Sektor pertanian adalah sektor yang paling sensitive terhadap perubahan iklim. Curah hujan penguapan dalam mengatasi dampak perubahan iklim, petani diharapkan mampu beradaptasi dengan adanya perubahan iklim. Berbagai permasalahan dihadapi pada usaha budidaya padi di sawah tadah hujan. Perubahan cuaca yang tidak menentu merupakan faktor utama rendahnya produktivitas sawah tadah hujan. Kualitas air yang buruk serta ketersediaan air yang kurang pada musim kemarau maupun kelebihan air pada musim hujan merupakan faktor inefesiensi usaha tani padi. Perlunya identifikasi permasalahan hujan serta penanggulanggannya menjadi poin utama dalam PKM ini. Metode yang dilakukan adalah survey, observasi lapangan serta wawancara kepada beberapa petani padi di sawah waringin kurung, serang, banten. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi secara intensif setiap perubahan musim tanam, serta dilakukannya pengeboran dan pemasangan pompa air. Langkah ini dilakukan agar air tersedia sepanjang tahun secara berkelanjutan. Salah satu metode optimal untuk memanfaatkan sumber daya air adalah dengan meningkatkan produktivitas pertanian pada lahan sawah tadah hujan, dan lahan kering. Pelaksanaannya melibatkan peningkatan ketersediaan air dan penerapan efisiensi dalam penggunaan air, dengan tujuan untuk memperpanjang musim tanam atau meningkatkan indeks pertanaman (ip) dan memperluas sektor pertanian. Kata Kunci : Pengelolaan Air, Produktivitas Pertanian, Sawah Tadah Hujan, Konservasi Air, Perubahan Iklim