Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN CUKA KAYU SEBAGAI BAHAN DISINFEKTAN MELALUI PROSES PIROLISIS OLEH KOMUNITAS CILIWUNG DEPOK yusyama, yana
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Mitra Akademia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v3i2.3376

Abstract

Ciliwung merupakan sungai yang mengitari dua Provinsi Jawa Barat-Jakarta, yang keberadaannya kerap kali menimbulkan banjir disaat musim penghujan. Limbah bambu dan kayu yang ikut hanyut di Sungai Ciliwung dapat mengakibatkan tersumbatnya dan dapat berpotensi meluapnya aliran sungai. Komunitas Ciliwung Depok merupakan komuntas yang peduli akan kebersihan sungai Ciliwung yang mempuyai kegiatan rutin untuk membersihkan aliran sungai dari limbah kayu dan bambu. Namun demikian, limbah yang dikumpulkan menjadi permasalahan baru karena belum ada pengelolaan limbah yang dikumpulkan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta Tahun 2020 dilatar belakangi oleh hal tersebut dimana memanfaatkan limbah bambu dan kayu untuk dijadikan produk yang bernilai ekonomis, yakni pembuatan cuka kayu dengan cara pirolisis. Pirolisis merupakan proses pengembunan asap dari sebuah pembakaran atau karbonisasi, limbah bambu dan kayu dikarbonisasi dengan menggunakan tungku, kemudian asap yang keluar dari tungku disalurkan oleh pipa yang didinginkan, sehingga asap terkonesasi menjadi asap cair yang disebut cuka kayu. Cuka kayu merupakan bahan utama pembuatan disinfektan dan pupuk organic. Melalui para pakar yang ahli dalam bidang desain serta pembuatan mesin pirolisis, dosen-dosen di Jurusan Teknik Mesin merencanakan melakukan pengabdian masyarakat untuk membuat alat Pirolisis bagi Komunitas Ciliwung Depok. Tujuan kegiatan ini ialah alih teknologi pemanfaatan limbah bambu dan kayu dari sungai ciliwung untuk dijadikan cuka kayu melalui proses pirolisis. Adapun luaran dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah seperangkat alat pirolisis, artikel di media massa, dan video pelatihan.
PENGEMBANGAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PEMASARAN BONTOT DAN KERUPUK IKAN PAYUS OLEH-OLEH KHAS SERANG-BANTEN PRODUKSI UKM MUTIARA DOMAS BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI DAMPAK COVID-19 Yusyama, Yana
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2022): Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v5i2.4173

Abstract

Wabah Covid-19 telah banyak menjatuhkan UMKM, namun hal tersebut jangan sampai menimpa UMKM Mutiara Domas milik Ibu Muniroh. Usaha rumahan Mutiara Domas memproduksi Bontot dan Kerupuk Ikan Payus yang diolah manjadi makanan ciri khas Banten, karena bontot dan kerupuk ikan payus hanya bisa dijumpai di Domas, Pontang Kabupaten Serang saja. Ikan payus merupakan spesies ikan bandeng, atau warga Domas menyebutnya sebagai Ikan Bandeng Lanang. Ikan tersebut berasal dari tambak ikan yang terdapat di desa Domas. Karena keberadaan ikan payus yang melimpah, namun pemasaran kurang (karena tekstur daging tipis), maka dari itu ikan payus dijadikan bahan baku olahan makanan. Pelaksanaan pengabdian telah dilaksanak, UMKM Mutiara Domas telah memiliki alat tambahan untuk produksi makanan olahan bontot dan ikan payus. Selain itu pelatihan untuk marketing online telah dilakukan, dan kemasan untuk kerupuk ikan payus telah dibuatkan. Dengan masih adanya pandemi Covid-19 diharapkan tidak terlalu berdampak bagi UMKM Mutiara Domas, dan tim dosen masih berkomunikasi dengan pemilik UMKM Mutiara Domas, berkoordinasi tentang progres penjualan. Adapun luaran dari kegiatan pengabdianpengabdian artikel di jurnal akreditasi, media massa, dan video kegiatan.Kata Kunci: Bontot kerupuk Ikan Payus, UKM Mutiara Domas, Pandemi Covid-19.