Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG ANGGREK BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TABANAN Apriani, Desak Gede Yenny; Putri, Desak Made Firsia Sastra; Widiyani, Ni Putu Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 16, No 2 (2020): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v16i2.450

Abstract

DESCRIPTION CARING BEHAVIOR OF NURSE AT PEDIATRIC CARE UNIT IN TABANAN GENERAL HOSPITAL  Desak Gede Yenny Apriani1,2, Desak Made Firsia Sastra Putri1,2, Dewi Widiyani1,21S1 Keperawatan Ners, 2STIKES Advaita Medika Tabanan,Correspondence: yennyapriani2004@gmail.com ABSTRACT Introduction: nurse is a person who have a skill and allowance to do medical treatment based on prior knoledge and collected from education in term of nursing. Caring is a maintainingrelationships with mutual respect for other accompanied by feeling of belonging and responsibility. Caring behavior is an emotional support in providing nursing care to protect patient, enhance human dignity, and it was the care wich made a diffrence from other profession.  Turpose to know description caring behavior of nurse at Pediatric Care Unit Method: this study was a descriptive analytic with cross sectional approach. The responden was chosen based on total sampling which were 13 samples by using observation sheet. Result: This study showed that caring behaviot of nurse at Pediatric Care Unit 13 nurse (100%) was in good category, with sub variable according to five dimension of Swanson theory that is maintaining belief with mean 57,7%. Sub variable knowing of nurse (100%) was in good category with mean 92,3%, sub variable being with was good category 13 nurse (100%) with mean 96,5%. Doing for behavior so as in good category 16 nurse (100%) with mean 98,5% and enabling behavior in good category 16 nurse (100%) with mean 80%.     Discussion: caring behavior of nurse at Pediatric Care Unit at Tabanan General Hospital is good category.     Keywords: Caring Behavior, Nurse, Pediatric Care Unit
Edukasi Pemakaian Masker yang Benar dan Pencegahan COVID-19 di Desa Dajan Peken Pratiwi, Ni Made Sintha; Apriani, Desak Gede Yenny; Putri, Desak Made Firsia Sastra; Dewi, Putu Adi Cahya; Astuti, Ni Luh Seri
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.218 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1233

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a new type of disease that has never been previously identified in humans. The virus that causes COVID-19 is called SarsCoV-2. Common signs and symptoms of COVID-19 infection include symptoms of acute respiratory distress such as fever, cough, and shortness of breath. The average incubation period is 5-6 days, with the most prolonged incubation period being 14 days. In severe cases of COVID-19, it can cause pneumonia, acute respiratory syndrome, kidney failure, and even death. The increase in coronavirus cases in Indonesia shows that people still do not understand the dangers of coronavirus and how to prevent it. On the streets, It can be seen that there are still people who do not use masks and heed the recommendations for maintaining a safe distance. In Dajan Peken Village, it was found that many people did not comply with health protocols, and the public tended to be at risk of contracting COVID-19 due to the lack of public awareness of using masks when gathering in public places. Currently, people rarely spray disinfectant in their home environment, and physical distancing behavior in the community is still lacking. The purpose of this activity is to provide education about preventing COVID-19 and how to wear masks correctly. The measurement results showed that most public knowledge before being given health education was in the excellent category. The majority of general knowledge after being given health education was in the high class. The results show differences in public expertise before and after providing health education to prevent COVID-19 and how to wear masks correctly.ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Terjadinya peningkatan kasus virus corona di Indonesia menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang belum memahami bahaya virus corona dan bagaimana cara pencegahannya. Hal ini terlihat di jalan-jalan masih ada masyarakat yang tidak menggunakan masker dan mengindahkan anjuran jaga jarak aman. Di Desa Dajan Peken, ditemukan banyak masyarakat yang kurang mematuhi protokol kesehatan serta masyarakat cenderung berisiko tertular COVID-19 karena kurangnya kesadaran masyarakat menggunakan masker saat berkumpul ditempat umum. Saat ini masyarakat sudah jarang menyemprotkan desinfektan dilingkungan rumah, serta perilaku physical distancing pada masyarakat masih kurang. Tujuan kegiatan ini dalam rangka memberikan edukasi tentang pencegahan COVID-19 dan cara memakai masker yang benar. Hasil pengukuran didapatkan hasil mayoritas pengetahuan masyarakat sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu berada pada kategori cukup, dan mayoritas pengetahuan masyarakat setelah diberikan pendidikan kesehatan yaitu berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaaan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan pencegahan COVID-19 dan cara memakai masker yang benar.
Penyuluhan Kesehatan Pentingnya Dukungan Suami terhadap Metode Kontrasepsi di Banjar Jambe Belodan Desa Dauh Peken-Tabanan Putri, Desak Made Firsia Sastra
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i3.2533

Abstract

Maraknya pertambahan jumlah penduduk di tanah air lantaran angka kelahiran yang terus meningkat. Indonesia mencatat lebih dari 10% dari 28 juta keluarga di Indonesia kesulitan mengontrol kehamilan. Peningkatan jumlah kehamilan dapat menimbulkan masalah baru yang dikenal dengan istilah baby booms. Dukungan suami merupakan faktor penting dalam kepatuhan penggunaan kontrasepsi. Suami sebagai seorang kepala keluarga dengan tugasnya yaitu sebagi pelindung, pengayom, dan pencari nafkah memiliki peran yang sangat tinggi dalam setiap pengambilan keputusan. Tujuan dari penyuluhan ini adalah meningkatkan pengetahun bagi pasangan usia subur tentang pentingnya dukungan suami kaitannya dengan kotrasepsi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi. Penyuluhan dilakukan di Balai Pertemuan Perum Surya Graha Asri Jambe Belodan pada hari Kamis, 27 Juni 2024 pukul 19.00 WITA Didapatkan hasil bahwa sebanyak 30 peserta hadir dan antusias mengikuti kegiatan, Berdasarkan evaluasi didapatkan peserta lebih memahami tentang pentingnya dukungan suami dalam penggunaan kontrasepsi. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak yang positif bagi masayarakat terutama tentang penggunaan kontrasespsi.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD SARASWATI TABANAN Putri, Desak Made Firsia Sastra; Apriani, Desak Gede Yenny; Supartha, I Gede Nyoman Ardi
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v9i1.4954

Abstract

Perjalanan unik menuju masa remaja ditandai dengan perubahan pada status kesehatan baik fisik, emosional, dan mental seseorang. Remaja putri, biasanya berusia antara 10 sampai 16 tahun mengalami transisi kehidupan yang signifikan ketika mereka mengalami menstruasi pertama, yang juga dikenal sebagai menarche. Remaja putri biasanya mengungkapkan ketidakpuasan mereka dengan mulai timbulnya perasaan cemas dan takut dalam menghadapi menarche. Timbulnya rasa kecemasan selama menarche dapat dikaitkan dengan kurangnya pemahaman dan informasi tentang mengelola perasaan tersebut. Adapun tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana siswi SD Saraswati Tabanan menggambarkan tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche. Desain yang digunakan adalah deskriptif kuantitif. Pemilihan sampel dengan teknik Purposive Sampling sebanyak lima puluh delapan siswi kelas lima dari SD Saraswati Tabanan yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Didapatkan hasil bahwa siswi di SD Saraswati Tabanan mengalami kecemasan kategori yang sedang dalam menghadapi menarche. Dalam menghadapi menarche siswi di SD Saraswati Tabanan merasakan tingkat kecemasan yang sedang. Diharapkan pada penelitan selanjutnya akan menggunakan desain penelitian lain serta sampel yang lebih banyak, sehingga hasil akan lebih representatif.
Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu Bagi Kader Asadana Semesta Tabanan Putri, Desak Made Firsia Sastra; Apriani, Yenny; Supartha, Ardi
Jurnal Abdi Mahosada Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2024
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v2i2.307

Abstract

A person is more at risk of developing blood sugar disease (type 2 DM) due to the following factors. someone who is over 45 years old, has a family history of type 2 diabetes, rarely does physical activity or exercise, is overweight or obese, suffers from prediabetes, suffers from high cholesterol, and suffers from high blood pressure (hypertension). A blood sugar test is an examination that is absolutely necessary to diagnose type 1 or type 2 diabetes. The results of blood sugar measurements will show whether a person has diabetes or not. Patients must control their blood sugar in a disciplined manner through a healthy diet so that blood sugar does not increase above normal. The aim of this service to society is to determine current blood sugar levels and provide knowledge to Asadana Semesta Tabanan cadres. The solution given is to check blood sugar levels and provide information about DM disease. The results were that most were at normal values ​​and only six people had blood sugar above 200 mg/dl. It was concluded that it is important to carry out examinations and provide information about DM disease so that they carry out routine examinations