This Author published in this journals
All Journal NUTRIRE DIAITA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASUPAN LEMAK (MUFA), KALSIUM, INDEKS MASSA TUBUH, DAN HIPERTENSI PADA WANITA POSTMENOPAUSE DI PULAU SUMATERA (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2007) Dewi, Novitasari; Erry, Mulyani; Tiurma, Heryawanti
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 8, No 1 (2016): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v8i1.1418

Abstract

AbstractBackground: RISKESDAS 2007 showed the prevalence of Hypertension is 29,8%. Women suffered from Hypertension more than men. Dietary intake of fat (MUFA) and an adequate calcium are known to prevent Hypertension. Objective: To identify the differences in dietary intake of fat (MUFA), calcium, body mass index, and Hypertension in postmenopausal women in Sumatera. Methods: Data used RISKESDAS 2007, with cross-sectional study and analytical survey design. Total number of samples of postmenopausal women (aged 50-54 years) were studied (n=2107). Statistical analysis used independent sample t-Test. Results: The average age of postmenopausal women in Sumatera is 51 years and 2 months, most of them live in rural areas (59,0%) and urban (41,0%). The average dietary intake of fat (MUFA) is 7,99 g (± 5.738 g), amount to 217.51 mg calcium (± 164.356 mg). The average body mass index of postmenopausal women who studied are 24.12 kg/m2 (± 2.5 kg/m2). 46.4% (n=980) postmenopausal women suffering from Hypertension in Sumatra. Based on the results of statistical tests, there are differences in body mass index based on the incidence of Hypertension (p <0.05). There were no differences on dietary intake of fat (MUFA) and calcium based on the incidence of Hypertension (p≥0,05). Conclusion: Modification of a healthier lifestyle is needed by taking into an adequate intake of calcium, vitamin D and do more physical activity in order to prevent an increase in blood pressure which is faster in postmenopausal women whether they live in urban and rural areas because of reduced estrogen hormone. Keywords : MUFA, Calcim, Hypertension AbstrakLatar Belakang: Hasil Riskesdas 2007 menunjukkan prevalensi kejadian Hipertensi sebesar 29,8%. Berdasarkan jenis kelamin, wanita menderita Hipertensi lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Asupan lemak (MUFA), dan kalsium yang cukup diketahui dapat mencegah terjadinya Hipertensi. Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan asupan lemak (MUFA), kalsium, indeks massa tubuh, dan Hipertensi pada wanita postmenopause di Pulau Sumatera. Metode Penelitian: Data yang digunakan merupakan data sekunder RISKESDAS 2007, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah seluruh sampel wanita postmenopause (usia 50-54 tahun) yang diteliti (n=2107). Pengujian statistik menggunakan uji t-test Independent. Hasil: Rata-rata usia wanita postmenopause di Pulau Sumatera adalah 51 tahun 2 bulan, sebagian besar tinggal di wilayah perdesaan (59,0%) dan perkotaan (41,0%). Rata-rata asupan lemak (MUFA) sebesar 7,99 g (±5,738 g), kalsium sebesar 217,51 mg (±164,356 mg). Rata-rata indeks massa tubuh wanita postmenopause yang diteliti sebesar 24,12 Kg/m2 (±2,5 Kg/m2). Sebanyak 46,4% (n=980) wanita postmenopause di Pulau Sumatera menderita Hipertensi. Berdasarkan hasil uji statistik, terdapat perbedaan indeks massa tubuh berdasarkan kejadian Hipertensi (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan asupan lemak (MUFA) dan kalsium berdasarkan kejadian Hipertensi (p≥0,05). Kesimpulan: Modifikasi gaya hidup lebih sehat dengan memperhatikan asupan kalsium, vitamin D dan meningkatkan aktifitas fisik guna mencegah peningkatan tekanan darah yang berlangsung lebih cepat pada wanita postmenopause baik yang tinggal di daerah perkotaan dan perdesaan karena berkurangnya hormon esterogen. Kata Kunci: MUFA, Kalsium, Hipertensi
HUBUNGAN USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS EKONOMI, PEKERJAAN, DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PROVINSI PAPUA DAN PAPUA BARAT Auliana, Utami; Iskari, Ngadiarti; Tiurma, Heryawanti
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 8, No 1 (2016): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v8i1.1413

Abstract

AbstractOne of the nutritional problems in Indonesia is the problem of nutrition in pregnancy. Nutrition of pregnant women is necessary for the fulfillment of his own maternal nutrition and the development of the fetus. Nutritional status is a state of the body of a person or group of people caused by the ingestion, absorption, and utilization of food nutrients. Nutritional status of pregnant women can be affected by socio-economic circumstances and state of health of pregnant women during pregnancy. The objective of this study the Correlation of age, Education level, Economic status, Work, and Macro nutrient intake With Nutritional Status of Pregnant Women in Papua and West Papua. Research Methods Data used secondary data Riskesdas 2007, with cross-sectional approach. The total number of samples of pregnant women aged 15-45 years were studied (n = 270). Analysis was using chi-square test, independent t-test and logistic regression. Based on the results, that the nutritional status of pregnant women KEK 32.2%, maternal age ≥20 years and ≤ 35 years of 71.1%, 71.5% lower education level, occupation housewife 73.3%, economic status high 55.6%, 2524.44 energy intake of calories, protein, 79.56 grams. The results of multivariate analysis using logistic regression showed that age, p value 0.032 OR 1.049 and p value <0.001 energy intake value OR 1,001. Conclusion The presence of maternal age correlation, and energy intake on nutritional status of pregnant women in the provinces of Papua and West Papua.Keywords: Nutritional status, age, macro nutrient intake. AbstrakSalah satu masalah gizi yang di hadapi di Indonesia adalah masalah gizi pada masa kehamilan. Gizi ibu hamil diperlukan untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya. Status gizi merupakan keadaan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan. Status gizi ibu hamil dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan keadaan kesehatan ibu hamil selama kehamilan. Tujuan Penelitian mengetahui hubungan usia, tingkat pendidikan, status ekonomi, pekerjaan, dan asupan zat gizi makro dengan status gizi ibu hamil di Provinsi Papua dan Papua Barat. Metode Penelitian Data yang digunakan data sekunder Riskesdas 2007, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah seluruh sampel ibu hamil usia 15-45 tahun yang diteliti (n=270). Pengujian statistik menggunakan uji chi-square, uji t-test independent dan uji regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa status gizi ibu hamil KEK sebesar 32,2%, usia ibu hamil usia ≥20 dan ≤ 35 tahun 71,1%, tingkat pendidikan rendah 71,5%, pekerjaan ibu rumah tangga 73,3%, status ekonomi tinggi 55,6%, asupan energi 2524,44 kalori, protein 79,56 gram. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik menunjukkan bahwa usia p value 0.032 nilai OR 1,049 dan asupan energi p value <0.001 nilai OR 1.001. Kesimpulan Adanya hubungan usia ibu hamil, dan asupan energi terhadap status gizi ibu hamil di Provinsi Papua dan Papua Barat. Kata kunci : Status Gizi, Usia, Asupan zat gizi makro