Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA Mohamad Furqon
Jurnal Pendidikan Nusantara Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : STKIP NU Kabupaten Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52796/jpnu.v1i1.6

Abstract

Pendidikan multikultural merupakan suatu pendekatan progresif untuk melakukan transformasi pendidikan yang secara holistik memberikan krpitik dan menunjukkan kelemahan-kelemahan, kegagalan-kegagalan dan diskriminasi di dunia pendidikan. Pendidikan multikultural sebagai instrumen rekayasa sosial mendorong sekolah supaya dapat berperan dalam menanamkan kesadaran dalam masyarakat multikultur dan mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleran untuk mewujudkan kebutuhan serta kemampuan bekerjasama dengan segala perbedaan yang ada. Artikel berusaha menunjukkan bahwa praktek pendidikan multikultural di Indonesia dapat dilaksanakan secara fleksibel, tidak harus dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah atau monolitik. Pelaksanaan pendidikan multikultural didasarkan atas lima dimensi: (1) integrasi konten, (2) proses penyusunan pengetahuan, (3) mengurangi prasangka, (4) pedagogi setara, serta (5) budaya sekolah dan struktur sekolah yang memberdayakan. Multicultural education can be described as a progressive approach to do some education transformations which holistically provide critics and show the weaknesses, failures, and discriminations in education. Multicultural education as a social engineering instrument encourages schools to take the role of raising students’ consciousness of the multicultural society and developing their empathy and tolerance in fulfilling their needs and their ability to cooperate in any differences among them.This article tries to show that multicultural education practices in Indonesia can be carried out flexibly, without being separated as a special subject or being treated as a monolithic subject. Instead, it can be included in the other school subjects unseparately. The implementation of multicultural education is based on five dimentions: (1) content integration, (2) the knowledge construction process, (3) prejudice reduction, (4) an equity pedagogy, and (5) an empowering school culture and social structure.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA Mohamad Furqon
Jurnal Pendidikan Nusantara Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : STKIP NU Kabupaten Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.808 KB) | DOI: 10.52796/jpnu.v1i1.6

Abstract

Pendidikan multikultural merupakan suatu pendekatan progresif untuk melakukan transformasi pendidikan yang secara holistik memberikan krpitik dan menunjukkan kelemahan-kelemahan, kegagalan-kegagalan dan diskriminasi di dunia pendidikan. Pendidikan multikultural sebagai instrumen rekayasa sosial mendorong sekolah supaya dapat berperan dalam menanamkan kesadaran dalam masyarakat multikultur dan mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleran untuk mewujudkan kebutuhan serta kemampuan bekerjasama dengan segala perbedaan yang ada. Artikel berusaha menunjukkan bahwa praktek pendidikan multikultural di Indonesia dapat dilaksanakan secara fleksibel, tidak harus dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah atau monolitik. Pelaksanaan pendidikan multikultural didasarkan atas lima dimensi: (1) integrasi konten, (2) proses penyusunan pengetahuan, (3) mengurangi prasangka, (4) pedagogi setara, serta (5) budaya sekolah dan struktur sekolah yang memberdayakan. Multicultural education can be described as a progressive approach to do some education transformations which holistically provide critics and show the weaknesses, failures, and discriminations in education. Multicultural education as a social engineering instrument encourages schools to take the role of raising students’ consciousness of the multicultural society and developing their empathy and tolerance in fulfilling their needs and their ability to cooperate in any differences among them.This article tries to show that multicultural education practices in Indonesia can be carried out flexibly, without being separated as a special subject or being treated as a monolithic subject. Instead, it can be included in the other school subjects unseparately. The implementation of multicultural education is based on five dimentions: (1) content integration, (2) the knowledge construction process, (3) prejudice reduction, (4) an equity pedagogy, and (5) an empowering school culture and social structure.
STUDENT LEARNING SATISFACTION DURING THE COVID-19 PANDEMIC REVIEW OF TEACHER'S PROFESSIONAL COMPETENCY AND LEARNING FACILITIES Mohamad Furqon
Jurnal Tunas Pendidikan Vol 5 No 2 (2023): JURNAL TUNAS PENDIDIKAN
Publisher : LP3M STKIP Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/pgsd.v5i2.909

Abstract

This study intends to ascertain the impact of learning facilities on student learning satisfaction, the impact of learning environments on student learning satisfaction, and the interaction between teacher professional competency and learning environments. Utilizing a quantitative methodology, this investigation. 114 students in class XII Accounting and Finance made up the study's population, and 80 of those students made up the sample utilizing the proportionate stratified random sampling method. The findings demonstrated that learning facilities and teacher professional competence both had a positive and significant impact on student learning satisfaction, with learning facilities having a positive and significant influence level of 48% and teacher professional competence having a positive and significant influence level of 49%. Having a 60.6% influence on student learning
Pembelajaran Berbasis Digital di Era Revolusi Indutri 5.0 Fadilah Falah Syifa; Mohamad Furqon; Bagas Setiawan
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 1 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i1.856

Abstract

Revolusi Industri 5.0 menandai pergeseran paradigmatik dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, terutama melalui penerapan teknologi digital yang semakin canggih. Penelitian ini mengkaji implikasi pembelajaran berbasis digital dalam konteks Revolusi Industri 5.0, dengan fokus transformasi metode pengajaran, peningkatan keterlibatan siswa, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh lembaga pendidikan. Melalui kajian literatur, ditemukan bahwa teknologi seperti kecerdasan buatan, realitas virtual, dan augmented reality berpotensi meningkatkan efektivitas pembelajaran dan menyesuaikan proses pendidikan dengan kebutuhan individual siswa yang terbiasa dengan kemudahan teknologi. Namun, implementasi pembelajaran berbasis digital juga menimbulkan tantangan terkait kesenjangan digital, privasi, dan keamanan data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun ada berbagai tantangan, pembelajaran berbasis digital menawarkan peluang besar untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, efisien, dan inklusif di era Revolusi Industri 5.0.
Pengembangan E-Media Augmented Reality Berbasis Inquiry-Based Learning untuk Meningkatkan Minat Belajar Visualisasi Sejarah Manusia Purba Mohamad Furqon; Ira Palupi Ayuningtyas; Fadilah Falah Syifa; Rizal Nurzuli; Pramesti Rahmadiyani
SATESI: Jurnal Sains Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 5 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian ALGERO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/satesi.v5i2.5906

Abstract

This study aims to develop and evaluate the effectiveness of an Augmented Reality (AR)-based learning media using an Inquiry-Based Learning (IBL) model to enhance history learning interest among Grade X students at SMA NU Hasyim Asy’ari Tarub. The research was motivated by the low student interest caused by monotonous and traditional teaching methods. Employing a Research and Development (R&D) approach with the ADDIE model, the media was designed to feature interactive 3D objects of prehistoric humans, including Homo Soloensis, Pithecantropus erectus, and Homo Florensiensis, supplemented with audio and video. The application was developed using Unity 3D and Vuforia for Android devices. Validation from material, media, and language experts yielded scores of 49, 49, and 46 respectively, categorizing the media as "highly feasible." Classroom implementation garnered a very positive response with an average score of 116.4 from 26 students. A paired sample t-test comparing pre-test and post-test scores showed a statistically significant increase in learning interest, with a mean score difference of 14.40 at a 95% confidence level. These findings conclude that the AR-IBL learning media is highly effective and suitable for increasing student engagement and interest in history.