Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN PARAMETER HEMATOLOGI PADA PASIEN TUBERKULOSIS (TB) DENGAN DAN TANPA INFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) Hanif, Aulia; Jatmiko, Safari Wahyu; Dewi, Listiana Masyita; Lestari, Nining
Biomedika Vol 12, No 2 (2020): Biomedika Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v12i2.10290

Abstract

ABSTRAKTuberkulosis (TB) merupakan infeksi oportunistik yang paling sering pada infeksi HIV dan yang paling banyak menyebabkan kematian. Tuberkulosis meningkatkan progresivitas infeksi HIV. Pada pasien TB HIV dan TB non HIV dapat ditemukan berbagai variasi kelainan hematologi seperti leukopenia, trombositopenia dan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan parameter hematologi pada pasien TB HIV dan TB non HIV. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Subjek penelitian adalah pasien TB HIV dan TB non HIV di Surakarta pada bulan Januari 2017- Oktober 2019. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan total 60 sampel, terdiri dari 20 pasien TB HIV dan 40 TB non HIV. Pada uji T tidak berpasangan didapatkan perbedaan antara rerata jumlah leukosit, trombosit dan hemoglobin pada pasien TB HIV dan TB non HIV dengan nilai p masing-masing 0,001; 0,005;dan 0,003. Kami menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna jumlah leukosit, trombosit dan hemogobin antara pasien TB HIV dan TB non HIV.Kata Kunci: Tuberkulosis, HIV, Leukosit, Trombosit, Hemoglobin ABSTRACTTuberculosis(TB) is the most frequent opportunistic infection in HIV infection and the highest cause of death. Tuberculosis raises progressivity of HIV infection. In TB HIV and TB non HIV patients can be found a wide variety of hematological disorders such as leukopenia, thrombocytopenia and anemia. This study aimed to determine differences in hematological parameters of TB HIV and TB non-HIV. This research is an analytical observational research with a case control approach. The subject of research is TB HIV patient and TB non-HIV at Surakarta in January 2017-October 2019. Sampling uses consecutive sampling techniques with a total of 60 samples, consisting of 20 TB HIV patients and 40 TB non-HIV.The result of independent T test, there is the difference between the number of leukocytes, platelets and hemoglobin in TB HIV and TB non-HIV TB patients with a value of p is 0.001; 0,005; and 0.003. We concluded there were differences in the number of leukocytes, platelets and hemogobin between TB HIV and TB non-HIV. Keywords: Tuberculosis, HIV, Leukocytes, Platelets, Hemoglobin
PENYULUHAN MAKANAN SEHAT UNTUK PENCEGAHAN STUNTING BALITA Lestari, Nining; Hanif, Aulia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1927.273 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i1.264

Abstract

Sasaran yang ingin dicapai Indonesia di bidang gizi adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 10 % pada tahun 2030. Prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 masih tinggi yaitu 30,8 %, sehingga diperlukan upaya yang strategis untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah dengan penyuluhan mengenai makanan sehat bagi ibu usia produktif sebagai sasaran primer dalam pencegahan stunting. Di TK Aisyiah Pucangan ditemukan balita usia 4-5 tahun yang mengalami stunting sebanyak 13 siswa dari 60 siswa pada kelompok usia tersebut, sehingga diperlukan upaya promosi kesehatan dengan melakukan penyuluhan. Tujuan jangka pendek penyuluhan adalah uutuk meningkatkan pengetahuan mengenai makanan sehat berigizi dan seimbang, sedangkan tujuan jangka panjang adalah untuk menurunkan kejadian stunting balita. Penyuluhan dilakukan dengan presentasi audiovisual menggunakan power point dan video edukasi. Untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan maka digunakan “one group pre and post test design”. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji analisis Paired sample t test atau uji Wilcoxon menggunakan SPPS 22. Hasil analisis didapatkan rerata nilai pretest = 65,12 dan post test = 82,2. Hasil Uji Wilcoxon dari 41 responden didapatkan 36 responden mengalami peningkatan pengetahuan (nilai p<0,0001). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan tentang makanan sehat.
Pengaosan Al Qur’an within Tingkeban Tradition in Trenggalek, Indonesia Hanif, Aulia; Ubaidillah, Ubaidillah; Marpuah, Siti
KARSA Journal of Social and Islamic Culture Vol. 32 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v32i2.12388

Abstract

The physiological-biological experience of women from pregnancy to childbirth does not only involve carrying and giving birth to a child but also a spiritual journey, faith, and humanity. The essence of spirituality is actualized in the Javanese tradition known as tingkeban, which can potentially encourage social, emotional, and personal change. This analytical descriptive research aims to reveal the process of tingkeban tradition as a form of acculturation of Javanese Islam and social changes. This study used data collection methods from documentation, observation, and interviews using Karl Mannheim's sociological approach in the reception of objective, expressive, and documentary values to reveal the meaning in society. As a result, it is known that historically, the practice of tingkeban tradition in Pesantren Darussalam is a Javanese tradition passed down as a slametan for a sort of baby shower ceremony reformulated into Islamic values with recitation of some verses of eight selected surahs, namely Yusuf, Maryam, Al Kahfi, Yasin, Taha, Al Waqi'ah, and Ar Rahman. These selected surahs symbolize the hope of success for future children, joy and friendship, and smoothness in the baby delivery process. It is known that the tradition of tingkeban has created a psychological-spiritual impression on the fadhilah (advantage) of reading the surah to strengthen social and spiritual integration in the form of the Khotmil Qur'an tradition taking place twice a month between wage for fathers and legi for mothers.