Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PERAWATAN LUKA MENGGUNAKAN NACL 0,9 UNTUK MENURUNKAN RESIKO INFEKSI ULKUS DIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS” DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO. Hidayah, Sefrina Wahyu; Astuti , Dwi; Kartika , Umi
Journal of Nursing and Health Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v4i2.41

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang Menurut survei WHO tahun 2000, terdapat 8,4 juta orang penderita DM di Indonesia. Salah satu komplikasi DM adalah ulkus kaki diabetik. Ulkus kaki diabetik jika tidak dilakukan perawatan yang baik maka akan mengakibatkan gangren dan amputasi. Untuk mengetahui perawatan luka menggunakan NaCl 0,9 Tujuan untuk menurunkan resiko infeksi ulkus diabetik pada pasien diabetes melitus dengan melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi, Metode melakukan intervensi dan melakukan evaluasi dengan cara wawancara pada pasien dan keluarga pasien. Setelah diberikan implementasi perawatan luka dengan NaCl 0,9 % kepada 2 responden yang sama dalam waktu 3 hari dapat menurunkan resiko infeksi. Selama 3 hari pertemuan, telah dilakukan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan, resiko infeksi pada pasien diabetes melitus dapat diatasi dengan cara perawatan luka dengan NaCl 0,9 % Kata kunci: DM, resiko infeksi, NaCl 0,9%
MOBILISASI DINI PERCEPATAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUANG BERSALIN (VK) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO Ratnafuri, Vinita; Astuti , Dwi; Dyah P, Fida
Journal of Nursing and Health Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v4i2.43

Abstract

Latar Belakang Post partum adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Lamanya periode ini tidak pasti, sebagian besar menganggapnya antara 4-6 minggu. Walaupun masa relative tidak kompleks dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh banyak perubahaan fisiologis. Mobilisasi dini merupakan faktor yang sangat mempengaruhi percepatan kesembuhan luka perineum pada ibu post partum. Tujuan sangat berguna untuk membantu jalannya penyembuhan luka perineum. Mobilisasi dini suatu upaya membimbing kemandirian pasien sedini mungkin untuk mempertahankan fungsi fisiologis. Perawataan luka jalan lahir ini dimulai sesegera mungkin setelah 2 jam dari persalinan normal. Untuk mengetahui percepat proses penyembuhan luka perineum pada ibu post partum. Telah dilakukan tindakan mobilisasi dini kepada kedua responden. Hasil mengalami percepatan proses penyembuhan luka yang ditandai dengan pada responden pertama pada hari kedua sudah menyatu jaringan luka dan pada responden kedua pad hari ketiga sudah mulai menyatu jaringan luka. Kesimpulan pengaruh dalam percepatan proses penyembuhan luka perineum pada ibu post partum dan tidak terdapat tanda – tanda infeksi di luka perineum sehingga dilakukan implementasi selama 3 hari dengan melakukan tindakan mobilisasi untuk mempercepat proses penyembuhan luka perineum efektif. Kata kunci: ibu post partum, mobilisasi dini, luka perineum.
PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DI RUANG ASOKA DENGAN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Qomah, Isti; Astuti , dwi; Kartika, umi
Journal of Nursing and Health Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v2i2.127

Abstract

Latar belakang: Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue ditularkan ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi. Demam berdarah dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Peran perawat sangat dibutuhkan dengan penanganan yang spesifik pada pasien dengan kasus DBD yaitu dengan penggantian cairan yang hilang karena kebocoran plasma. Pemberian cairan yang tepat dapat mencegah terjadinya kekurangan ataupun kelebihan cairan yang dapat menyebabakan DBD dengan syok atau dikenal dengan DSS (Dengue Syok Syindrome). Tujuan: Mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien dengan demam berdarah di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Metode: Metode yang digunakan ialah teknik pengumpulan data atau informasi dengan melakukan pengkajian, analisa data dan perencanaan tindakan, yang kemudian diterapkan ke pasien dengan implementasi dan evaluasi. Hasil: Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada pasien, bahwa permasalahan dari 3 diagnosa keperawatan semuanya teratasi dengan baik. Kesimpulan: Setelah penulis mengevaluasi pada hari pertama sampai hari ketiga, diagnosa keperawatan yang teratasi yaitu hipertermi berhubungan dengan proses infeksi, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan intake makanan (mual), dan resiko perdarahan berhubungan dengan penurunan faktor-faktor pembekuan darah (trombositopenia). Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Demam Berdarah (DBD), Dengue Syok Syindrome (DSS).
PKM PENGENALAN KEKERASAN BERBASIS GENDEBagi SATGAS SIGRAK Astuti , Dwi
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan terhadap perempuan merupakan persoalan serius yang dihadapi pemerintah saat ini. Angka kekerasanperempuan tidak berkurang bahkan di tahun 2018 Indonesia sempat menghadapi kondisi darurat kekerasanperempuan. Keseriusan ini dapat dilihat dengan dibentuknya unit khusus yang menangani kekerasan perempuan.Lembaga itu adalah Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak atau disingkat dengan UPT PPA.UPT ini dibentuk disetiap kecamatan yang ada di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Dalam menjalankanfungsinya UPT PPA tidak bekerja sendiri, namun bermitra dengan banyak pihak, mulai dari hulu sampai hilir terkaitkasus-kasus kekerasan kepada perempuan. Terutama yang paling dominan adalah penegak hukum dan psikolog.Untuk menjangkau persoalan kekerasan perempuan sampai di tengah-tengah masyarakat, UPT PPA melibatkansukarelawan yang tinggal di tengah-tengah masyarakat. Tugas dari sukarelawan adalah untuk mengidentifikasi danmelaporkan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di sekitar rumah tinggal mereka.Namun tugas ini tidaklahmudah, karena kasus kekerasan terhadap perempuan tidak selalu terkait erat dengan persoalan gender. Kemampuanmengidentifikasi dan memahami kasus kekerasan kepada perempuan berbasis gender ini menjadi kebutuhan yangpenting. Oleh karenanya, diperlukan adanya pelatihan dan pemberdayaan kepada sukarelawan supaya memilikipengetahuan, pemahaman tentang kekerasan perempuan berbasis gender dan selanjutnya mampu mengidentifikasidan membedakan kasus kekerasan kepada perempuan secara umum dan kasus kekerasan kepada perempuan yangkhusus berlatar belakang persoalan gender. Dari diskusi yang dilakukan disimpulkan beberapa hal yang penting danbisa menjadi pijakan dalam langkah ke depan yaitu : kekerasan perempuan sangat erat kaitannya dengan relasigender yang tidak adil, ketidak adilan relasi gender adalah hasil dari konstruksi norma sejak kecil, menciptakankesetaraan relasi gender menjadi tidak mudah ketika berhadapan dengan norma, yang bisa dilakukan adalah dengantetap menerima norma yang ada dengan batasan norma tersebut tidak menghalangi/menghambat kesempatankeberdayaan perempuan sehingga perempuan memiliki posisi tawar dan tidak tergantung pada laki-laki, sehinggamenghindarkan pada potensi tindakan kekerasan terhadap perempuan. Kta
PENGARUH PENAMBAHAN KULIT PISANG TERHADAP KANDUNGAN N, P, K DAN C-ORGANIK PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH TAHU Wicaksono, Maulana Habib; Astuti , Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45006

Abstract

Inovasi dalam pengelolaan limbah organik melalui pembuatan pupuk organik cair (POC) merupakan langkah penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan mengurangi pencemaran lingkungan. Limbah cair tahu dan kulit pisang, yang kaya akan kandungan hara, menawarkan potensi besar sebagai bahan baku POC yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek variasi jumlah kulit pisang terhadap kandungan unsur hara makro (N, P, K) serta karbon organik dalam POC yang dihasilkan dari fermentasi limbah cair tahu, serta membandingkannya dengan standar mutu SNI 7863:2024. Penelitian ini menggunakan desain posttest-only control design dengan empat perlakuan (P1 hingga P4) yang berbeda jumlah kulit pisangnya, dengan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Proses fermentasi dilakukan selama 10 hari dengan EM4 sebagai aktivator. Berdasarkan hasil uji ANOVA, penambahan kulit pisang menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kandungan nitrogen (p = 0,000), fosfor (p = 0,000), dan kalium (p = 0,001), serta adanya tren peningkatan pada karbon organik (p = 0,093). Perlakuan terbaik pada P2 menghasilkan kadar N 0,213%, P 0,924%, dan K 0,551%, yang melebihi standar minimum yang ditetapkan oleh SNI 7863:2024.