Dalam hubungan tasawuf bahwa mengeksplorasi hubungan antara tasawuf (sufisme) dan psikologi dalam konteks pemahaman dan pengelolaan kondisi mental serta spiritual individu. Tasawuf, dengan fokusnya pada pembersihan hati dan pencarian kedekatan dengan Tuhan, menawarkan pendekatan spiritual untuk mengatasi berbagai tantangan emosional dan psikologis. Di sisi lain, psikologi modern menyediakan teori dan metode yang berlandaskan bukti untuk memahami serta mengatasi masalah mental dan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki potensi integrasi antara konsep-konsep tasawuf, seperti dzikir, mujahadah, dan tazkiyah, dengan praktik-praktik psikologi klinis, seperti terapi kognitif-perilaku dan konseling. Adapun metode penelitian ini Melalui analisis literatur dan studi kasus, artikel ini menunjukkan bagaimana tasawuf dapat memperkaya praktik psikologis dengan memberikan dimensi spiritual yang seringkali diabaikan dalam pendekatan psikologi konvensional. Temuan studi ini mengindikasikan bahwa perpaduan antara tasawuf dan psikologi dapat menghasilkan pendekatan yang lebih holistik dan efektif dalam mendukung kesehatan mental dan spiritual individu. Dengan menawarkan kerangka teoretis dan praktis untuk integrasi kedua disiplin ini, artikel ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut serta aplikasi praktis dalam bidang kesehatan mental. In relation to Sufism, it explores the relationship between Sufism (Sufism) and psychology in the context of understanding and managing individual mental and spiritual conditions. Sufism, with its focus on cleansing the heart and seeking closeness to God, offers a spiritual approach to overcoming a variety of emotional and psychological challenges. On the other hand, modern psychology provides evidence-based theories and methods for understanding and treating mental and emotional problems. This research aims to investigate the potential for integration between Sufism concepts, such as dhikr, mujahadah, and tazkiyah, with clinical psychology practices, such as cognitive-behavioral therapy and counseling. As for this research method, through literature analysis and case studies, this article shows how Sufism can enrich psychological practice by providing a spiritual dimension that is often ignored in conventional psychological approaches. The findings of this study indicate that the combination of Sufism and psychology can produce a more holistic and effective approach in supporting individual mental and spiritual health. By offering a theoretical and practical framework for the integration of these two disciplines, it is hoped that this article will provide a basis for further research as well as practical applications in the field of mental health.