Selain temuan utama tersebut, penelitian ini menyoroti beberapa mekanisme spesifik yang menjelaskan bagaimana sinkronisasi elemen verbal dan visual bekerja. Pertama, copywriting yang menerapkan struktur persuasif seperti AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dan penggunaan katakata berkonotasi lokal (mis. istilah maritim yang familiar) memperkuat resonansi emosional audiens sehingga narasi terasa autentik dan relevan. Kedua, kombinasi tipografi yang mudah dibaca pada layar kecil dan penggunaan warna kontras untuk CTA (mis. oranye atau kuning terhadap latar biru laut) tidak hanya menarik perhatian tetapi juga menurunkan hambatan kognitif untuk melakukan aksi. Ketiga, animasi halus yang meniru gerakan gelombang dan simbol pahlawan laut berfungsi sebagai metafora visual yang menyambungkan nilai merek (perlindungan, keberlanjutan) dengan kebutuhan konsumen, sehingga memunculkan persepsi kredibilitas.Dari perspektif semiotik, simbol laut dan figur penjaga memfasilitasi pembacaan moralitas merek—merek diposisikan sebagai pelindung konsumen dan lingkungan—yang berdampak langsung pada peningkatan trust cues di komentar penonton (mis. pujian terhadap nilai moral, validasi sosial). Analisis komentar mengungkap adanya efek bandwagon dan social proof: komentar positif yang mendapat banyak like memperkuat persepsi penonton lain sehingga meningkatkan kemungkinan konversi. Secara praktis, riset ini merekomendasikan agar pembuat iklan melakukan prauji A/B terhadap variasi copy (mis. framing urgensi vs framing manfaat jangka panjang), mengoptimalkan hierarchy visual untuk CTA, dan menguji iterasi simbol lokal untuk memastikan tidak terjadi overgeneralization. Secara teoretis, studi ini memperkaya literatur wacana multimodal dengan menunjukkan hubungan empiris antara strategi copywriting persuasif dan fitur visual dalam konteks platform video digital. Metodologinya—termasuk penggunaan perangkat lunak NVivo untuk kodifikasi dan pelaporan reliabilitas intercoder—menjadi referensi bagi peneliti kualitatif lain yang ingin menggabungkan analisis teks, gambar, dan interaksi pengguna dalam studi kasus iklan digital.