Malang merupakan kota yang memiliki banyak kekayaan akan bangunan bersejarah, salah satunya berupa pelestarian bangunan kolonial. Aktivitas perekonomian di berbagai ruas jalan di Kota Malang terus berubah dan berkembang, salah satunya aktivitas pada ruas jalan di sepanjang kawasan Monumen Lori hingga Simpang Raja Bali. Pada kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang tersebut, masih terlihat deretan rumah kolonial Belanda di antara jalan-jalan sempit yang memiliki lebar 0,5 hingga 2 meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap ketersediaan elemen perabot jalan pada koridor jalan kawasan Monumen Lori hingga Simpang Raja Bali. Penelitian menggunakan pendekatan rasionalistik dan pendekatan deskriptif yang menggunakan 3 (tiga) variabel, yaitu keamanan, tingkat kesenangan dan daya tarik, dan variabel kenyamanan. Berdasarkan hasil kuesioner dengan responden dari masyarakat yang melintasi koridor jalan kawasan Monumen Lori hingga Simpang Raja Bali, disimpulkan bahwa pada variabel keamanan menunjukkan bahwa meskipun fasilitas pedestrian way memiliki status cukup baik, koridor jalan ini sudah memberikan keamanan bagi pejalan kaki. Pada variabel tingkat kesenangan dan daya tarik menunjukkan bahwa kawasan ini menarik masyarakat sekitar dengan berbagai kegiatan, ketersediaan bangunan estetik, dan bermacam kafe yang memiliki tema unik dan menarik. Pada variabel kenyamanan, disimpulkan bahwa fasilitas pendukung pada pedestrian way sudah lengkap dan mendukung kenyamanan saat berjalan kaki. Sehingga, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keamanan, tingkat kesenangan dan daya tarik serta variabel kenyamanan pada kawasan kayutangan Monumen Lori – Simpang Raja Bali sudah tercukupi.