Hakim, Patria Rachman
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

INFORMATION EXTRACTION FROM LAPAN SATELLITE AIS DATABASE FOR SHIP CLASSIFICATION IN THE INDONESIAN TERRITORIAL WATERS Nugroho, Muazam; Ferdiansyah, Nurrochman; Rahayu, Dicka Ariptian; Permala, Rizki; Hakim, Patria Rachman; Hasbi, Wahyudi
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 19 No. 1 (2021)
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2021.v19.a3566

Abstract

Automatic Identification System (AIS) is a system used to monitor ship activity by sending ship information via Very High Frequency (VHF) waves. Information sent by ships around the world is recorded by AIS receivers carried by the LAPAN-A2 and LAPAN-A3 satellites along their orbital trajectories. The AIS data recorded by the satellite will then be acquired and stored at the LAPAN earth station. This study focuses on extracting information from the LAPAN satellite AIS database to obtain information on the number of vessels based on a unique Maritime Mobile Service Identity (MMSI) grouped according to the type of vessel entering Indonesian waters with coordinates 95BT / 141BT, -11LS / 6LU every month. in the period January to December 2019. The results of extracting the information are in the form of the number of ships based on unique MMSI which are grouped according to the type of ship in the territory of Indonesia with that region and time period
ANALISIS PENGGUNAAN DATA KAMERA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KOREKSI GEOMETRI PADA CITRA IMAGER PUSHBROOM (ANALYSIS OF VIDEO CAMERA DATA USAGE TO IMPROVE GEOMETRY CORRECTION QUALITY ON PUSHBROOM IMAGER IMAGE) Hakim, Patria Rachman; Syafrudin, A. Hadi; Hasbi, Wahyudi; Rahman, Abdul
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 12 No. 1 Juni (2014): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citra yang dihasilkan imager pushbroom pada umumnya memiliki distorsi geometri yang cukup signifikan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan attitude satelit pembawanya. Untuk dapat menghasilkan citra terkoreksi yang baik untuk berbagai kondisi pengamatan maka dibutuhkan data attitude satelit dengan frekuensi yang cukup tinggi. Penelitian ini menganalisis penggunaan kamera video untuk menghasilkan data attitude dengan frekuensi tinggi yang akan digunakan dalam koreksi geometri sistematik. Pada dasarnya, data attitude satelit dapat dihasilkan dari data video dengan menggunakan konsep geometri epipolar. Beberapa perangkat lunak pelacak video telah tersedia untuk mengekstrak data attitude dari data video, dimana frekuensi data attitude yang dihasilkan akan sama dengan frame rate kamera video yang digunakan, yang umumnya bernilai 20-30 Hz. Data attitude ini kemudian diintegrasikan dengan data attitude yang berasal dari star sensor dan selanjutnya digunakan dalam algoritma koreksi geometri sistematik citra. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada pergerakan yang tidak stabil, data attitude video dapat meningkatkan kualitas citra terkoreksi secara signifikan; sedangkan untuk pergerakan stabil sebaiknya hanya menggunakan data attitude dari star sensor. Selain itu, untuk dapat menghasilkan data estimasi attitude yang baik maka disarankan menggunakan kamera video dengan resolusi tinggi dan lebar field of view (FoV) yang luas.Kata kunci: Koreksi geometri sistematik, Imager pushbroom, Kamera video, Epipolar.
Sun Sensor dan Magnetometer Sebagai Sensor Penentu Sikap Satelit Inklinasi Rendah LAPAN-A2 Utama, Satriya; Hakim, Patria Rachman
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 16 No. 1 Juni (2018): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2018.v0.a2950

Abstract

LAPAN-A2 merupakan satelit low earth orbit (LEO), inklinasi rendah yang salah satu misinya adalah pengamatan citra bumi. Dalam melaksanakan misi pengambilan citra ataupun penurunan data, sikap satelit perlu diketahui operator di ruas bumi. Sebagai sensor utama untuk mengetahui sikap satelit digunakan star sensor. Namun ketika berada di wilayah terang, star sensor dapat dengan mudah terganggu oleh cahaya matahari atau bumi. Tulisan ini memperkenalkan penentuan sikap alternatif menggunakan sun sensor dan magnetometer. Idenya, sun sensor dan magnetometer mengukur vektor matahari dan vektor medan magnet pada sumbu satelit. Lalu, dengan menggunakan model posisi matahari dan propagator orbit SGP4, vektor matahari dan vektor medan magnet pada sumbu inersial bumi dapat dihitung. Dari dua vektor pada dua tata acuan yang berbeda, matriks rotasi yang merupakan representasi sikap satelit terhadap bumi dapat dihitung. Dari pengujian, metode ini berhasil menghitung sikap satelit dengan akurasi 3o.
MODEL KOREKSI GEOMETRI SISTEMATIK DATA IMAGER PUSHBROOM MENGGUNAKAN METODE PROYEKSI KOLINEAR [PUSHBROOM IMAGER DATA SYSTEMATIC GEOMETRIC CORRECTION MODEL USING COLLINEAR PROJECTION METHOD] Hakim, Patria Rachman; Rahman, Abdul; Suhermanto; Rachhim, Elvira
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 10 No. 2 Desember (2012): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LAPAN-A3 satellite, which is planned to be launched on 2014, will carry a 4 channels pushbroom imager. An image pre-processing is needed to assure that there will be no distortion on the output image data, particularly a systematic distortion, whether it is geometric or radiometric. Systematic geometric correction is intended to eliminate geometric distortion which are predictable such as view angle, earth curvature, earth rotation and varrying camera orientation during observation. The colinear projection method is used in order to transform every pixel on the image into earth coordinate points. Systematic geometric correction needs satellite ancillary data such as position and camera orientation from GPS and star sensor. This research simulated dummy data as substitute to distorted image and ancillary data for designing and simulation purpose. The simulation result shows that the systematic geometric correction algorithm is able to correct the distortion occured in image. A corrected image with 1000 meter accuracy can be achieved with 0,1 degree orientation data accuracy while 0,01 degree orientation data accuracy produces an even better 100 meter accuracy corrected image for nadir observation.
PENINGKATAN KUALITAS FOKUS CITRA IMAGER MULTISPEKTRAL SATELIT LAPAN-A3 (IMAGE-FOCUSING QUALITY IMPROVEMENT ON LAPAN-A3 SATELLITE MULTISPECTRAL IMAGER) Tahir, Andi Mukhtar; Hakim, Patria Rachman; Syafruddin, A. Hadi
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 14 No. 1 Juni (2016): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2016.v14.a2946

Abstract

Satelit LAPAN-A3 membawa imager multispektral sebagai muatan utama, yang memiliki empat kanal warna yaitu merah, hijau, biru, dan near-infrared. Sistem optik imager dirancang dengan menggunakan beam-splitter yang akan membagi cahaya yang melewati sistem lensa menuju detektor masing-masing kanal warna. Karena setiap detektor memiliki posisi dan juga orientasi yang berbeda terhadap pusat lensa, maka akan terjadi ketidakseragaman derajat kefokusan untuk setiap citra yang dihasilkan oleh masing-masing kanal warna, yang dapat mengurangi kualitas citra komposit yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas citra komposit imager multispektral satelit LAPAN-A3 dengan cara memastikan agar setiap kanal warna akan menghasilkan citra dengan derajat kefokusan yang seragam. Metode yang digunakan yaitu dengan mengambil sejumlah data pengamatan terhadap obyek dengan pola geometri zebra-cross, dan kemudian diolah dengan menggunakan perangkat lunak Imatest. Penentuan kualitas fokus citra dilakukan dengan mengukur Modulation Transfer Function (MTF) pada frekuensi spasial tertentu. Berdasarkan sejumlah pengamatan dan perhitungan yang dilakukan, derajat kefokusan citra yang dihasilkan masing-masing detektor dapat diseragamkan dengan mengatur jarak detektor tersebut terhadap pusat lensa. Selain itu, percobaan yang dilakukan juga dapat mengurangi distorsi ko-registrasi kanal yang terjadi pada sumbu horisontal. Kedua hasil tersebut secara signifikan dapat meningkatkan kualitas citra imager multispektral satelit LAPAN-A3, terutama dalam aspek geometri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan dalam proses operasional satelit LAPAN-A3 selanjutnya dan juga dapat mendukung pengembangan imager multispektral eksperimen yang sedang dikembangkan untuk satelit LAPAN-A4.
KALIBRASI RADIOMETRI VICARIOUS KAMERA MULTISPEKTRAL SATELIT LAPAN-A3/IPB DI WILAYAH BUKIT JADDIH MADURA Salaswati, Sartika; Hakim, Patria Rachman; Syafrudin, A Hadi; Hartono, Rommy; Utama, Satriya; Herawan, Agus; Yatim, Rakhmat; Ardinal, Rifki; Pamadi, Bambang Sigit
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 18 No. 1 Juni (2020): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2020.v18.a3212

Abstract

Satelit LAPAN-A3/IPB merupakan satelit mikro eksperimental yang memiliki misi penginderaan jauh sebagai salah satu misi utamanya. Dalam melaksanakan misi penginderaan jauh tersebut, satelit LAPAN-A3/IPB dilengkapi dengan muatan utama berupa kamera multispektral empat kanal (merah-hijau-biru-inframerah dekat) jenis pencitraan pushbroom dengan resolusi spasial 15 meter dan lebar sapuan 120 km serta resolusi radiometri 16 bit dan resolusi temporal 21 hari. Untuk menghasilkan data citra pengamatan yang memiliki kualitas standar setiap saat, salah satu kalibrasi yang harus dilakukan adalah kalibrasi radiometri vicarious yang dilakukan setelah satelit mengorbit. Penelitian ini menganalisis hasil kalibrasi radiometri vicarious untuk kamera multispektral satelit LAPAN-A3/IPB di wilayah bukit Jaddih Madura yang telah dilakukan pada tahun 2018 lalu. Dengan membandingkan data citra observasi yang dihasilkan satelit dan data radiansi hasil pengukuran lapangan dengan menggunakan spektrometer, diperoleh koefisien radiansi yang menyatakan hubungan antara data digital number citra kamera multispektral dengan data radiansi sensor ToA (Top-of-Atmosphere). Analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa koefisien radiansi yang dihasilkan kalibrasi radiometri vicarious di bukit Jaddih Madura tidak berbeda jauh dengan koefisien radiansi yang dihasilkan pada beberapa kalibrasi radiometri vicarious sebelumnya. Analisis temporal juga menunjukkan bahwa koefisien radiansi yang dihasilkan dengan menggunakan data observasi bukit Jaddih pada periode waktu lainnya juga menghasilkan nilai koefisien radiansi yang sama. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil kalibrasi radiometri vicarious yang dihasilkan cukup akurat. Walaupun demikian, akurasi kalibrasi radiometri vicarious yang dilakukan dapat ditingkatkan dengan menggunakan data atmosfer yang dihasilkan sensor sunfotometer.
MODEL DISTORSI PEMBIASAN ATMOSFER PADA CITRA SATELIT LAPAN-A2 DAN LAPAN-A3 (ATMOSPHERIC REFRACTION DISTORTION MODEL ON LAPAN-A2 AND LAPAN-A3 SATELLITE IMAGE) Hakim, Patria Rachman
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 13 No. 1 Juni (2015): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citra satelit umumnya memiliki distorsi baik dalam hal geometri maupun radiometri. Salah satu distorsi geometri yang umum terjadi pada citra satelit adalah distorsi yang diakibatkan karena terjadinya proses pembiasan cahaya oleh atmosfer. Dengan adanya pembiasan atmosfer, perhitungan proyeksi obyek di permukaan bumi pada bidang kamera menjadi rumit dan memerlukan proses komputasi yang cukup panjang. Makalah ini memodelkan distorsi pembiasan atmosfer tersebut dalam persamaan sederhana berdasarkan variabel orientasi kamera dan ketinggian satelit. Metode regresi linear least square digunakan untuk mengidentifikasi model persamaan dengan tingkat kesalahan terkecil. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa distorsi pembiasan atmosfer pada citra satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 dapat dimodelkan menggunakan persamaan rasional orde-3 dengan hanya satu peubah yaitu orientasi kamera atau persamaan rasional orde-1 dengan dua peubah yaitu orientasi kamera dan ketinggian satelit. Hasil simulasi modul koreksi citra menunjukkan bahwa dengan menggunakan model persamaan yang diajukan maka perhitungan distorsi geometri pada citra satelit dapat dilakukan dengan lebih cepat tanpa mengurangi akurasi geometri citra secara signifikan.
IMPLEMENTASI ENCODER REED-SOLOMON PADA FPGA BERBASIS CCSDS (REED-SOLOMON ENCODER IMPLEMENTATION ON FPGA BASED ON CCSDS) Hakim, Patria Rachman; Rahman, Abdul Rahman; Amin, Deddy El; Roza , Widya; Rahim , Elvira
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 12 No. 2 Desember (2014): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fungsi sistem Payload Data Handling (PDH) pada sebuah satelit adalah melakukan channel coding untuk data citra satelit. Consultative Committee for Space Data Systems (CCSDS) telah merekomendasikan penggunaan encoder Reed-Solomon (RS) untuk keperluan channel coding tersebut. Untuk dapat merealisasikan transmisi dengan laju data yang tinggi, maka implementasi algoritma encoder RS pada sitem PDH satelit membutuhkan Field Programmable Gate Array (FPGA). Penelitian ini bertujuan untuk merancang modul encoder RS(255,223) berbasis CCSDS dan mengimplementasikan encoder tersebut pada FPGA dengan desain rangkaian yang lebih optimal dibandingkan dengan encoder RS komersial (IP-core). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, encoder yang dirancang memiliki beberapa kelebihan dalam hal efisiensi gerbang logika yang digunakan dan tingkat kinerja data keluaran yang dihasilkan. Selain itu, pada penelitian ini juga dikembangkan metode encoding paralel yang akan diterapkan pada sistem PDH satelit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode tersebut, data keluaran yang dihasilkan encoder memiliki laju data yang lebih tinggi dan tidak membutuhkan data dummy untuk melengkapi data keluaran. Kedua hasil tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan sistem PDH satelit yang dilakukan di Pusat Teknologi Satelit saat ini.
Analysis of the Atmospheric Effects on the Vicarious Calibration of LAPAN-A3/IPB Satellite Multispectral Camera in Jaddih Hill Madura Salaswati, Sartika; Hakim, Patria Rachman; Syafrudin, A Hadi; Herawan, Agus; Hartono, Rommy; Utama, Satriya; Yatim, Rakhmat; Ardinal, Rifki; Pamadi, Bambang Sigit
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 20 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2022.v20.a3652

Abstract

Line Imager Space Application (LISA) is a multispectral camera on the LAPAN-A3/IPB satellite. This camera is the main payload that supports the remote sensing mission of the LAPAN-A3/IPB satellite. The important role of LISA requires this camera has a good quality standard. Vicarious calibration is one of the ways to get this quality. Vicarious calibration of LISA in the Jaddih hill area has been done, but the process has not used aerosol optical depth data. Therefore, further research was conducted to determine the effect of AOD data on the radiance coefficient. This paper describes the vicarious calibration of LISA using three types of data, namely LISA image data, reflectance data, and aerosol optical depth data of the Jaddih hill area. From the three data, the radiance coefficient for each LISA channel was obtained. The results show that there is an effect of AOD data on the radiance coefficient, but the effect is not too significant. The difference of the radiance coefficients for each channel is not too far away, that is 0.00008 for red channels, 0.00011 for green channels, 0.00039 for blue channels, and 0.00011 for NIR channels. Besides, the results of the radiance coefficient from previous studies indicate that the radiance coefficient is generated from this study is quite precise so that it can be applied for LISA imagery.