Artikel ini membahas peran tasawuf sebagai alternatif dalam membentuk perkembangan moral anak usia 4-5 tahun di RA Insan Mulia Pamekasan terutama dalam menghadapi pola asuh yang kurang tepat dari orang tua dan lingkungan. keduanya menjadi faktor penting bagi perkembangan moral dan prilaku anak yang memberikan dampak positif ketika anak berososial dalam bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam bagaimana nilai-nilai tasawuf memengaruhi pemahaman sikap, moral dan perilaku anak usia dini di RA Insan Mulia Pamekasan. Metode yang digunakan kualitatif deskriptif dan mengumpulkan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Obervasi dilakukan berusaha memberikan gambaran rinci tentang perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan termasuk respon anak terhadap nilai-nilai moral. Kemudian wawancara dengan guru dan orang tua anak bertujuan untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang dampak pengajaran tasawuf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tasawuf dengan teori habitus Pierre Bourdieu dapat digunakan untuk memahami bagaimana lingkungan khususnya pola asuh sangat memengaruhi pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai pada anak. Sehingga penanaman nilai-nilai tasawuf dapat menjadi solusi yang efektif apabila orang tua paham terhadap ilmu agama terutama konsep tasawuf yang mengajarkan rasa kasih, empati, sabar dan cinta terhadap sesama. Pengasuhan dengan penanaman nilai-nilai tasawuf akan menjadikan anak lebih mengenal empati, mampu berbagi, menyayangi sesama, berprilaku sopan terhadap orang tua, guru dan teman sebaya serta mampu mengelola emosi.