Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), prevalensi obesitas di seluruh dunia terus meningkat, yang berdampak langsung pada kualitas hidup dan kesehatan jangka panjang. Pekerja di sektor minyak dan gas umumnya memiliki jam kerja panjang, stres, kebiasaan makan yang tidak sehat, yang berisiko menyebabkan obesitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada pekerja di perusahaan minyak dan gas X, salah satu Badan Usaha Milik Negara, penghasil minyak terbesar di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan sampel sebanyak 2.693. Hasil penelitian data sekunder dari medical check-up pekerja menunjukkan hampir sebagian pekerja mengalami kejadian obesitas (48,30%). Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dengan software SPSS 26 menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas antara lain jenis pekerjaan, yaitu pekerjaan sedentary berpeluang mengalami kejadian obesitas lebih tinggi dibandingkan pekerja non-sedentary (PR 1.194), pekerja dengan jenis kelamin perempuan cenderung berpeluang mengalami kejadian obesitas lebih tinggi (PR 1.241), usia muda 45 tahun berpeluan glebih rendah mengalami kejadian obesitas dibandingkan usia ≥ 45 tahun (PR 0.818), pekerja dengan kebiasaan aktifitas fisik ringan berpeluang mengalami kejadian obesitas lebih tinggi dibandingkan pekerja dengan kebiasaan aktifitas fisik sedang-berat (PR 1.125). Faktor-faktor seperti jenis pekerjaan ringan, kurangnya aktivitas fisik diduga memiliki pengaruh besar terhadap prevalensi obesitas. Perusahaan dapat menerapkan standing meetings, optimasi jadwal kerja, serta program kesehatan mental. Pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi pemantauan kesehatan, juga dapat meningkatkan keterlibatan pekerja dalam gaya hidup sehat.Kata Kunci: aktivitas fisik, obesitas, pekerja, perusahaan minyak dan gas