Pendidikan Indonesia mengalami transformasi dari masa ke masa. Filosofi Ki Hajar Dewantara (KHD) tetap relevan hingga saat ini sebagai landasan penting dalam penyelenggaraan proses pendidikan yang humanis. Seiring di terapkannya Kurikulum Merdeka, filosofi KHD memberikan panduan dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendekatan yang berpusat pada siswa dalam mecapai student wellbeing atau kesejateraan siswa. Dalam konteks ini, Bimbingan Konseling memiliki peran strategis sebagai bagian integral dari pendidikan, Bimbingan Konseling tidak hanya membantu siswa mengatasi permasalahannya, tetapi juga memfasilitasi pengembangan potensi mereka secara optimal sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka. Artikel ini bertujuan untuk menganalisi filosofi pendidikan Indonesia berdasarkan pemikiran KHD dalam perspektif Bimbingan Konseling di Era Merdeka Belajar. Selanjutnya menggali strategi implementasi filosofi KHD dengan pendekatan dalam layanan BK, khususnya dalam mendukung pengembangan karakter dan kesejahteraan siswa di era Merdeka Belajar Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR), dengan mengkaji berbagai literatur terkait filosofi KHD, implementasi Kurikulum Merdeka, dan praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah selama era Merdeka Belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip, nilai-nilai dan pemikiran pendidikan yang digagas KHD telah diimplementasikan secara efektif dalam layanan Bimbingan Konseling. Pendekatan ini memungkinkan terciptanya lingkungan belajar yang mendukung perkembangan peserta didik secara holistic meliputi pribadi, sosial, belajar dan karier.