Terbatasnya pilihan transpotasi umum membuat masyarakat Kota Pontianak cenderung mengandalkan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor dan mobil. Oplet yang dikenal sebagai transportasi umum yang di Kota Pontianak, kini semakin sedikit jumlah armada dan peminatnya. Akibatnya, sebagian besar masyarakat lebih memilih dan bergantung pada kendaraan pribadi. Ketergantungan ini dapat menyebabkan masalah serius seperti kemacetan lalu lintas, polusi, dan peningkatan kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kendaraan pribadi di Kota Pontianak dan menganalisis hubungan antar faktor-faktor tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan Model Persamaan Struktural-Partial Least Squares (PLS-SEM), dengan sampel sebanyak 306 responden yang merupakan penduduk Kota Pontianak berusia 15-64 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bahwa variabel sosio-demografi seperti pendapatan, tingkat pendidikan dan usia memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan kendaraan pribadi, dengan nilai load factor masing-masing 0,897; 0,734, dan 0,532 (p<0,05). Sebaliknya, karakteristik perjalanan dan atribut perjalanan tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan kendaraan pribadi (p>0,05). Selain itu, terdapat pengaruh tidak langsung dari variabel sosio-kultural terhadap penggunaan kendaraan pribadi melalui variabel sosio-demografi. Temuan ini menegaskan bahwa Pemerintah dan Pembuat Kebijakan di Kota Pontianak perlu merancang dan mengimplementasikan program transportasi yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan serta preferensi masyarakat. Selain itu, Pemerintah juga harus mempertimbangkan cara untuk membuat transportasi umum lebih menarik dan dapat diandalkan bagi masyarakat, serta kampanye edukasi yang menyoroti manfaat lingkungan dari menggunakan transportasi umum.