Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DENGAN TEKNIK KUNJUNGAN KELAS Darwin Siregar
Aksioma Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v8i1.198

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika melalui supervisi akademik dengan teknik kunjungan kelas di SD Negeri 114361 Binanga Dua Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian tindakan sekolah ini adalah 6 guru di SD Negeri 114361 Binanga Dua yang terdiri dari guru kelas I sampai dengan kelas VI. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Peningkatan aspek perencanaan pembelajaran meningkat dari 50,91 pada kondisi awal menjadi 68,48 pada siklus pertama dan 85,76 pada siklus kedua, sehingga disimpulkan bahwa pada siklus kedua dinyatakan berhasil karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu masuk dalam kriteria nilai minimal baik, sedangkan peningkatan kemampuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu dari 50,58 pada kondisi awal menjadi 69,83 pada siklus pertama dan 86,67 pada siklus kedua, sehingga disimpulkan bahwa pada siklus kedua dinyatakan berhasil karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu masuk dalam kriteria nilai minimal baik. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan supervisi akademik dengan teknik kunjungan kelas terbukti dapat meningkatan kemampuan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika guru-guru SD Negeri 114361 Binanga Dua Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019. Kata kunci: perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, kunjungan kelas Abstract: This study aims to improve the ability of teachers in planning and implementing mathematics learning through academic supervision with class visit techniques in Public Elementary Schools 114361 Binanga Dua Semester II Academic Year 2018/2019. The action research subjects of this school are 6 teachers in Public Elementary School 114361 Binanga Dua consisting of class I to class VI teachers. Data collection is done by observation and documentation. The data analysis used in this study is descriptive statistics. Increased aspects of learning planning increased from 50.91 in the initial conditions to 68.48 in the first cycle and 85.76 in the second cycle, so it was concluded that in the second cycle it was declared successful because it had met the criteria of success, which was included in the criteria of minimum value, while increasing ability in the implementation of the learning process, namely from 50.58 in the initial conditions to 69.83 in the first cycle and 86.67 in the second cycle, so it was concluded that in the second cycle it was declared successful because it had met the criteria of success, which was included in the criteria of minimum value. Then it can be concluded that the implementation of academic supervision with class visit techniques is proven to be able to improve the ability of teachers in planning and implementing mathematics learning teachers of Public Elementary Schools 114361 Binanga Dua Semester II Academic Year 2018/2019. Keyword: planning, implementing learning, class visits
Letusan Gunung Kelud pada 690 ± 110 tahun yang lalu merupakan letusan yang sangat dahsyat dan sangat berdampak pada Kerajaan Majapahit Akhmad Zaennudin; Sofyan Primulyana; Darwin Siregar
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3614.458 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v4i2.53

Abstract

ABSTRAKGunung Kelud adalah gunung api tipe A berada di Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, Provinsi Jawa Timur. Karakter letusannya didominasi oleh letusan-letusan eksplosif cukup kuat sampai sangat kuat, baik yang terjadi pada pra sejarah maupun dalam masa sejarah manusia menghasilkan endapan-endapan freatik, freatomagmatik, aliran piroklastika, dan jatuhan piroklastika di sekitarnya. Salah satu letusan yang terbilang besar yang terjadi pada 690 ± 110 tahun yang lalu menghasilkan material yang cukup tebal, tersebar luas, danberdampak besar. Dampak yang nyata melanda Kerajaan Majapahit. Pusat pemerintahan kerajaan ini terletak di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sekitar 40 km timur laut Gunung Kelud. Tanah yang semulasubur makmur berubah seketika menjadi kering dan tandus, sarana dan prasarana yang ada porak poranda tertimbun oleh material. Lahar sebagai bahaya sekunder pasca letusan telah merusak dan mengukur bangunandan fasilitas lainnya yang ada saat itu. Pusat Kerajaan Majapahit yang ada di sekitar gunung api ini terkena dampaknya secara langsung. Masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani tidak dapat mempergunakanlahannya lagi untuk bertani karena kekeringan yang melanda. Begitu juga semua fasilitas yang ada telah hancur dan tertimbun oleh endapan jatuhan piroklastika dan lahar, sehingga dapat melumpuhkan semua sendi-sendikehidupan masyarakat dan pemerintahan kerajaan sebelum masuknya pengaruh Islam yang datang kemudian.Kata kunci: Gunung Kelud, Endapan Piroklastika, Kerajaan Majapahit, letusan eksplosifABSTRACTKelud volcano is an A type volcano which is located in Kediri, Blitar, and Malang Districts, East Java Province. The characteristic of these eruptions are dominated by moderate to strong explosive to produce phreatic, phreatomagmatic, pyroclastic flow, fall, and lahar deposits which are widely deposited around the volcano either in pre historic or historic times.The eruption of 690 ± 110 years ago produced thick materials which widely distributedto the surrounding area with a big impact to its environment, include the Majapahit Kingdom. The capital city of Majapahit Kingdom located in Trowulan, Mojokerto District, East Java Province is only 40 km to the north east ofKelud volcano. The fertile of used to land become waste and dry, and also all facilities were damaged and buried by  these deposits of this eruption. Even lahar is as secondary hazard after the eruption broke and buried buildings and other facilities at that time. The capital city of Majapahit Kingdom which was present in around Kelud volcano was directly affected. Farmers could not work to grow their plants due to dryness. Also these facilities were damaged and buried by pyroclastic fall and lahar deposits that affected their life and government become weak before intervention of Islamic religion.Keywords: Mt. Kelud, Pyroclastic deposits, Majapahit Kingdom, explosive eruption.