Today, various inter-faith communities have been born with massive efforts to build peace and harmony, starting at the national and regional levels under government and independent institutions. However, there is something important to note again: not many communities across Indonesia pay attention to the involvement of women as the main actors in the peace-building process. This study aims to analyse the involvement of women in interfaith communities as part of gender justice, especially in the city of Manado. The research process was carried out using descriptive and qualitative methods through library research. Data were obtained through various scientific literature, journals, and books, as well as supporting documents, to write information related to the research. From this research, it was found that there are still a few interfaith communities that accommodate women, but for the context of Manado City itself, this community has not yet been found. The availability of spaces such as interfaith communities for women is an effort to encourage women's active involvement in building peace based on their strategies and approaches. [Dewasa ini lahir berbagai komunitas lintas iman dengan upaya membangun perdamaian dan kerukunan sangat masif dilakukan mulai dari taraf nasional dan daerah, di bawah lembaga pemerintah maupun yang bersifat independen. Namun ada yang penting untuk diperhatikan kembali, bahwa tidak banyak dari komunitas lintas di Indonesia yang memberi perhatian pada keterlibatan perempuan sebagai aktor utama dalam proses pembangunan perdamaian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterlibatan perempuan dalam komunitas lintas iman sebagai bagian dari keadilan gender, khususnya yang ada di Kota Manado. Proses penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan. Data yang didapat melalui berbagai literatur ilmiah, jurnal, buku dan juga dokumen pendukung hingga informasi tertulis yang memiliki keterkaitan dengan penelitian tersebut. Dari penelitian ini ditemukan bahwa masih sedikit komunitas lintas iman yang mengakomodir perempuan, untuk konteks Kota Manado sendiri belum ditemukan komunitas tersebut. Ketersediaan ruang seperti komunitas lintas iman bagi perempuan menjadi satu upaya dalam mendorong keterlibatan aktif perempuan untuk membangun perdamaian berdasarkan strategi dan pendekatan nya sendiri.]