Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPM DEWI ANGGRIANI PALEMBANG TAHUN 2017 Harista, Junie
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini perkembangan keluarga berencana (KB) di Indonesia masih belum menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan angka pengunaan kontrasepsi (CPR) dan penurunan angka unmet neeed hasil SDKI dari tahun ke tahun yang belum mencapai target RPJM .Seperti kita ketahui bahwa penggunaan metode KB yang tepat, terutama pada pasca persalinan dapt mendukung penurunan Angka Kematian Ibu. Penurunana AKI menggunakan target MDGs yang ingin kita capai sebelum Tahun 2015. Berdasarkan World Health Statistics 2005-2015, bila kita bandingkan dengan Negara ASEAN lainnya, pengguna KB di Indonesia sudah melebihi rata. Namun angkanya masih lebih rendah dibandingkan dengan Vietnam, Kamboja, dan Thailand, padahal berdasarkan data Family Planning Worlwide, JumlahWUS di Indonesia yang tertinggi diantara negara ASEAN lainnya. Dengan kata lain meningkatkan angka CPR di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama pemakaian KB Suntik 3 bulan dengan perubahan berat badan di BPM Dewi Anggriani Palembang tahun 2017.Metode Penelitian ini adalah survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh akseptor KB Suntik 3 bulan di BPM Dewi Anggriani Palembang tanggal 19 Juni-07 Juli 2017, dengan sampel menggunakan Accidental Sampling berjumlah 40 responden. Dengan Analisa data uvariat dan bivariate Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden dengan lama pemakaian KB suntik 3 bulan < 1 tahun yang naik berat badan sebanyak 1 (14,3%) lebih sedikit dibandingkan dengan yang tetap sebanyak 6 (85,7%). Sedangkan lama pemakaian ≥ 1 tahun KB suntik 3 bulan yang naik berat badan sebanyak 22 (66.7%) lebih banyak dibandingkan dengan yang tetap sebanyak 11(33,3%) . Hasil uji statistik Chi Square, diperoleh nilai p value = (0.029) <α (0,05) artinya ada hubungan bermakna lama pemakaian KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan, dengan demikian hipotesis yang menyatakanada hubungan lama pemakaian KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan lahir rendah terbukti secara statistik.Kata Kunci : KB Suntik 3 bulan, Berat Badan, lama pemakaian.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM DEWI CHOIRUL MALA PALEMBANG Harista, Junie
Masker Medika Vol 6 No 1 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas merupakan masa rawan bagi ibu sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hamper 50% dari kematian pada masa nifas terjadi 24 jam pertama setelah persalinan, diantaranya disebabkan oleh komplikasi masa nifas. Komplikasi masa nifas adalah keadaan abnormal pada masa nifas yang disebabkan oleh masukknya kuman ke dalam alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas.Survey awal yang dilakukan pada tanggal 7-8 Oktober 2017 di BPM Choiru Mala Palembang terdapat 4 orang ibu nifas yang melakukan kunjungan ulang hanya 1 orang yang empat kali selama masa nifas, sedangkan 3 orang hanya dua kali selama masa nifas. Penelitian ini menggunakan metode survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas. Sampel menggunakan Acidental Sampling berjumlah 36 responden. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 36 responden dengan pengetahuan baik patuh melakukan kunjungan nifas sebanyak 20 (79.6%) lebih banyak dibandingkan dengan tidak patuh emlakukan kunjungan ni sebanyak 6 (23.1%). Sedangkan pengetahuan kurang patuh melakukan kunjungan nifas sebanyak 3 (30.0%) lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak patuh melakukukan kunjungan nifas sebanyak 7 (70.0%) . Hasil uji statistik Chi Square, diperoleh nilai p value = (0.018) <α (0,05) artinya ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu nifas dengan kepatuhan kunjungan masa nifas dengan demikian hipotesis yang menyatakanada hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan kepatuhan kunjungan masa nifas terbukti secara statistik. Diharapkan bidan untuk bisa melakukan kunjungan rumah ke ibu nifas apabila ibu tidak patuh melakukan kunjungan nifas agar masa nifas berjalan dengan baik sedangkan bagi masyarakat diharapkan dapat melakukan kepatuhan kunjungan selama masa nifas sesuai program yang telah ditetapkan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT IBU TERHADAP PENGGUNAAN KB IUD DI PUSKESMAS SUKARAMI PALEMBANG TAHUN 2018 Harista, Junie
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran serta struktur umur penduduk masih merupakan masalah utama yang sedang dihadapi negara berkembang termasuk Indonesia. Jumlah penduduk yang besar tanpa diiringi kualitas sumber daya manusia yang baik mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Upaya untuk dapat menangani permasalahan tersebut dengan melalui kontrol terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang ditempuh untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah dengan melakukan program Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan fertilitas. Tujuan penelitian: ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat terhadap penggunaan KB IUD di Puskesmas Sukarami Palembang Tahun 2018. Metode penelitian: ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang berkunjung serta merupakan akseptor KB pada saat dilakukan penelitian di Puskesmas Sukarami Palembang tanggal 27 Juli – 03 Agustus 2018 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling berjumlah 39 responden. Dengan analisa data univariat dan bivariate. Hasil penelitian: univariat menunjukkan bahwa dari 39 responden KB IUD sebanyak 17.9% lebih sedikit dibandingkan dengan bukan KB IUD sebanyak 82.1%, usia resiko rendah sebanyak 87.2 % lebih besar dibandingkan dengan resiko tinggi sebanyak 12.8 %, paritas resiko rendah sebanyak 76.9 % lebih besar dibandingkan dengan resiko tinggi sebanyak 23.1%, pendidikan tinggi sebanyak 23.1 % lebih kecil dibandingkan dengan pendidikan rendah sebanyak 76.9 % sedangkan pengetahuan baik sebanyak 38.5 % lebih kecil dibandingkan dengan k pengetahuan kurang sebanyak 61.5 % . Hasil uji statistik Chi Square, diperoleh nilai p value = (0.473) >α (0,05), dengan demikian hipotesis menyatakan tidak ada hubungan antara usia dengan minat ibu terhadap penggunaan KB IUD terbukti secara statistik. Serta hasil analisa didapatkan OR 0.857. Diperoleh nilai p value = (0.347) >α (0,05)dengan demikian hipotesis menyatakan tidak ada hubungan antara paritas dengan minat pengguna KB IUD terbukti secara statistik. Serta hasil analisa didapatkan OR 2.000. Diperoleh nilai p value = (0.033) >α (0,05), dengan demikian hipotesis menyatakan ada hubungan antara pendidikan dengan minat pengguna KB IUD terbukti secara statistik. Serta hasil analisa didapatkan OR 7.200. Serta diperoleh nilai p value = (0.008) >α (0,05), dengan demikian hipotesis menyatakan ada hubungan antara pengetahuan dengan minat ibu terhadap penggunaan KB IUD, terbukti secara statistik. Serta hasil analisa didapatkan OR 15.333. Saran: Ditingkatkannya komunikasi informasi dan edukasi (KIE) oleh petugas kesehatan dalam kegiatan kesehatan seperti penyuluhan untuk meningkatkan jumlah pengguna alat kontrasepsi dalam rahim Background The high rate of population growth and lack of balance in population distribution and age structure is still the main problem issues that facing developing countries including Indonesia. A large population without being accompanied by good quality human resources makes it difficult for efforts to improve and equalize people's welfare. The higher population growth the greater the effort needed to maintain the level of people's welfare (Handayani, 2010). Efforts to be able to deal with these problems through control of the factors that influence the rate of population growth. One way to reduce the rate of population growth is by implementing a family planning program to control fertility.This research The aim of the study was to determine the factors that related to the interest in KB IUD usage at Sukarami Health Center Palembang in 2018. Research methods of this study was an analytical survey with Cross Sectional approach. The population of this study was all visiting mothers and family planning acceptors in the time of the study at Sukarami Health Center Palembang on 27 July - 3 August 2018 by sample taken technique with sampling accidental amounted to39 respondents. By the analysis of univariate and bivariate data. The univariate study results showed that of the 39 respondents of KB IUD as much as 17.9% less than not IUD KB as much as 82.1%, low risk age was 87.2% greater than the high risk as much as 12.8%, low risk parity was 76.9% greater than high risk as much as 23.1%, higher education as much as 23.1% smaller than low education as much as 76.9% while good knowledge as much as 38.5% smaller than less of knowledge as much as 61.5%. The statistical test results of Chi Square obtained p value = (0.473)> α (0.05), thus the hypothesis states that there was no relationship between age and mother's interest in IUD KB usage was statistically proven. And the results of the analysis obtained OR 0.857. Obtained p value = (0.347)> α (0.05) thus the hypothesis states there was no relationship between parity with interest in IUD KB user was proven statistically. And the results of the analysis obtained OR 2,000 obtained p value = (0.033)> α (0.05), thus the hypothesis states that there was a relationship between education with interest in IUD KB users was proven statistically. As well as the results of the analysis obtained OR 7,200. As well as obtained the value of p value = (0.008)> α (0.05), thus the hypothesis states that there was a relationship between knowledge and interest of mothers to the IUD KB usage was statistically proven. And the results of the analysis obtained OR 15,333. It is recommended Improved information and education communication (IEC) by health workers in health activities such as counseling to increase the number of users of contraception in the womb
THE FACTORS RELATED TO THE POSTPARTUM MOTHERS’ KNOWLEDGE OF THE PUBLIC ABOUT THE DANGER SIGNS OF PUERPERIUM AT PMB LISMARINI PALEMBANG Harista, Junie
Masker Medika Vol 8 No 2 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i2.429

Abstract

THE FACTORS RELATED TO THE POSTPARTUM MOTHERS’ KNOWLEDGE OF THE PUBLIC ABOUT THE DANGER SIGNS OF PUERPERIUM AT PMB LISMARINI PALEMBANG ABSTRACT The puerperium is the period after childbirth 6 weeks or 42 days. During the puerperium, the reproductive organs will slowly experience changes like before pregnancy. This change in the reproductive organs is called involution (Dewi, 2017). During this time, a puerperal mother often has problems with signs of danger in puerperium including post partum hemorrhage, foul-smelling lochea, uterine subinvolution, abdominal and pelvic pain, excessive dizziness, maternal body temperature> 38 ̊C, mastitis, baby blues and postpartum depression. The puerperium is a critical period for mothers who have given birth. It is estimated that 60% of maternal deaths occur after delivery and 50% of them occur within the first 24 hours (Prawiharjo, 2010). The purpose of this study was to determine the factors related to the postpartum mothers’ knowledge about the danger signs of puerperium at Lismarini Midwife Independent Practice Palembang 2019. The design of this study was an analytical survey with a cross sectional approach. The population in this study were all postpartum mothers who visited at the time of the research at Lismarini Midwife Independent Practice. The sampling technique used Accidental Sampling totaling 36 mothers. The results showed that there was no relationship between the age of the postpartum mother and the knowledge about the danger signs of puerperium, obtained p value = 0.467> 0.05, there was no relationship between parity of the postpartum mother and knowledge about the danger signs of puerperium, obtained p value = 0.370> 0 , 05, there was a relationship between the education of postpartum mothers with knowledge about the danger signs of the puerperium, p value = 0.039 <0.05, and there was a relationship between the work of the postpartum mother and knowledge about the danger signs of puerperium was p value = 0.016 <0.05. It is expected to the health workers to improve information and education communication (IEC) about the dangers of puerperium in various media so that it can increase the mother's knowledge and understanding. Keywords : postpartum mother, danger signs of puerperium, knowledge, age, parity, education and occupation Bibliography : 15 (2010-2019)
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL : LITERATURE REVIEW Nainggolan, Sutrisari Sabrina; Harista, Junie
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 2: Agustus 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i2.886

Abstract

Latar belakang: Pelayanan antenatal care pada ibu hamil merupakan pelayanan kesehatan yang diperuntukkan bagi ibu hamil untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara memantau kemajuan kehamilan, salah satunya untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. Apabila seorang ibu datang langsung untuk bersalin di tenaga kesehatan tanpa adanya riwayat pelayanan antenatal sebelumnya, maka faktor risiko dan kemungkinan komplikasi saat persalinan akan lebih sulit diantisipasi. Dengan demikian, antenatal care memiliki peranan yang sangat penting bagi ibu hamil. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mereview artikel faktor-faktor yang berhubungan dengan antenatal care. Metode: Pada penelitian ini digunakan metode Literature Review dengan mengambil sumber data menggunakan databse elektronik yaitu Portal Garuda, Google Scholar dan ScienceDirect. Artikel yang diterbitkan dalam kurun waktu tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Setelah dilakukan seleksi dan identifikasi sesuai kriteria inklusi, terdapat 15 artikel yang akan direview. Hasil: Berdasarkan dari hasil analisis 15 artikel penelitian yang direview, maka didapatkan hasil bahwa ada empat faktor yang berhubungan dengan antenatal care antara lain paritas, pendidikan, pengetahuan dan sikap. Saran: Tenaga kesehatan diharapkan rutin mempromosikan manfaat dari memeriksakan kehamilan untuk meningkatkan pemanfaatan layanan. Selain itu, tenaga kesehatan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas konseling ANC pada ibu hamil.Kata Kunci: Antenatal Care, Paritas, Pendidikan, Pengetahuan, Sikap.