Nuurjannah, Febri Annisaa
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENYULUHAN PERAWATAN KEHAMILAN SEHAT MASA NEW NORMAL DI PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN Nuurjannah, Febri Annisaa; Arinta, Illa; Pratiwi, Ardelia; Khasanah, Nurazizah
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 November 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i2.13149

Abstract

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Anak, terutama pada kelompok yang paling rentan yaitu ibu hamil. Masa kehamilan secara fisiologis mengalami penurunan kekebalan imunitas tubuh, sehingga rentan terinfeksi virus.Termasuk   kasus dengan COVID-19 telah menyumbang 8 kasus kematian ibu dan 1 kematian bayi (Antoun et al., 2020). Pemerintah memberikan kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil. Pemberian Vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil memberikan efek Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Dalam kondisi saat ini diharapkan ibu hamil tetap mempertahankan pola kehidupan yang sudah menjadi kebiasaan saat masa pandemi karena virus-virus penyebab penyakit COVID-19 tidak berarti lenyap dari muka bumi. Ibu hamil tetap perlu menerapkan dan melakukan perawatan kehamilan sehat yaitu dengan melakukan pelayanan imunisasi, pelayanan kesehatan ibu hamil dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, pemeriksaan kehamilan, sering  mencuci  tangan  dengan sabun  dan air  mengalir,  menggunakan  masker, menjaga jarak, menjaga daya  tahan  tubuh  dengan  konsumsi  gizi  seimbang. Pada awal sebelum dimulai penyuluhan ibu hamil diberikan soal pretest untuk mengukur pemahaman ibu hamil tentang perawatan kehamilan sehat pasca pandemi, dilanjutkan dengan pemberian materi dan diskusi selama 50 menit dan selanjutnya melakukan evaluasi terhadap pemahaman ibu hamil setelah diberikan penyuluhan dengan memberikan soal post test kemudian dilakukan penilaian terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang perawatan kehamilan sehat pasca pandemi. Kata Kunci: hamil sehat, ibu hamil, pasca pandemi
Description of pregnant women who participate in gymnastics Arinta, Illa; Nuurjannah, Febri Annisaa; Dwijati, Indah; Cantika, Hilda
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 12 (2024): Volume 10 No.12 Desember 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i12.18640

Abstract

Latar Belakang. Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan kesehatan pada masa kehamilan (prenatal care) dan senam hamil akan memberikan hasil kehamilan atau persalinan normal lebih baik dari pada ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Ibu hamil yang melakukan senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar, dapat memanfaatkan kelebihan dan kemampuannya dengan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan dapat berjalan relatif cepat dan nyeri berkurang. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Cempaka Putih pada bulan Agustus 2018, dengan sampel ibu bersalin sebanyak 33 orang. Instrumen yang digunakan adalah register. Variabel yang digunakan adalah lamanya waktu persalinan. Hasil. Responden yang rutin mengikuti senam kala I persalinan sebanyak 69,7%, sedangkan ibu yang mengikuti senam kala I persalinan secara teratur sebanyak 30,3%. Terdapat hubungan yang signifikan antara senam dengan lamanya waktu persalinan. Kesimpulan. Hasil penelitian diketahui dari 33 ibu hamil yang mengikuti senam hamil secara rutin sebanyak 28 responden dengan presentase 14,76%, sedangkan yang tidak rutin mengikuti senam hamil sebanyak 5 responden dengan presentase 15,2%. Responden yang mengikuti senam rutin dengan lama persalinan lama sebanyak 69,7%, sedangkan ibu yang mengikuti senam rutin dengan lama persalinan cepat 30,3%. Ada hubungan yang signifikan antara senam dengan lama persalinan. Kata Kunci : Senam, Persalinan. ABSTRACT Background: Pregnancy gymnastics is one of the activities in health services during pregnancy (prenatal care) and pregnancy gymnastics will provide a better pregnancy or normal delivery product results than for pregnant women who do not do pregnancy exercises. Pregnant women who do pregnancy exercises are expected to be able to undergo labor smoothly, be able to make the best use of energy and abilities so that the delivery process can run relatively quickly and pain is reduced. Objective: this study is an Overview of Pregnant Women Who Participate in Pregnancy Gymnastics at the Cempaka Putih District Health Center in 2017. Research Method: Secondary data is by taking Register data, data on the number of pregnant women who participate in gymnastics with a sample of 184 respondents. data obtained from Medical Records and Midwives at the Cempaka Putih District Health Center. Data analysis using SPSS. In the results of this management, the data that has been obtained, the data is analyzed by presenting a Univariate table, in accordance with the variables studied so as to produce the distribution and presentation of each variable. Results: Based on the results of this study, it was shown that pregnant women who participated in pregnancy exercises at the Cempaka Putih District Health Center in 2017, with a population of all pregnant women as many as 1247 pregnant women, mothers who only participated in pregnancy exercises were 184 respondents (14.76%), while those who did not participate in pregnancy gymnastics were 1063 pregnant women (85.25%). Conclusion: Based on the results of this study, the description of pregnant women who participate in gymnastics at the Cempaka Putih District Health Center, it can be concluded that of the 1247 pregnant women who checked their pregnancy, only 184 respondents (14.76%) took part in pregnancy exercises, and those who routinely participated in pregnancy exercises only (27.2%). Keywords: Pregnant Women, Pregnancy Gymnastics,
The Relationship between Youth Education Kits and Disaster Preparedness for Teenagers in Facing Floods Arinta, Illa; Nuurjannah, Febri Annisaa; FarahKeyllah, Dhewitry Elda
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 1 (2025): Volume 11 No 1 Januari 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i1.18790

Abstract

Latar Belakang: Remaja merupakan usia yang paling berperan dalam tanggap darurat bencana. Remaja paling sering mengalami bencana baik dari segi pendidikan maupun pengalaman. Peningkatan edukasi terkait bencana juga baik dilakukan dalam ranah pendidikan untuk membentuk generasi muda yang siap menghadapi bencana. Pentingnya kesiapsiagaan menjadi salah satu unsur penting kegiatan pencegahan risiko bencana sebelum bencana terjadi. Kesiapsiagaan memegang peranan yang sangat penting saat menghadapi bencana. Semakin baik sikap terhadap bencana maka seseorang akan semakin siap menghadapi bencana. Tujuan: penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara perlengkapan edukasi remaja dengan kesiapsiagaan bencana pada remaja dalam menghadapi banjir di SMA Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta Barat tahun 2024. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional Survey. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan kasus kontrol dengan desain penelitian prospektif, yaitu penelitian dengan melakukan observasi pada remaja pada satu waktu dan sekaligus dengan jumlah sampel 118 responden. Data diperoleh dari kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS. Hasil: Dari 50 responden, lama tinggal > 1-5 tahun sebanyak 18 responden (18%), lama tinggal > 6-10 tahun sebanyak 21 responden (42%), sedangkan lama tinggal > 10 tahun sebanyak 11 responden (22%). Kesimpulan: Hasil penelitian diperoleh dari 50 responden yang memiliki kesiapsiagaan baik sebanyak 32 responden (64%), sedangkan yang memiliki kesiapsiagaan kurang sebanyak 18 responden (36%). Kata Kunci: Kesiapsiagaan, Youth Kit  ABSTRACTBackground: Adolescents are the age that has the most role in disaster emergency response. Teenagers most often experience disasters both in terms of education and experience. Increasing education regarding disasters is also good to do in the realm of education to form a young generation who is ready to face disasters. The importance of preparedness is an important element of disaster risk prevention activities before a disaster occurs. Preparedness plays a very important role when facing disasters. The better the attitude towards disasters, the better prepared a person will be to face disasters. Objective: this research is the relationship between youth education kits and disaster preparedness among teenagers in facing floods at Cinta Kasih Tzu Chi High School, West Jakarta in 2024. Research Method: This research uses an analytical research design with a Cross Sectional Survey approach. This research uses a quantitative descriptive method with a case control approach with a prospective research design, a study by observing teenagers at one time and at the same time with a sample of 118 respondents. Data obtained from questionnaires. Data analysis using SPSS. Results: Of the 50 respondents, the length of stay was > 1-5 years for 18 respondents (18%), the length of stay was > 6-10 years for 21 respondents (42%), while the length of stay was > 10 years for 11 respondents (22%). Conclusion: The research results were obtained from 50 students who had good preparedness as many as 32 respondents (64%), while those who had less preparedness were 18 respondents (36%). Keywords: Preparedness, Youth Kit
Edukasi Pencegahan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebagai Upaya Membangun Generasi Mendatang Arinta, Illa; Nuurjannah, Febri Annisaa; Pinandita, Koswina Pinka; Maulani, Lutfi Puji
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.16572

Abstract

ABSTRAK Masa bayi adalah fase pertama kehidupan manusia dari mulai usia 0-12 bulan, dimana pada masa ini memerlukan adaptasi terhadap lingkungan. Berat badan sebagai salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Berat badan lahir dijadikan parameter umum yang digunakan dalam menggambarkan pertumbuhan fetus serta nutrisi intra uterin. Rata-rata berat bayi normal adalah 3200 gram dengan usia gestasi 37 sampai dengan 41 minggu. Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi disebut Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Mustya 2017). Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan yang sering dihadapi pada perawatan bayi baru lahir. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah memerlukan perawatan yang intensif sampai berhasil mencapai kondisi stabil. Langkah penanganan yang tepat sangat penting untuk dilakukan, karena berat badan rendah dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan bayi di masa depan. Bayi yang memiliki berat badan lahir rendah tidak selalu terlahir dalam kondisi prematur. Pada proses kelahiran yang sesuai hari prediksi lahir (HPL) pun dapat mengalami berat badan kurang dari batas normal (Kemenkes RI 2013). Upaya pemerintah dalam menurunkan angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah adalah dengan meningkatkan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) minimal 4 kali selama kehamilan, dan melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) (Kemenkes RI 2015). Tujuan antenatal care untuk mendeteksi dini komplikasi kehamilan, untuk merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi (Kemenkes RI 2013). Kata Kunci: BBLR, Ibu Hamil, Angka Kematian Bayi  ABSTRACT Infancy is the first phase of human life from the age of 0-12 months, which requires adaptation to the environment. Weight as one of the indicators of newborn health. Weight as one of the indicators of newborn health. Birth weight is used as a general parameter used in describing fetal growth and intrauterine nutrition. The average normal baby weight is 3200 grams with a gestational age of 37 to 41 weeks. Babies born with a birth weight of less than 2500 grams regardless of gestation period are called Low Birth Weight Babies (BBLR) (Mustya 2017). Low Birth Weight Babies (BBLR) is still a problem that is often faced in newborn care. Babies with Low Birth Weight require intensive care until they successfully reach a stable condition. Proper handling steps are very important to take, because low weight can have a bad impact on the baby's health in the future. Babies with low birth weight are not always born prematurely. In the birth process according to the predicted day of birth (HPL), you can also experience a weight less than the normal limit. (Kemenkes RI 2013). The government's efforts to reduce the incidence of Low Birth Weight are by increasing pregnancy checks (antenatal care) at least 4 times during pregnancy, and conducting orientation for the Childbirth Planning and Complications Prevention Program.The purpose of antenatal care is to detect pregnancy complications early, to plan anticipation and early preparation for referral in case of complications/complications (Kemenkes RI 2013) Keywords: Low Birth Weight, Pregnant Women, Infant Mortality Rate
Factors Associated With Aefi Of Covid-19 Vaccination In Pregnant Women Arinta, Illa; Nuurjannah, Febri Annisaa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12506

Abstract

Latar Belakang. Kelompok ibu hamil menjadi kelompok yang rentan terhadap infeksi COVID-19 karena pada ibu hamil tubuh mengalami penurunan kekebalan imunitas tubuh, sehingga rentan terinfeksi virus. Perubahan fisiologis juga terjadi pada kehamilan, seperti peningkatan diafragma, peningkatan kebutuhan oksigen, dan edema mukosa saluran pernafasan yang sangat berisiko terkena hipoksia (Prawihardjo,2018).Tujuan. Diketahuinya Faktor-faktor yang mempengaruhi KIPI Vaksinasi covid-19 pada ibu hamil  di Puskesmas Kemayoran Tahun 2022.Metode. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan desain penelitian retrospektif suatu penelitian dengan melakukan pengamatan ibu hamil dengan KIPI Vaksinasi covid-19 yang melakukan antenatal care di Puskesmas Kemayoran dalam satu kali waktu pada waktu bersamaan dengan jumlah sampel 80 orang ibu hamil.Hasil. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di poli KIA Puskesmas Kecamatan Kemayoran dari 80 responden diperoleh informasi bahwa responden mengalami KIPI sebanyak 69 responden (69%), dan tidak mengalami KIPI hanya 11 responden (31%). Berdasarkan data hasil penelitian bahwa ada sekitar 93,5% responden yang berlatar belakang pendidikan tinggi tentang vaksinasi covid 19. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah tingkat pendidikan.Kesimpulan. Hasil analisis didapatkan bahwa variable pengetahuan adalah variable yang paling dominan p value = 0,024. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variable yang paling dominan terkait KIPI vaksinasi adalah variable pengetahuan.Saran Tenaga Kesehatan Puskesmas Kemayoran, Jakarta Pusat, sebaiknya berkolaborasi dengan kader Puskesmas dan tokoh masyarakat untuk memberikan vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil, terutama pada usia kehamilan >13 minggu. Kata kunci : Vaksin, IbU Hamil , KIPI, covid 19 ABSTRACT Background. Pregnant women are categorized as the vulnerable group to COVID-19 infection due to their decreased immune system, making them susceptible to virus infection. Physiological changes also occur during pregnancy such as an increase in the diaphragm, increased oxygen demand, and edema of the respiratory tract mucosa which is at high risk of hypoxia (Prawihardjo, 2018).Objective. Determine the factors that influence AEFI of COVID-19 vaccination in pregnant women at Kemayoran Public Health Center in 2022.Method. The research design used was a quantitative descriptive method with a cross-sectional approach with a retrospective research design by observing pregnant women with AEFI of COVID-19 vaccination who carried out antenatal care at Kemayoran Public Health Center one time at the same time with a sample of 80 pregnant women.Results. Based on the results of the study conducted at the MCH polyclinic at Kemayoran Public Health Center, of the 80 respondents, 69 respondents (69%) experienced AEFI, and only 11 respondents (31%) did not experience AEFI. Further, 93.5% of respondents who had a higher educational background were well-informed about the covid 19 vaccination. The level of education can affect a person's knowledge.Conclusion. The results of the analysis found that the knowledge variable was the most dominant variable with a p-value of 0.024. Thus, it could be concluded that the most dominant variable related to the AEFI of vaccination was the knowledge variable.Suggestion Health Workers of Kemayoran Public Health Center, Central Jakarta, should collaborate with cadres of integrated healthcare centers and community leaders to provide COVID-19 vaccinations for pregnant women, especially for those whose gestational age is >13 weeks. Keywords: Vaccines, Pregnant Women, AEFI, COVID -19 
Maternal Factors And Antenatal Care Visits That Are At Risk For Low Birth Weight (LBW) Arinta, Illa; Nuurjannah, Febri Annisaa; Marlita, Frida; Soleha, Sofiatus
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 8 (2024): Volume 10,No.8 Agustus 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i8.17044

Abstract

Latar Belakang: Bayi berat badan lahir rendah masih merupakan salah satu isu kesehatan global dengan berat lahir kurang dari 2500gram. BBLR mempunyai dampak jangka panjang terhadap kehidupan bayi baru lahir dan anak serta berkontribusi signifikan terhadap peningkatan angka kematian dan kecacatan neonatal. Tujuan : Untuk mengetahui faktor maternal dan kunjungan antenatal care yang berisiko terhadap kejadian berat badan lahir rendah. Metodelogi : Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan case control dengan desain penelitian retrospektif suatu penelitian dengan melakukan pengamatan bersalin dengan BBLR yang melakukan persalinan di Puskesmas Kemayoran dalam satu kali waktu pada waktu bersamaan. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ibu yang mempunyai umur beresiko (umur <20 dan umur >34 tahun) sebanyak 15 responden (65,2%) melahirkan bayi BBLR, ibu dalam kategori umur beresiko (umur 20-34) sebanyak 8 responden (34,7%) melahirkan bayi BBLR. Berdasarkan data hasil penelitian bahwa ibu kategori paritas beresiko (paritas 0 dan paritas lebih dari 4) sebanyak 11 responden (47,8%) melahirkan BBLR. Ibu kategori paritas tidak beresiko sebanyak 12 responden (52,1%). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ibu yang melakukan pelayanan antenatal kurang baik, sebanyak 17 responden (73,9) melahirkan BBLR. ibu yang melakukan kunjungan antenatal yang baik sebanyak 6 (26,9%) melahirkan BBLR. Kesimpulan : Faktor risiko umur didapatkan OR = 4,28 (95%CI:1,4-12,4) bahwa kategori umur ibu beresiko mempunyai peluang melahirkan BBLR 4,28 kali dibandingkan dengan ibu kategori umur yang tidak beresiko. Berdasarkan analisis secara paritas uji statistik didapatkan nilai p = 0,397 dapat disimpulkan tidak ada hubungan bermakna antara paritas terhadap kejadian BBLR. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,0001, dapat diartikan ada perbedaan yang signifikan persentase BBLR antara ibu yang memiliki kunjungan antenatal kurang baik dengan ibu yang melakukan antenatal baik. Kata kunci : Maternal, Antenatal Care, Berat Badan Lahir Rendah, Umur, Paritas. ABSTRACTBackground Low birth weight babies are still one of the global health issues with a birth weight of less than 2500 grams. LBW has a long-term impact on the lives of newborns and children and contributes significantly to the increase in mortality and neonatal disability.Objective: To determine maternal factors and antenatal care visits that are at risk for the incidence of low birth weight.Methodology: The research design used is a quantitative descriptive method with case control approach with a retrospective research design of a study by observing childbirth with LBW who gave birth at the Kemayoran Health Center at one time at the same time.Results: Based on the results of the study, motherswho have a risk age (<20 years old and >34 years old) as many as 15 respondents (65.2%) give birth to LBW babies, mothers in the at-risk age category (20-34 years old) as many as 8 Respondents (34.7%) gave birth to LBW babies. Based on the data from the results of the study, 11 respondents (47.8%) gave birth to LBW in the at-risk parity category (parity 0 and parity more than 4). Mothers in the parity category are not at risk as many as 12 respondents (52.1%). Based on the results of the study, mothers who performed poor antenatal services gave birth to LBW, as many as 17 respondents (73.9) gave birth to LBW. mothers who had good antenatal visits as many as 6 (26.9%) gave birth to LBW.Conclusion:The age risk factor was obtained OR = 4.28 (95%CI: 1.4-12.4) that the age category of mothers at risk had a chance of giving birth to LBW 4.28 times compared to mothers in the age category who were not at risk. Based on the analysis of parity in the statistical test, the value of p = 0.397 can be concluded that there is no significant relationship between parity and the incidence of LBW. Based on the results of the statistical test, a value of p = 0.0001 was obtained, it can be interpreted that there is a significant difference in the percentage of LBW between mothers who had poor antenatal visits and mothers who did good antenatal visits.  Keywords:Maternal, Antenatal Care, Low Birth Weight, Age, Parity.
Effectiveness Of Pregnancy Classes On Mothers Knowledge About Maternal And Child Health Nuurjannah, Febri Annisaa; Naluk, Theresia Emilia; Farahkeyllah, Dhewitry Elda; Sulati, Sulati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 8 (2024): Volume 10,No.8 Agustus 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i8.16938

Abstract

Latar belakang. Untuk mendukung pencapaian target MMR dan AKB, penting bagi para ibu untuk meningkatkan pengetahuannya. Percepatan penurunan AKI dan AKB dapat dilakukan dengan memastikan setiap ibu mempunyai akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Ibu hamil pada masa kehamilan memerlukan pengetahuan tentang perawatan, pencegahan, komplikasi atau komplikasi selama kehamilan dan kehamilan risiko tinggi. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan kehamilan adalah dengan Program Kelas Kehamilan.Tujuan. Efektivitas Kelas Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Ibu dan AnakMetode. Desain quasi eksperimental dua kelompok pre post test. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh ibu hamil yang pernah mengikuti Kelas Kehamilan di Puskesmas Kecamatan Kemayoran pada bulan Maret 2023. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di poliklinik KIA Puskesmas Kecamatan Kemayoran pada kelas ibu hamil mengenai pengetahuan ibu tentang Kesehatan Ibu dan Anak diperoleh rata-rata nilai signifikansi (p-value=0,000). Nilai p-value lebih kecil dari (0,05) dan nilai t-value lebih besar dari tabel, artinya mengikuti kelas ibu hamil lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang Kesehatan Ibu dan Anak. Penyampaian pendidikan dengan menggunakan media pembelajaran yang efektif akan menentukan penyampaian informasi pembelajaran dengan baik. Penggunaan edukasi dengan aplikasi lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan mengubah pola pikir ibu hamil mengenai pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan dan pada akhirnya meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam menjalankan program perencanaan kelahiran dan pencegahan komplikasi (P4K) dibandingkan dengan klasikal. pendidikan. Kata Kunci : Kelas Ibu, Kelas Ibu Hamil ABSTRACT Background. To support the achievement of MMR and IMR targets, it is important for mothers to increase their knowledge. Accelerating the reduction in MMR and IMR can be done by ensuring that every mother has access to quality health services. Pregnant women during pregnancy need knowledge about care, prevention, complications or complications during pregnancy and high-risk pregnancies. One effort to increase mothers' knowledge about pregnancy health is the Pregnancy Class Program.Objective. The Effectiveness of Pregnancy Classes on Mothers' Knowledge About Maternal and Child HealthMethod. Quasi experimental two group pre post test design. The sample in this study was a total sampling, namely all pregnant women who had taken the Pregnancy Class at the Kemayoran District Health Center in March 2023. The data collection method used a questionnaire.Results. Based on the results of research conducted at the Kemayoran District Community Health Center KIA polyclinic for pregnant women's classes regarding mothers' knowledge about Maternal and Child Health, the average significant value was obtained (p-value=0.000). The p-value is smaller than (0.05) and the t-value is greater than the table, which means that attending classes for pregnant women is more effective in increasing mothers' knowledge about Maternal and Child Health. Delivering education using effective learning media will determine the delivery of learning information well. The use of education with applications is more effective in increasing knowledge and changing the mindset of pregnant women regarding the importance of maintaining health during pregnancy and ultimately increasing the compliance of pregnant women in carrying out birth planning and complication prevention (P4K) programs compared to classical education. Keywords: Mother's Class, Pregnant Mother's Class
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kesehatan Ibu dan Bayi melalui Pengelolaan Kelas Ibu Hamil Nuurjannah, Febri Annisaa; Arinta, Illa; Pratiwi, Ardelia; Sari, Anggi Tri Mutia; Rismawati, Rismawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.16367

Abstract

ABSTRAK Ibu   hamil   selama   masa   kehamilan   memerlukan   pengetahuan tentang  perawatan,  pencegahan,  komplikasi  atau  penyulit  pada  masa kehamilan   serta   kehamilan   resiko   tinggi.   Pengenalan   tanda   bahaya komplikasi  kehamilan  merupakan  upaya  kesiapsiagaan  ibu  dan  keluarga dalam   menghadapi   kejadian   komplikasi   sehingga   dapat   mencegah terjadinya kasus kematian ibu. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan kehamilan yaitu dengan Program Kelas ibu hamil. Kelas  ibu  hamil  merupakan  sarana  untuk belajar  bersama  tentang  kesehatan  bagi  ibu  hamil,  dalam  bentuk  tatap muka dalam  kelompok  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  pengetahuan dan  keterampilan  ibu-ibu  mengenai  kehamilan,  perawatan  kehamilan, persalinan,  perawatan  nifas,  perawatan  bayi  baru  lahir,  mitos,  penyakit menular dan akte kelahiran. Pada setiap materi kelas ibu hamil yang akan  disampaikan  disesuaikan  dengan  kebutuhan  dan  kondisi  ibu  hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok. Kegiatan kelas ibu dilakukan sebanyak 4 kali. Pada awal sebelum dimulai penyuluhan ibu hamil diberikan soal pretest untuk mengukur pemahaman ibu hamil tentang kesehatan ibu dan bayi, dilanjutkan dengan pemberian materi dan diskusi selama 100 menit kemudian selanjutnya melakukan evaluasi terhadap pemahaman ibu hamil setelah diberikan penyuluhan dengan memberikan soal post test dan terakhir  dilakukan penilaian terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil tentang kesehatan ibu dan bayi. Setelah  mengikuti   kelas   ibu   hamil   diharapkan   dapat meningkatkan   pengetahuan,   merubah   sikap   dan   perilaku   mengenai kehamilannya  karena  adanya  interaksi  dan  tukar  pengalaman  antara peserta  kelas  ibu  hamil  dan  peserta  dengan  fasilitatornya. Kata Kunci: Kelas Ibu, Kelas Ibu hamil  ABSTRACT Pregnant women during pregnancy need knowledge about care, prevention, complications or complications during pregnancy and high-risk pregnancies.   Recognizing the danger signs of pregnancy complications is an effort to prepare mothers and families in facing complications so that they can prevent cases of maternal death. One effort to increase mothers' knowledge about pregnancy health is with the Pregnant Mothers Class Program. Pregnant women's classes are a means to learn together about health for pregnant women, in the form of face-to-face in groups which aims to increase mothers' knowledge and skills regarding pregnancy, pregnancy care, childbirth, postpartum care, newborn care, myths, infectious diseases. and birth certificate. In each class material for pregnant women that will be delivered is tailored to the needs and conditions of pregnant women but still prioritizes the main material. Mother's class activities were carried out 4 times. At the beginning, before the counseling begins, pregnant women are given pretest questions to measure pregnant women's understanding of maternal and baby health, followed by providing material and discussions for 100 minutes, then evaluating pregnant women's understanding after being given counseling by giving post-test questions and finally an assessment is carried out. towards increasing the knowledge and skills of pregnant women regarding maternal and baby health. After attending the class for pregnant women, it is hoped that they will be able to increase their knowledge, change their attitudes and behavior regarding pregnancy because of the interaction and exchange of experiences between the participants in the class for pregnant women and the participants and the facilitator. Keywords: Mother's Class, Pregnant Mother's Class