p-Index From 2020 - 2025
9.378
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

PARADIGMA KONSELING BERPERSPEKTIF GENDER Zainal Abidin, S.Psi., M.Si., Yuliati Hotifah, S.Psi.
EGALITA EGALITA (Vol 1, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.35 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1922

Abstract

This paper suggests that stereotype towards women is the basic root of gender inequality  problem. Consequently, women may face subordination, marginalization, discrimination, double burden and sexual violence.This gender bias problem also happens in Therapy practice where social cognition in conselling process constructs the psychological problem of women in sexism perception which puts women as the main cause of problem. Hence, the theraphy practice should apply gender conselling approach to help the clients to increase their gender awareness as well as their gender sensitivity. Broadening the discourse on gender role will increase therapists skill to overcome the obstacles for career development based on equal gender relation.
“APLIKASI REDAYAKU” SOLUSI INOVATIF MEDIA CYBERCOUNSELING PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK Saputra, Nur Mega Aris; Hotifah, Yuliati; Muslihati, Muslihati
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 8, No 1 (2021): JURNAL KOPASTA (JUNI 2021)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/kop.v8i1.3082

Abstract

The high number of cases of sexual violence, especially in children, especially during the Covid-19 pandemic is very worrying. In addition, there is no special media to provide space for victims to tell stories or counseling. This research aims to develop the Redayaku application as a media for cyber-counseling in handling sexual violence in children which has theoretical and practical acceptability. The study used seven out of ten stages from the Brog and Gall development model to the test of potential users of counselors and students, which then carried out product revisions. At the data collection stage, a needs analysis was carried out by means of interviews with counselors and student victims of sexual violence which were taken using a purposive sampling technique based on the questionnaire scores on sexual violence. The test results from material experts, media experts and potential counselor users were analyzed using an inter-rater agreement with an index result of 1.00 which means very high. Whereas for the student user candidate test analyzed with a mean, it shows the interpretation results are very high on the usability aspect of 0.87; convenience of 0.86; accuracy of 0.88; and attractiveness of 0.92 Descriptive data of expert test habits and user tests are used as a reference in product improvement. So, Redayaku application as a cyber-counseling media and counselor's manual, theory and practice can contribute to handling violence in children.
PENYELESAIAN PERMASALAHAN SANTRI MELALUI PEER HELPING INDIGENIUS Yuliati Hotifah
Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan Vol 42, No 2: Juli 2015
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.802 KB)

Abstract

Abstract: The Solution to the Santri’ Problem through Peer Helping Indigenius. The complexity of the problems faced by santri is a social reality that can not be circumvented. The problems are not only related to the learning aspect, but also personal and social aspect. This article offers a peer helper models based on local wisdom that are effective enough to solve the problem faced by santri at pondok pesantren. The concept of peer helper was constructed through an approach that compiles helping indigenous cultural components of local discourse and the social ecological theories that embodies field theory subculture and culture as a macro and suprasystems in the process of formation of human behavior and psychological development.Keywords: santri problem, peer helping indidgenius, pondok pesantrenAbstrak: Penyelesaian Permasalahan Santri melalui Peer Helping Indigenius. Kompleksitas permasalahan santri merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dielakkan. Permasalahan yang dihadapi santri tidak hanya aspek pembelajaran saja tetapi juga aspek pribadi sosial. Konsep ini menawarkan model penolong sebaya berbasis kearifan lokal pesantren yang efektif mampu memecahkan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi santri di pondok pesantren. Konsep penolong sebaya ini dibangun melalui pendekatan helping indigenous yang mengkompilasikan komponen budaya setempat dengan wacana teori ekologi sosial dan teori medan yang mewadahi subkultur dan kultur sebagai makro dan suprasistem dalam proses pembentukan perilaku dan perkembangan psikologis manusia.Kata kunci: permasalahan santri, peer helping indidgenius, santri, pondok pesantren
Pelatihan Perilaku 3R; Right, Reality, Responsible pada Anak Buruh Migran di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang Muslihati Muslihati; Yuliati Holifah; Ella Faridati Zen
Jurnal KARINOV Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v3i1p10-15

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengembangkan perilaku positif 3R (right, reality, and responsible) pada anak buruh migran di kecamatan Donomulyo Malang. Wilayah sasaran meliputi desa Mentaraman, Kedung Salam, dan Purwodadi karena memiliki populasi anak buruh migran yang cukup besar. Melalui kajian awal pada Forum Peduli Anak Kecamatan Donomulyo diketahui bahwa permasalahan mitra adalah anak-anak buruh migran cenderung berperilaku negatif, diantaranya suka pergi tanpa pamit, lalai belajar dan ibadah karena bermain, bolos sekolah, dan kurang hormat pada orang tua. Dengan kecenderungan tersebut diasumsikan anak-anak buruh migran perlu dibantu mengembangkan perilaku positif. Untuk itu diperlukan upaya edukasi pengembangan perilaku yang baik dan benar, perilaku realistis dan perilaku bertanggungjawab bagi anak buruh migran. Materi kegiatan meliputi (1) pemahaman diri (2) hakikat perilaku 3R (2) penyusunan rencana diri. Pelatihan dikemas dalam bimbingan kelompok dengan metode PIJAR yaitu Pahami diri, Identifikasi kebutuhan dan harapan, Jelaskan dan evaluasi perilaku saat ini, Arahkan rencana dan solusi dan Realisasi rencanaKata kunci— anak buruh migran, forum peduli anak, perilaku 3R, Metode Pijar. AbstractThis service activity aims to develop positive behaviors of 3R (right, reality, and responsible) for the children of migrant workers in Donomulyo district, Malang. The target areas include the villages of Mentaraman, Kedung Salam, and Purwodadi because they have a large population of migrant workers’ children. Through preliminary studies in the Donomulyo District Children's Care Forum it was found that the problem of partners was that migrant workers’ children tended to behave negatively, including leaving without saying goodbye, neglecting to study and worship because of playing, skipping school, and lacking respect for parents. With this tendency, it is assumed that children of migrant workers need to be helped to develop positive behavior. For this reason, education efforts to develop good and right behavior, realistic behavior and responsible behavior for migrant workers' children are needed. Material activities include (1) self-understanding (2) the nature of behavior 3R (2) preparation of self-plans. The training is packaged in group guidance with the PIJAR method namely Self-Understanding, Identification of needs and expectations, Explain and evaluate current behavior, Navigate plans and solutions and Realize plans.Keywords— child migrant worker, child care forum, 3R behavior, PIJAR Method
METODE ANJANGSANA PADA KOMUNITAS PEMELUK AGAMA MEMUPUK SIKAP TOLERANSI BERAGAMA BAGI KADER PEREMPUAN Yuliati Holifah; Irene Maya Simon; Ella Faridati Zen; Widya Multisari
Jurnal KARINOV Vol 2, No 3 (2019): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v2i3p146-151

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan penerapan metode kearifan lokal yang sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam menumbuhkan sikap saling tolong menolong dan saling hormat menghormati antar sesama.. Mengingat kader perempuan antar umat beragama merupakan figure dan perwakilan dari agamanya masing-masing, maka mereka harus dibekali sikap toleransi beragama yang cukup sebelum mensosialisasikan sikap toleransi beragama kepada umat yang lain. Program kemitraan masyarakat ini ditujukan untuk kader PAUB Kota Malang. Iptek yang diterapkan berupa strategi menumbuhkan sikap toleransi beragama melalui metode anjangsana. Dengan metode anjangsana ini dapat menumbuhkan penghayatan dan praktik kegamaan tidak hanya berhenti pada tahap klaim eksklusifisme (aku) yang berujung pada hubungan personal dengan Tuhan, tidak juga pada tahap inklusifisme (kamu) dengan perhatiannya pada perekrutan dukungan teologis atau ideologis (solidaritas), melainkan juga tahap keterbukaan (kita), dimana penghayatan religius atas nilai-nilai kemanusiaan dapat mewujudkan toleransi beragama tidak hanya pada level wacana.  Produk luaran yang dihasilkan berupa modul peningkatan sikap toleransi beragama bagi kader PAUB yang dapat diterapkan pada kader perempuan antar umat beragama di kota-kota lain di Jawa Timur. Kata kunci— Kader perempuan, Metode anjangsana, PAUB, Toleransi beragama.AbstractCommunity service activities are the application of local wisdom methods that have been carried out by the Indonesian people in fostering mutual assistance to help and respect each other respectfully. Considering women cadres among religious communities are figures and representatives of their respective religions, they sufficient religious tolerance must be provided before socializing the attitude of religious tolerance to other people. This community partnership program is intended for PAUB cadres in Malang. The applied science and technology in the form of strategies to foster an attitude of religious tolerance through the method of Anjangsana. With this method of Anjangsana can foster appreciation and religious practice not only stop at the stage of claims of exclusiveness (I) that lead to a personal relationship with God, not also at the stage of inclusiveism (you) with attention to the recruitment of theological or ideological support (solidarity), but also the stage of openness (us), where the religious appreciation of human values can realize religious tolerance not only at the level of discourse. The output products produced were in the form of modules to increase religious tolerance for PAUB cadres which could be applied to interfaith women cadres in other cities in East Java.Keywords— Female cadres, Anjangsana method, PAUB, religious tolerance
Empowering Santri dalam Mengatasi Permasalahan Pembelajaran di Pesantren Melalui Model Peer Helping Berbasis Kearifan Lokal Pesantren Yuliati Hotifah
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.353 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v5i1.6568

Abstract

Fenomena  santri yang keluar dari pesantren yang diakibatkan oleh belum dimilikinya ketahanmalangan kuat dapat menimbulkan persoalan pada diri sendiri maupun sosial. Beberapa persoalan yang muncul pada diri santri adalah tidak mampu mengenali potensi diri, sulit bersosialisasi dengan lingkungan, performa mengikuti pembelajaran menurun, tidak memiliki kepercayaan diri, dan tidak mampu berpikir positif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. Karya ilimiah ini mengungkap fenomena permasalahan santri dalam berbagai perspektif dan memberikan solusi penanganannya melalui model konseling teman sebaya. Model peer helping berbasis kearifan local pesantren ini ditawarkan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan santri di pondok pesantren. Sebuah model yang bisa diaplikasikan di lapangan harus melalui proses uji validasi yang ketat agar diperoleh model yang kredibel dan aplikabel.
Dinamika Psikologis Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yuliati Hotifah
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.887 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v2i1.704

Abstract

Kekerasan terhadap perempuan khususnya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) masih dipandang sebagai ikatan yang sakral, dan lebih dipenuhi dengan berbagai norma sosial, budaya dan keyakinan agama. Ada beberapa faktor yang menyulitkan perempuan korban KDRT untuk menyelesaikan masalahnya : a) masyarakat umum masih memandang masalah KDRT sebagai masalah pribadi keluarga, tidak boleh dicampuri, dianggap wajar karena suami ditempatkan sebagai kepala keluarga dan pendidik istri, b) masyarakat masih memandang keutuhan institusi keluarga ada di tangan istri, sehingga istri justru akan dipersalahkan dan dicela apabila institusi keluarga hancur, c) ada stigma di masyarakat terhadap perempuan berstatus janda, d) ada kecenderungan istri tergantung secara ekonomi maupun emosional terhadap suaminya, sehingga sulit bagi mereka membuat keputusan untuk berpisah atau melaporkan perbuatan aniaya suaminya. Hal yang paling sering muncul dan dominan adalah kebimbangan dalam membuat keputusan atas dirinya sendiri dalam menghadapi situasi kekerasan dari suaminya. Karakteristik rasa bersalah umum terjadi pada survivor kekerasan, bahkan seringkali si istri yang merasa bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab atas semua perilaku kasar suaminya. Perempuan korban KDRT biasanya memiliki stres emosional yang berkepanjangan dan terus menerus (konstan) karena dirinya telah terjebak dalam siklus kekerasan tanpa dapat memotong siklus tersebut. Dinamika psikologis perempuan korban kekerasan, antara lain yaitu : merasa bersalah, merasa tidak berdaya (powerless), kemarahan yang mendalam, malu, cemas, gangguan tidur. Kewajiban di dalam masyarakat untuk menghentikan tindakan KDRT dengan cara mencegah dan membantu korban KDRT, sehingga korban dapat terbantu dalam mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya.
Persepsi Santri Terhadap Eksistensi Penolong Sebaya Berbasis Kearifan Lokal Pesantren Yuliati Hotifah; Irene Maya Simon
Indonesian Psychological Research Vol. 1 No. 2 (2019): IPR July 2019
Publisher : Program Studi Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.708 KB) | DOI: 10.29080/ipr.v1i2.178

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji bagaimana persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya berbasis kearifan lokal pesantren. Eksistensi penolong sebaya tersebut meliputi sikap dan ketrampilan penolong sebaya pesantren serta kualitas layanan penolong sebaya pesantren. Penelitian ini menggunakan metode survey, instrumen pengumpulan datanya menggunakan skala persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya pesantren yang memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas cukup. Populasi penelitian ini adalah santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin kanigoro Blitar dari berbagai jenjang Mts, MA, SMK dan Salafiyah Tahfidzul Qur’an sebanyak 861 santri. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria, yaitu 1) santri remaja yang berusia 13-18, 2) pernah mendapatkan layanan konseling sebaya pesantren dan 3) santri yang mukin di pesantren (bukan santri kalong). Jumlah sampel didapatkan sebanyak 86 santri. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif diskriptif dengan teknik prosentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya berbasis pesantren berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan keterampilan penolong sebaya pesantren masih dipersepsikan secara negative oleh santri. Layanan penolong sebaya pesantren masih belum dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan indikator keberhasilan layanan konseling sebaya pesantren. Peningkatan eksistensi penolong sebaya pesantren perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam manajemen pengelolaan dan peningkatan SDM penolong sebaya berbasis pesantren. Diharapkan dengan meningkatnya kualitas penolong sebaya pesantren akan berkorelasi positif meningkatkan kepercayaan santri, secara langsung akan berimbas pada proses penyelesaian permasalahan santri. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji bagaimana persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya berbasis kearifan lokal pesantren. Eksistensi penolong sebaya tersebut meliputi sikap dan ketrampilan penolong sebaya pesantren serta kualitas layanan penolong sebaya pesantren. Penelitian ini menggunakan metode survey, instrumen pengumpulan datanya menggunakan skala persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya pesantren yang memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas cukup. Populasi penelitian ini adalah santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin kanigoro Blitar dari berbagai jenjang Mts, MA, SMK dan Salafiyah Tahfidzul Qur’an sebanyak 861 santri. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria, yaitu 1) santri remaja yang berusia 13-18, 2) pernah mendapatkan layanan konseling sebaya pesantren dan 3) santri yang mukin di pesantren (bukan santri kalong). Jumlah sampel didapatkan sebanyak 86 santri. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif diskriptif dengan teknik prosentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi santri terhadap eksistensi penolong sebaya berbasis pesantren berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan keterampilan penolong sebaya pesantren masih dipersepsikan secara negative oleh santri. Layanan penolong sebaya pesantren masih belum dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan indikator keberhasilan layanan konseling sebaya pesantren. Peningkatan eksistensi penolong sebaya pesantren perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam manajemen pengelolaan dan peningkatan SDM penolong sebaya berbasis pesantren. Diharapkan dengan meningkatnya kualitas penolong sebaya pesantren akan berkorelasi positif meningkatkan kepercayaan santri, secara langsung akan berimbas pada proses penyelesaian permasalahan santri.
PENGEMBANGAN MEDIA LETTER SHARING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA INTROVERT Elian Iwi Afifah; Triyono Triyono; Yuliati Hotifah
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.738 KB)

Abstract

Abstract: Communication skills are the most important things for teenagers. There is a leaning that the teenagers who have low communication skills can be called as someone who is introvert personality. People who are introvert personality tend to be difficult to communicate and express verbally. The purpose of developing letter sharing media is to improve communication skills of introvert student. This research is development research by adopting Borg and Gall research model. The development result showed that this product has the criteria of usefulness, feasibility, accuracy, and attractiveness and appropriate when used to facilitate students to express communication skills in writing.Abstrak: Keterampilan komunikasi merupakan hal yang terpenting bagi remaja. Terdapat kecenderungan bahwa remaja yang memiliki keterampilan komunikasi yang rendah dapat dikatakan sebagai seseorang yang berkepribadian introvert. Orang yang berkepribadian introvert cenderung sulit berkomunikasi dan sulit mengungkapkan secara lisan. Pengembangan media letter sharing ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa introvert. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan  mengadopsi model penelitian Borg and Gall. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa produk ini mempunyai kriteria kegunaan, kelayakan, ketepatan, kemenarikan dan sesuai apabila digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam mengekspresikan keterampilan komunikasi secara tertulis.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um001v1i12016p027
Pengembangan Paket Bimbingan Perencanaan Studi Lanjut dengan Model Creative Problem Solving Bagi Siswa Sekolah Menengah Atas Agrery Ayu Nadiarenita; Muslihati Muslihati; Yuliati Hotifah
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.024 KB)

Abstract

Abstract: This study aims to produce a package of guidance planning further studies with a model of creative problem solving for high school students who meet the acceptability aspects are aspects accuracy, usability, convenience and attractiveness. The guidance package consists of counselors guide book that contains the steps to the stage of providing guidance in career planning and student guide book that contains the materials and evaluation. The research method was adapted from models of Research and Development (R & D) procedural Borg & Gall (1983). Experts and field trials is limited (potential users) are analyzed using inter-rater agreement models (Gregory, 2011). Test validity index subject matter experts, media and potential users counselor showed very high criteria. These products meet very precise criteria, very useful, very easy and very attractive to mean very feasible to use. Based on the test can be concluded that the guidance package product planning further studies have met the acceptance criteria.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa paket bimbingan perencanaan studi lanjut dengan model creative problem solving bagi siswa SMA yang memenuhi aspek keberterimaan yaitu aspek ketepatan, kegunaan, kemudahan dan kemenarikan. Paket bimbingan tersebut terdiri atas buku panduan konselor yang berisi langkah-langkah pemberian bimbingan sesuai tahapan dalam perencanaan karier dan buku panduan siswa yang berisi materi serta evaluasi. Metode penelitian ini diadaptasi dari model Research and Development (R&D) prosedural Borg & Gall (1983). Uji ahli dan uji lapangan terbatas (calon pengguna) dianalisis menggunakan inter-rater agreement model (Gregory, 2011). Indeks validitas uji ahli materi, media dan calon pengguna konselor menunjukkan kriteria sangat tinggi. Produk ini memenuhi kriteria sangat tepat, sangat berguna, sangat mudah dan sangat menarik sehingga bermakna sangat layak untuk digunakan. Berdasarkan uji tersebut dapat disimpulkan bahwa produk paket bimbingan perencanaan studi lanjut telah memenuhi kriteria keberterimaan.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um001v2i12017p018
Co-Authors 'Ilmi, Achmad Miftachul A. Fathorrazi Abadi, Dinda Putri Abidin, Zainal Achmad Miftachul 'Ilmi Achmad Miftahul Ilmi Adi Atmoko Agrery Ayu Nadiarenita Agustin, Hani Nurzaina Alamsyah, Muh. Nur Amalia, Riza Anabelie V Valdez Anabelie V. Valdez Arbin Janu Setiyowati, Arbin Arianti, Alivia Eka Ariya Kuha Augusto Da Costa Awalya Siska Pratiwi Az-Zahra, Faza Kasyiva Baiq Nyi Diah Ridawan Husna Ningrum Bayu Koen Anggoro Bestari, Sugestining Wisnu Betty Masruroh Bintoro, Agus Brahim, Juliana Cahyani, Herlin Diniy Hidayatur Rahman Diniyah, Usrotun Edi Purwanta Edy Purwanto Edy Purwanto Eko Pramudya Laksana Elga Novan Perwira Elian Iwi Afifah Elian Iwi Afifah, Elian Iwi Ella Faridati Zen, Ella Faridati Erlita, Fania Erna Sulistyorini Fardana, Nur Ainy Fatimah, Vonny Fauziah Ilmi Qonita Febriansandy, Manggiasih Heri Fitri Haerunisa Rudiani Galih, Muhammad Lutfi Galuh Ayu Pramudita Gustama, Rosyid Arfan Henny Indreswari Ika Widiyastuti Ilmi, Achmad Miftahul IM. Hambali Imro’atul Khasanah Indriyana Rachmawati Iqbal Khoirul Burhani Irene Maya Simon, Irene Izza Nur Imaroh Juliana, Jusniar Sri Khowatim, Khusnul Laksono Budiarto Lestari, Sumia Lismaini Lismaini Lutfi Fauzan M Khoirudin Jalil M. Ramli Maizura, Nining Mario Martin Taneo Miftahus Surur Miftahus Surur, Miftahus Moch. Syihabudin Nuha Mohamad Da'i Muh. Nur Alamsyah Muhammad Nur Alamsyah Muslihati Nadya Yaniar Nafis Nawangsari, Nur Ainy Fardana Ngainun Naim Ngainun Naim Nono Hery Yoenanto Nuha, Moch. Syihabudin Nur Hidayah Nur Hidayah Nur Hidayah Nur Hidayah Nur Hidayah Nur Hidayah Nur Hidayah Nur Hidayat, Wahyu Nur Mega Aris Saputra Ovita Dewi Sandra Wati Panuluh, Wika Ajeng Damar Pitriyah, Umi Pramudita, Galuh Ayu Putri, Nabila Dwi Azhari Rahmat Aziz Reiska Yunita Dewi Rizka Apriani Rosyid Arfan Gustama Sabarudin Akhmad Safitri, Jihan Sari, Indah Yulitalia Sedyawati, Sedyawati Sugestining Wisnu Bestari Suharto, Rachel Devita Sumia Lestari Taneo, Mario Martin Triyono Triyono Triyono Triyono Usrotun Diniyah Valdez, Anabelie V. Vesti Dwi Cahyaningrum Wafiqotul Karimah Zain Widiyastuti, Ika Widya Multisari Yasin, Alwyn Yusuf Sobri, Ahmad Yuviana Rohmawati Zahra’ni, Farras Asma Zahroh, Talya Mahmudatuz Zain, Wafiqotul Karimah Zainal Abidin Zainal Abidin