Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pelatihan dan Pelaksanaan Penentuan Titik-titik Kontrol GCP dengan GPS RTK Promark Field Rafian; Prihatin, Kukuh; Putrawirawan, Ashadi; Hanggung L, Dhinar Yoga
Jurnal ETAM Vol. 4 No. 1 (2024): FEBRUARY
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v4i1.642

Abstract

Titik ikat atau biasa dikenal dengan istilah titik BM (Bench mark) merupakan titik referensi yang selalu digunakan oleh surveyor sebelum melakukan pengukuran, hal ini bertujuan supaya pengukuran ataupun pemetaan yang kita laksanakan sejalan dengan bidang referensi nasional yang mengacu kepada WGS 84 (World Geodetic System). Pada pengukuran / pemetaan dengan area yang sangat luas maka diperlukan beberapa titik BM sebagai kerangka pengukuran dan selanjutnya dibuat titik-titik kontrol bantuan sebagai acuan tambahan yang disebut dengan GCP (Ground Control Point). Untuk mendapatkan titik-titik BM ataupun GCP diperlukan GPS (Global Positioning System). Pada pelatihan ini digunakan GPS tipe Geodetic RTK Spectra Promark Field dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi (Orde 1). Survey lokasi / lapangan untuk menentukan letak/posisi titik-titik yang akan dilakukan pengamatan adalah hal yang sangat penting dan berapa banyak titik yang mesti dibuat tergantung kebutuhan. Pada pemasangan dan penentuan titik-titik di area Kampus Polnes targetnya adalah membantu mahasiswa Teknik Sipil pada paraktek Survey dan Pemetaan, terutama sekali pengukuran dengan wahana pemotretan dari udara (Drone) yang diperlukan banyak titik-titik GCP supaya nilai error / kesalahan pada orthomosaic dapat lebih diperkecil. Titik-titik yang telah dilakukan pengamatan GPS diberi tanda dengan membuat patok dari pipa pvc yang dicor dan ditanamkan sebagian kedalam tanah dan muncul dipermukaan tanah dibuat 30 cm.
Studi Eksperimental Dan Analitis Kekuatan Tarik Pada Sambungan Pelat Baja Suryono, Joko; Putrawirawan, Ashadi; Allo, Reno Rivaldy
JURNAL INERSIA Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v14i1.372

Abstract

Suatu konstruksi baja terbentuk dari susunan batang-batang baja yang disambung dengan sistem sambungan yang terencana sehingga membentuk struktur konstruksi yang kokoh. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan nilai dari hasil pengujian tarik pada 2 variasi sambungan di Laboratorium dan penggunaan program ANSYS Workbench berdasarkan tipe kegagalan geser baut, dimana variasi sambungan 1 memiliki 1 pelat penyambung dan variasi sambungan 2 memiliki 2 pelat penyambung, dengan dimensi pelat baja 500x43x5 mm dan baut penyambung diameter 6 mm dengan mutu Grade 8.8. Pada hasil pengujian tarik, pada variasi sambungan 1 diperoleh nilai tegangan ultimit sebesar 182,453 MPa dan tegangan leleh sebesar 54,853 MPa, sedangkan variasi sambungan 2 diperoleh nilai tegangan ultimit sebesar 277,977 Mpa dan tegangan leleh sebesar 142,426 MPa. Pada hasil program ANSYS Workbench, pada variasi sambungan 1 diperoleh nilai tegangan ultimit sebesar 329,51 MPa dan tegangan leleh sebesar 251,75 Mpa, sedangkan variasi sambungan 2 diperoleh nilai tegangan ultimit sebesar 362,66 Mpa dan tegangan leleh sebesar 259,56 MPa. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tegangan ultimit yang terjadi berdasarkan simulasi program ANSYS Workbench menunjukkan hasil 44,63% lebih besar untuk variasi sambungan 1 dan 23,35% lebih besar untuk variasi sambungan 2 daripada hasil dari uji di Laboratorium.
PENGARUH PERENDAMAN TERHADAP PENURUNAN KEKESATAN AKIBAT PROSES KEAUSAN PADA CAMPURAN AC-WC MENGGUNAKAN AGREGAT BATU KAPUR Putrawirawan, Ashadi
JURNAL INERSIA Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Syarat utama lapis perkerasan jalan adalah aman, nyaman, dan ekonomis. Kekesatan permukaan perkerasan jalan dapat mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Untuk itulah dalam penelitian ini dibuat alat uji keausan modifikasi yang merupakan simulasi dari keadaan yang nyata di lapangan, akan tetapi belum bisa memprediksi dengan tepat nilai kekesatan sesuai dengan keadaan nyata di jalan raya. Lapis aus yang digunakan adalah lapis Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai keausan lapis AC-WC dan besarnya nilai kekesatan permukaan perkerasan setelah digesek (polish) sebanyak 0, 500, 1000, 1500, 2000, dan 2500 putaran antara benda uji dengan agregat kasar batu kapur yang dilakukan perendaman selama 2x24 jam pada suhu 60°C dan tanpa dilakukan perendaman. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat benda uji yang terdiri dari lima benda uji yang dilakukan perendaman selama 2x24 jam pada suhu 60°C dan lima benda uji tanpa dilakukan perendaman, sehingga total benda uji sebanyak sepuluh buah. Kemudian dilakukan pengujian keausan dengan alat uji keausan modifikasi dan menguji kekesatan dengan alat British Pendulum Tester (BPT) pada putaran 0, 500, 1000, 1500, 2000 dan 2500 rotasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai kekesatan, Benda uji tanpa perendaman nilai kekesatannya adalah 72,8; 64,0; 58,4; 54,2; 51,6 dan 49.6 sedangkan pada benda uji yang dilakukan perendaman selama 2 x 24 jam pada suhu 60°C nilai kekesatannya adalah 71,6; 65,2; 59,6; 53,6; 47,0 dan 43,6. Selisih nilai kekesatan antara kedua benda uji tidak terlalu besar, kemudian rotasi maksimum benda uji tanpa perendaman adalah 2741 rotasi sedangkan benda uji dengan dilakukan perendaman adalah 2372 rotasi.
PENGUKURAN DAN PEMETAAN PERUMAHAN PEGAWAI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DI KAWASAN BUKIT PINANG BAHARI SAMARINDA Krisdianto, Budi; Tistro, Rafian; Putrawirawan, Ashadi
JURNAL INERSIA Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surveying atau ilmu ukur tanah merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang sebagian kecil dari bentuk permukaan bumi dengan melakukan pengukuran untuk mendapatkan hasil berupa suatu peta.Survey adalah suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi. Metode yang digunakan pada pengukuran ini menggunakan metode poligon tertutup, dimana titik sudut yang pertama sama dengan titik sudut yang terakhir (kembali ke titik awal). Poligon tertutup terutama sekali digunakan untuk kerangka peta, penentuan batas, penentuan luas daerah, dan lain-lain.Alat yang digunakan pada pengukuran ini menggunakan alat theodolite semi digital dimana menggunakan beberapa rumus untuk mencari nilai absis, ordinat, dan elevasi yang digunakan untuk penggambaran peta topografi dan mencari luas area yang diukur. Dari pengukuran ini didapat luas lahan perumahan pegawai Politeknik Negeri Samarinda di kawasan bukit pinang bahari yaitu 71.640,756 m² atau 7,16 Ha.
PERBANDINGAN PERHITUNGAN GEOMETRIK JALAN ANTARA METODE BINA MARGA DENGAN APLIKASI BENTLEY POWER INROADS V8I SS4 PADA JALAN POROS SUKA MURYA-PURNASARI JAYA-SUMBER MULYA KECAMATAN TALISAYAN KABUPATEN BERAU Khamzani, Ramadhin; Ibayasid; Putrawirawan, Ashadi
JURNAL INERSIA Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komponen geometrik jalan terdiri dari alinemen horizontal dan alinemen vertikal. Perhitungan geometrik jalan ini dilakukan pada jalan poros Suka Murya-Purnasari Jaya-Sumber Mulya Kecamatan Talisayan Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur STA 0+000 s/d STA 3+150 dengan metode Bina Marga 1997 dan aplikasi Bentley Power Inroads V8i SS4. Masing-masing hasil perhitungan dari kedua metode tersebut akan dibandingkan. Adapun yang akan dibandingkan antara kedua metode tersebut adalah perhitungan geometrik untuk alinemen vertikal dan alinemen horizontal. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, pada perhitungan alinemen horizontal pada metode Bina Marga 1997 dan aplikasi Bentley Power Inroads V8i SS4 memiliki hasil yang sama. Namun pada perhitungan alinemen horizontal dengan aplikasi Bentley Power Inroads V8i SS4 diperlukan modifikasi terlebih dahulu untuk lengkung peralihan dan radius minimum. Sedangkan hasil untuk perhitungan alinemen vertikal dengan metode Bina Marga dan aplikasi Bentley Power Inroads V8i SS4 diperoleh perbedaan dalam menentukan jarak pandang henti namun tidak siginifikan dan cukup mendekati. Pada perhitungan panjang lengkung vertikal terdapat perbedaan hasil perhitungan antara kedua metode tersebut. Perbedaan tersebut disebabkan rumus perhitungan yang digunakan antara kedua metode tersebut.
PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC) Alwi, Salma; Putrawirawan, Ashadi; Hidayat, Rahmat
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan abu cangkang kelapa sawit sebagai pengganti filler dalam campuran perkerasan aspal beton (laston) belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Potensi dari abu cangkang kelapa sawit cukup besar karena Kalimantan Timur mempunyai sumber abu cangkang sawit yang melimpah, salah satunya dari sisa pengolahan PT. SUAN di Muara Badak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat Marshall dan mengetahui besarnya Kadar Aspal Optimum dari penggunaan abu cangkang kelapa sawit sebagai pengganti filler. Pada Penelitian ini dibuat benda uji Marshall dengan variasi abu cangkang kelapa sawit sebagai pengganti filler pada kadar 2%, 3%, 4%, 5% dan 6% serta kadar aspal yang direncanakan adalah 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, dan 6% yang kemudian akan diketahui kadar aspal optimum, stabilitas, flow, VIM, VMA, VFA dan MQ pada campuran Laston (AC-BC). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penggunaan abu cangkang kelapa sawit sebagai pengganti filler pada AC-BC maksimum sebesar 5% dan nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 5,19% dengan karakteristik Marshall meliputi nilai stabilitas 1940 kg, flow 3,5%, VIM 3,80%, VMA 14,80%, VFA 73,00% dan MQ 560,00 kg/mm. Hasil penelitian menunjukan bahwa campuran AC-BC dengan pengganti filler menggunakan abu cangkang kelapa sawit memenuhi persyaratan untuk lapisan aspal beton AC-BC
Studi Eksperimental Batang Tarik Pada Sambungan Pelat Baja Terhadap Tegangan – Regangan Suryono, Joko; Putrawirawan, Ashadi; Jepriani, Sujiati; Allo, Reno Rivaldy
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sambungan batang tarik pada sambungan pelat baja memiliki bermacam-macam tipe kegagalan. Tipe kegagalan pada sambungan pelat baja ditentukan berdasarkan beberapa parameter, diantaranya profil dan mutu batang tarik, tebal dan mutu pelat penyambung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui beban maksium (Pmax) nilai tegangan – regangan dari hasil pengujian tarik pelat baja pada 3 variasi sampel uji di Laboratorium berdasarkan tipe kegagalan geser baut dengan ukuran pelat baja 500x43x5 mm dan baut penyambung diameter 6 mm. Hasil pengujian tarik, hasil uji eksperimen 3 sampel pelat baja di laboratorium dengan rata-rata beban sebesar 114,395 MPa dengan waktu uji 140 detik. Tegangan leleh (Fy) rata-rata sebesar 346,849 MPa pada regangan 0,02% dan tegangan putus (Fu) rata-rata sebesar 534,582 MPa pada regangan 0,09%.
UJI DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) DAN DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN LINGKUNGAN DESA MANUNGGAL JAYA EX. TRANSMIGRASI, KAB. KUTAI KERTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Ahmad, Raudah; Widiawati, Dhiana Dwi; Kamil, Insan; Nugroho, Budi; Karminto, Karminto; Putrawirawan, Ashadi; OWB, Sektalonir
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37681

Abstract

Ketersediaan data tanah dasar sangat diperlukan untuk perencanaan pembangunan fisik dan perijinan bangunan (IMB) pada lokasi Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Desa Kedang Ipil, Kec. Kota Bangun Barat, Kab. Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Pengujian sondir merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan serta mengetahui kedalaman lapisan pendukung yaitu lapisan tanah keras. Hal ini dimaksudkan agar dalam mendesain Pondasi yang akan digunakan sebagai penyokong kolom bangunan diatasnya memiliki faktor Keamanan (safety factor) yang tinggi sehingga bangunan diatasnya tetap kuat dan tidak mengalami penurunan atau settlement yang dapat membahayakan dari sisi keselamatan akan bangunan dan penghuni didalamnya. Penyelidikan tanah di lokasi pembangunan Gelanggang Olahraga (Gor) Desa Kedang Ipil, Kec. Kota Bangun Barat, Kab. Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, dilaksanakan dengan melakukan pengujian sondir pada 2 (dua) titik yang dapat mewakili dari luasan sebesar 1,8 Ha, yang dilaksanakan selama 2 hari dengan 4 personil tim Sondir. Hasil penyelidikan tanah pada 2 titik pengujian yaitu pada titik 1 pengujian diperoleh kedalaman tanah keras yaitu pada kedalaman 9.10 m dengan nilai Jumlah hambatan pelekat (JHL) sebesar 321,47 kg/cm dan Hambatan konus 169,05 kg/cm2. Hasil pengujian pada titik 2 pengujian diperoleh kedalaman tanah keras yaitu pada kedalaman 9.10 m dengan nilai Jumlah hambatan pelekat (JHL) sebesar 429,20 kg/cm dan Hambatan konus 169,05 kg/cm2.