Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Survival Rate and Growth of Pterapogon kauderni Larvae Given Different Feed Types Safir, Muhammad; Tobigo, Desiana Trisnawati; Mangitung, Septina F; Sambaeni, Daniel; Ryaldi, Muhammad; Adam, Rizilvana Datu; Zainab, Zainab; Husain, Husain
AgriSains Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.935 KB)

Abstract

This research was conducted to determine the type of feed that provides high survival and growth in Pterapogon kauderni larvae after release from the mother's mouth. The study was designed using three treatments including; commercial feeding (A), shrimp/Acetes (B), and rotifer/Rotifera sp. (C). Each treatment was given three replications. Feed is given three times a day (morning, afternoon and evening) by at-satiation. Maintenance time is carried out for one week. The analysis showed that the highest daily growth rate occurred in treatment B (1.39 ± 0.92%), and was significantly different (P <0.05) with treatment A (0.90 ± 0.02%). The highest increase in biomass occurred in treatment C (0.005 g) compared to other treatments (A = 0.003 g, B = 0.003 g). Survival for all treatments did not differ significantly (P> 0.05). In conclusion, the type of feed that provides the highest survival and growth in P. kauderni larvae after release from the mother's mouth is rotifers.
PENGARUH PERENDAMAN HORMON 17α-methyltestosteron DAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP PERSENTASE KELAMIN JANTAN DAN PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN BANGGAI CARDINAL (Pterapogon kauderni) Safir, Muhammad; Rukka, Andi Heryanti; Mangitung, Septina F.; Sambaeni, Daniel
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 9 No. 2 (2020): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v9i2.7067

Abstract

Ikan Banggai kardinal (Pterapogon kauderni) merupakan jenis ikan hias air laut endemik yang ada di Sulawesi Tengah. Eksploitasi secara masif menyebabkan jumlah ikan P. kauderni di alam semakin menurun. Ikan P. kauderni jantan bersifat parental care dalam kegiatan reproduksinya sehingga dalam peningkatan kualitas benih dan kegiatan reproduksinya dibutuhkan jumlah induk jantan yang lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari perlakuan kombinasi hormon 17α-methyltestosteron (MT) dengan suhu melalui perendaman larva P. kauderni dalam menghasilkan persentase kelamin jantan yang tinggi. Perlakuan yang diujikan yakni; A) perendaman larva P. kauderni pada suhu 28˚C tanpa hormon MT (NMT+suhu 28˚C); B) perendaman larva P. kauderni pada suhu 28˚C dan hormon MT (MT+suhu 28˚C); C) perendaman larva P. kauderni pada suhu 34˚C tanpa MT (NMT+suhu 34˚C); D) perendaman larva P. kauderni pada suhu 34˚C dan hormon MT (MT+suhu 34˚C), masing-masing dengan lama perendaman 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan persentase jantan P. kauderni lebih tinggi (P<0,05) pada semua perlakuan MT dengan suhu 28˚C dan 34˚C dibandingkan dengan perlakuan tanpa MT pada suhu 28˚C. Laju pertumbuhan harian lebih tinggi pada perlakuan MT dan NMT pada suhu 34˚C (P<0,05) dibandingkan perlakuan lainnya. Pertambahan biomasa dan kelangsungan hidup tidak berbeda untuk semua perlakuan. Kesimpulan, perendaman kombinasi hormon 17α-methyltestosteron dan suhu yang berbeda meningkatkan persentase kelamin jantan, ikan Banggai cardinal (P. kauderni).