Setiawati, Firsta Zukhrufiana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Performance of Wind Power Plant in West Kalimantan, Indonesia Kurnianto, Rudi; Setiawati, Firsta Zukhrufiana; Sanjaya, Bomo Wibowo; Gianto, Rudy; Panjaitan, Seno Darmawan; Nugraha, Ananggirieza
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 6, No 3 (2020): Volume 6 No 3
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jp.v6i3.42748

Abstract

The aim of this paper is threefold. First, to calculate the correction factors based on existing meteorological station positions and its extension according to the basic map of West Kalimantan. Second, to reanalysis, the wind speeds from satellite measurements of national oceanic, and atmospheric administration (NOAA) and physical sciences division (PSD) in West Kalimantan by calculating its resultant and applying correction factor to create a map of wind power potential in West Kalimantan. Last, to apply the highest corrected wind speeds using HOMER simulation to know the wind energy potential. Conclusions have extracted the characteristics of wind speed variability over West Kalimantan, and HOMER simulation results of the highest wind speed.
Creation of NCEP/NOAA Data Correction Factors with Data Observations to Fill in Blank Data Setiawati, Firsta Zukhrufiana; Aditya, Fanni
Megasains Vol 10 No 2 (2019): Megasains Vol. 10 No. 2 Tahun 2019
Publisher : Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46824/megasains.v10i2.163

Abstract

Banyaknya data kosong memicu para ahli terus meneliti untuk menemukan metode pengisian data kosong seperti yang dilakukan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis mencoba menemukan metode alternatif pengisian data kosong dengan bantuan data satelit NCEP/ NOAA. Untuk mengisi data kosong, ditentukan faktor koreksi data satelit terhadap data observasi. Data satelit yang berbentuk gridded dilakukan pendekatan dengan interpolasi pembobotan jarak atau Inversed Distance Weighting (IDW). Faktor koreksi yang dihitung dari pengurangan data observasi dan IDW satelit (NCEP/ NOAA) dikumpulkan dalam tabel distribusi frekuensi berkelas terhadap data observasi. Maka akan ditemukan modus, dan selanjutnya faktor koreksi pada wilayah tersebut merupakan median dari modus. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kalimantan Barat dengan menggunakan 6 titik observasi yaitu Mempawah, Ketapang, Paloh, Nangapinoh, Sintang dan Putussibau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi elevasi suatu wilayah maka semakin besar nilai koreksinya (elevasi paling tinggi di Putusibau 40-50 mdpl, nilai koreksi paling besar 1.5 oC). Nilai koreksi ini dapat diaplikasikan untuk pengisian data kosong, dengan menjumlahkannya pada data satelit unsur yang sama
Kajian Klimatologis Banjir Kilat (Flash Flood) Singkawang Tanggal 21-22 Mei 2016 Setiawati, Firsta Zukhrufiana; Wandayantolis
Megasains Vol 7 No 2 (2016): Megasains Vol. 7 No. 2 Tahun 2016
Publisher : Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46824/megasains.v7i2.200

Abstract

Publikasi beberapa media lokal provinsi Kalimantan Barat menyebutkan bahwa tanggal 21-22 Mei 2016 di kota Singkawang terjadi banjir akibat jebolnya tanggul Semelagi. Hujan lebat disinyalir menjadi penyebab meningkatnya debit air daerah aliran sungai Semelagi, sehingga mengakibatkan tanggul jebol. Kejadian banjir ini dikabarkan merendam pemukiman warga di desa Semelagi Kecil seluas 1724 Ha, juga mengakibatkan terganggunya akses transportasi antar kabupaten/ kota. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui tipe banjir di Singkawang tanggal 21-22 Mei 2016, berikut faktor penyebabnya. Untuk menelaah kejadian ini, penulis melakukan penelitian klimatologis dengan menggunakan data curah hujan pada 8 lokasi di tiga kabupaten yaitu kabupaten Sambas (Selakau, Salatiga); kabupaten Bengkayang (Ledo, Sanggau Ledo, Sei Duri) dan kota Singkawang (Singkawang Barat, Singkawang Tengah, Singkawang Timur). Data yang digunakan adalah data 3 hari yaitu tanggal 21, 22, 23 Mei 2016. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif dengan mempertimbangkan topografi. Diketahui hujan lebat lebih dari 50 mm/hari yang terjadi di hampir seluruh lokasi data mengakibatkan peningkatan debit air di daerah aliran sungai Semelagi mengingat wilayah Semelagi merupakan wilayah yang memiliki elevasi paling rendah, sehingga diasumsikan menerima air limpahan dari wilayah sekitarnya. Hujan lebat disinyalir merupakan akibat dari kondisi dinamika atmosfer yang cukup mendukung, seperti OLR semakin rendah, SOI memasuki La Nina, kondisi perawanan yang mendukung dan meningkatnya anomali curah hujan di wilayah kejadian. Dan akhirnya diketahui bahwa banjir di Singkawang ini tergolong Flash Flood atau banjir kilat. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perhatian bagi masyarakat, terutama masyarakat yang membangun pemukiman di daerah bantaran sungai