Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Ekstrak Bunga Melati (Jasminum Sambac L.) Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypty Husna, Munadia; Sari Dewi, Ratna; Mirsiyanto, Eko
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): VOL. 6 NO. 2 OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.1038

Abstract

ABSTRAKLarva nyamuk Aedes aegypti berperan dalam vektor penularan penyakit Dengue Hemorhagic Fever (DHF). Untuk memutus rantai penularan penyakit, maka larva sebagai rantai dari perkembangan nyamuk perlu diberantas atau dikendalikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas minyak atsiri bunga melati (Jasminum sambac (L.)ait) terhadap daya bunuh larva nyamuk. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain Quasi eksperimen dengan Post test Only Control Group. Sampel yang di gunakan yaitu larva Aedes Aegypti dan pada setiap perlakuan dberikan sebanyak 20 larva dengan 5 kali pengulangan, sehingga jumlah seluruh larva yang di butuhkan yaitu 700 larva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga melati efektif terhadap kematian larva Aedes aegypti dalam waktu 24 jam. Nilai signifikan p=0,000 (p<0,05) ada hubungan antara jumlah kematian larva dengan konsentrasi ekstrak bunga melati. Jadi dapat di simpulkan bahwa rata-rata jumlah larva Aedes aegypti yang mati untuk setiap konsentrasi mengalami peningkatan, semakin besar konsentrasi yang di pakai untuk perlakuan semakin banyak jumlah larva yang mati. Selain itu juga, yang menunjukkan efektif adalah 0,05%, karena konsentrasi 0,05% sudah dapat membunuh larva Aedes aegypti 100% dalam waktu 24 jam.Kata Kunci : Aedes aegypti, bunga melati, ekstrak, larvasida
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMPN 22 Kota Jambi Tahun 2022 Amaliya, RTS. Nadhifa Zulfa; Husaini, Ahmad; Mirsiyanto, Eko
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.4 No.2 Desember (2022) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v4i2.8744

Abstract

Angka kejadian anemia di dunia diperkirakan mencapai 1,32 miliyar jiwa atau sebesar 25% dan pada wanita subur 30,4% menderita anemia. Anemia kebanyakan terjadi pada remaja putri, dengan prevalensi yang semakin meningkat setiap tahunnya. Jika dibiarkan atau tidak dicegah dari sekarang maka remaja putri nantinya akan menjadi WUS dan ibu hamil yang memiliki resiko terjadinya anemia. Penelitian mengangkat masalah tentang faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 22 Kota Jambi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri berjumlah 212 orang siswi kelas VIII dan IX dengan jumlah sampel 68 siswi yang ditentukan menggunakan teknik pengambilan sampel rumus Slovin dan menggunakan teknik Accidental Sampling dalam menentukan remaja putri yang akan dijadikan responden. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia (p-Value=0.001<α 0.05), terdapat hubungan antara sikap dengan kejadian anemia (p-Value=0.001<α 0.05), dan tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia (p-Value=0.933 >α 0.05) pada remaja putri di SMPN 22 Kota Jambi.
ANALISIS INTENSITAS DAN LAMA PAPARAN KEBISINGAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA KARYAWAN PERUSAHAAN MIGAS X DI JAMBI Zainudin, Mokhamad; Harahap, Putri Sahara; Mirsiyanto, Eko
Scientific Of Environmental Health and Diseases Vol. 1 No. 1 (2021): Scientific of Envitonmental Health And Diseases
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.08 KB) | DOI: 10.22437/esehad.v1i1.10767

Abstract

ABSTRACT Noise is one of the physical hazards that is often found in the work environment, such as machines and tools that can be a source of noise. Noise has various kinds of effects on humans both physically and psychologically. One effect on the physiology is on the heart so that it can increase blood pressure. Using the Cross Sectional Survey method and total sampling in the second and third week of February 2020 with the location in the Oil and Gas Company X in Jambi. Respondents are workers who are in the CPS Area with age ≥ 20 years. The number of respondents was 60 (sixty people). From the results of the study found there were 51.7% with an increase in blood pressure, and 48.3% there was no increase in blood pressure. As many as 53.3% of workers were exposed to more than 85 dBA intensity, 46.7% with intensity ≤ 85 dBA. And as much as 58.3% of workers with a duration of exposure> 8 hours, and 41.7% of workers with a duration of exposure ≤ 8 hours. Chi Square statistical test can explain that there is a relationship between increased blood pressure with noise intensity and there is no significant relationship between duration of exposure with increased blood pressure. Thus it can be planned treatment to deal with the intensity of noise against workers both by optimizing the use of PPE as well as policies in regulating working hours of workers. In subsequent studies to pay more attention to risk factors that can be a confounding variable, and the selection of respondents that is more in line with the research is needed. Keywords: Noise, exposure duration, intensity, blood pressure ABSTRAK Kebisingan merupakan salah satu bahaya fisik yang sering dijumpai dalam lingkungan kerja, seperti mesin yang bisa menjadi sumber kebisingan. Kebisingan mempunyai berbagai macam efek kepada manusia baik secara fisik maupun psikologis. Salah satu efek terhadap fisiologis adalah terhadap jantung yaitu bisa meningkatkan tekanan darah. Dengan menggunakan metoda Survey Cross Sectional dan total sampling, Responden adalah pekerja yang berada di Area CPS dengan usia ≥ 20 tahun. Jumlah responden 60 (enam puluh) orang. Dari hasil penelitian didapatkan terdapat 51,7% dengan peningkatan tekanan darah, dan 48,3% tidak ada peningkatan tekanan darah. Sebanyak 53,3% pekerja terpapar lebih dari dengan intensitas > 85 dBA, 46,7% dengan intensitas ≤ 85 dBA. Serta sebanyak 58,3% pekerja dengan lama paparan > 8 Jam, dan 41,7% pekerja dengan lama paparan ≤ 8 Jam . Uji statistik Chi Square dapat menjelaskan bahwa ada hubungan antara peningkatan tekanan darah dengan intensitas kebisingan dan tidak ada hubungan yang signifikan antara lama paparan dengan peningkatan tekanan darah. Sehingga maka dapat direncanakan penanganan untuk menangani intensitas kebisingan terhadap pekerja baik dengan optimalisasi penggunaan APD maupun kebijakan-kebijakan dalam pengaturan jam kerja pekerja. Pada penelitian selanjutnya untuk lebih memperhatikan faktor-faktor resiko yang bisa menjadi variabel pengganggu, serta diperlukan pemilihan responden yang lebih sesuai dengan penelitian. Kata kunci : Kebisingan, lama paparan, intensitas, tekanan darah