Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

DIABETES MELITUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEPARAHAN DAN KEMATIAN PASIEN COVID-19: META-ANALISIS Lestari, Nining; Ichsan, Burhannudin
Biomedika Vol 13, No 1 (2021): Biomedika Februari 2021
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v13i1.13544

Abstract

ABSTRAKCOVID-19 merupakan penyakit infeksi saluran nafas akut yang disebabkan oleh Coronavirus tipe SARS-Cov-2. COVID-19 masih menjadi ancaman seluruh dunia karena morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Tingkat keparahan dan kematian pasien COVID-19 dipengaruhi oleh diabetes melitus, hipertensi, usia dan obesitas. Namun saat ini masih terdapat kontroversi dalam hasil penelitian mengenai faktor komorbid diabetes ellitus tipe 2 (DM tipe 2) pada COVID-19. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh antara DM tipe 2 terhadap keparahan dan kematian COVID-19. Artikel diambil dari PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, ProQuest, dan Springer Link. Artikel yang dianalisis adalah artikel yang diterbitkan Desember 2019- Agustus 2020, fulltext dengan desain studi observasional, analisis multivariat, dan mencantumkan adjusted odds ratio (aOR). Kata kunci yang dipakai untuk pencarian artikel adalah (Type 2 diabetes mellitus OR diabetic) AND (mortality OR severity) AND (COVID-19 OR Coronavirus OR SARS-CoV-2) AND ("adjusted odds ratio" OR "aOR"). Artikel dikumpulkan dengan diagram PRISMA dan dianalisis dengan Review Manager application 5.4 dengan model analisis random effect. Penelitian ini menganalisis10 artikel dan mendapati bahwa DM tipe 2 meningkatkan keparahan COVID-19 (aOR = 1,15; 95% CI= 1,11-2,15; p= 0,004) meningkatkan kematian COVID-19 (aOR = 1,65; 95% CI = 1,27-2,16; p 0,001). Kesimpulannya bahwa diabetes melitus tipe 2 meningkatkan risiko keparahan dan kematian pasien COVID-19.Kata kunci: Diabetes Melitus, Keparahan, Kematian, COVID-19 ABSTRACTCOVID-19 is an acute airway infection caused by Coronavirus (SARS-Cov-2). COVID-19 remains a worldwide threat due to its high morbidity and mortality. The severity and mortality of COVID-19 patients are mainly affected by diabetes mellitus, hypertension, age, and obesity. This study aims to determine the influence of type 2 diabetes mellitus on the severity and mortality of COVID-19. This was a systematic review and meta-analysis. The articles were obtained from PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, ProQuest, and Springer Link. The articles were published from December 2019- August 2020, full-text articles with observational study design, multivariate analysis, and (adjusted odds ratio/aOR). Keywords to search for articles were (Type 2 diabetes mellitus OR diabetic) AND (mortality OR severity) AND (COVID-19 OR Coronavirus OR SARS-CoV-2) AND ("adjusted odds ratio" OR "aOR"). Articles collected using the PRISMA diagram and analyzed using Review Manager application 5.4 with a random effect model. Ten studies were included in the meta-analysis. The results showed that Type 2 DM increased the severity of COVID-19 (aOR = 1.15; 95% CI= 1,11-2,15; p = 0,04) and the mortality of COVID-19 (aOR = 1,65; 95% CI = 1,27-2,16; p 0,001). Conclusion: Type 2 diabetes mellitus increased the severity and mortality of COVID-19.Keywords: Diabetes Mellitus, Severity, Mortality, COVID-19 
PERBEDAAN PARAMETER HEMATOLOGI PADA PASIEN TUBERKULOSIS (TB) DENGAN DAN TANPA INFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) Hanif, Aulia; Jatmiko, Safari Wahyu; Dewi, Listiana Masyita; Lestari, Nining
Biomedika Vol 12, No 2 (2020): Biomedika Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v12i2.10290

Abstract

ABSTRAKTuberkulosis (TB) merupakan infeksi oportunistik yang paling sering pada infeksi HIV dan yang paling banyak menyebabkan kematian. Tuberkulosis meningkatkan progresivitas infeksi HIV. Pada pasien TB HIV dan TB non HIV dapat ditemukan berbagai variasi kelainan hematologi seperti leukopenia, trombositopenia dan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan parameter hematologi pada pasien TB HIV dan TB non HIV. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Subjek penelitian adalah pasien TB HIV dan TB non HIV di Surakarta pada bulan Januari 2017- Oktober 2019. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan total 60 sampel, terdiri dari 20 pasien TB HIV dan 40 TB non HIV. Pada uji T tidak berpasangan didapatkan perbedaan antara rerata jumlah leukosit, trombosit dan hemoglobin pada pasien TB HIV dan TB non HIV dengan nilai p masing-masing 0,001; 0,005;dan 0,003. Kami menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna jumlah leukosit, trombosit dan hemogobin antara pasien TB HIV dan TB non HIV.Kata Kunci: Tuberkulosis, HIV, Leukosit, Trombosit, Hemoglobin ABSTRACTTuberculosis(TB) is the most frequent opportunistic infection in HIV infection and the highest cause of death. Tuberculosis raises progressivity of HIV infection. In TB HIV and TB non HIV patients can be found a wide variety of hematological disorders such as leukopenia, thrombocytopenia and anemia. This study aimed to determine differences in hematological parameters of TB HIV and TB non-HIV. This research is an analytical observational research with a case control approach. The subject of research is TB HIV patient and TB non-HIV at Surakarta in January 2017-October 2019. Sampling uses consecutive sampling techniques with a total of 60 samples, consisting of 20 TB HIV patients and 40 TB non-HIV.The result of independent T test, there is the difference between the number of leukocytes, platelets and hemoglobin in TB HIV and TB non-HIV TB patients with a value of p is 0.001; 0,005; and 0.003. We concluded there were differences in the number of leukocytes, platelets and hemogobin between TB HIV and TB non-HIV. Keywords: Tuberculosis, HIV, Leukocytes, Platelets, Hemoglobin
HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN VO2 MAX PADA ATLET SEPAK BOLA: STUDI KORELASI DI ANI SOCCER MATARAM Lestari, Nining; Susilawati, Indri; Sumaeni, Sumaeni
Gelora : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Mataram Vol 11, No 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/gjpok.v11i2.13135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kapasitas vital paru dan kadar hemoglobin dengan VO2 Max pada atlet sepak bola Ani Soccer Mataram. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Sampel terdiri dari 20 atlet yang diukur menggunakan spirometer untuk kapasitas vital paru, hemoglobin meter untuk kadar hemoglobin, dan bleep test untuk VO2 Max. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapasitas vital paru memberikan kontribusi sebesar 86,7% terhadap peningkatan VO2 Max, sedangkan kadar hemoglobin memberikan kontribusi sebesar 50,8%. Secara simultan, kedua variabel ini berkontribusi sebesar 87,5% terhadap VO2 Max. Temuan ini menunjukkan bahwa kapasitas vital paru dan kadar hemoglobin memainkan peran penting dalam meningkatkan kapasitas aerobik atlet sepak bola, yang tercermin dalam peningkatan VO2 Max. Oleh karena itu, pelatih dianjurkan untuk mengoptimalkan program latihan yang menargetkan peningkatan kapasitas paru-paru melalui latihan pernapasan dan mengelola kadar hemoglobin melalui strategi nutrisi yang tepat. Dengan demikian kapasitas vital paru dan hemoglobin secara signifikan memengaruhi performa aerobik yang diukur melalui VO2 Max, dan pengukuran fisiologis ini penting untuk merancang program pelatihan yang lebih efektif bagi atlet sepak bola
PENYULUHAN MAKANAN SEHAT UNTUK PENCEGAHAN STUNTING BALITA Lestari, Nining; Hanif, Aulia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 1. No. 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1927.273 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v1i1.264

Abstract

Sasaran yang ingin dicapai Indonesia di bidang gizi adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 10 % pada tahun 2030. Prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 masih tinggi yaitu 30,8 %, sehingga diperlukan upaya yang strategis untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah dengan penyuluhan mengenai makanan sehat bagi ibu usia produktif sebagai sasaran primer dalam pencegahan stunting. Di TK Aisyiah Pucangan ditemukan balita usia 4-5 tahun yang mengalami stunting sebanyak 13 siswa dari 60 siswa pada kelompok usia tersebut, sehingga diperlukan upaya promosi kesehatan dengan melakukan penyuluhan. Tujuan jangka pendek penyuluhan adalah uutuk meningkatkan pengetahuan mengenai makanan sehat berigizi dan seimbang, sedangkan tujuan jangka panjang adalah untuk menurunkan kejadian stunting balita. Penyuluhan dilakukan dengan presentasi audiovisual menggunakan power point dan video edukasi. Untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan maka digunakan “one group pre and post test design”. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji analisis Paired sample t test atau uji Wilcoxon menggunakan SPPS 22. Hasil analisis didapatkan rerata nilai pretest = 65,12 dan post test = 82,2. Hasil Uji Wilcoxon dari 41 responden didapatkan 36 responden mengalami peningkatan pengetahuan (nilai p<0,0001). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan tentang makanan sehat.
PENGELOLAAN SAMPAH BERNILAI EKONOMIS DI DESA JETIS: UPAYA PERUBAHAN PERILAKU PEDULI SAMPAH Soekiswati, Siti; Sulistyani, Sulistyani; Lestari, Nining; Sintowati, Retno; Fauziah, Nida Faradisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.683 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i2.637

Abstract

ABSTRAK Pengelolaan sampah di desa Jetis merupakan masalah yang perlu diperhatikan, karena berbagai alasan. Sungai Daleman yang bersebelahan dengan Pasar tradisional Daleman, dijadikan  tempat pembuangan sampah secara sembarangan oleh masyarakat yang beraktifitas di sekitar pasar.  Timbunan sampah di pinggiran sungai menimbulkan pendangkalan sungai. Sampah plastik berserakan di beberapa ruas jalan desa menjadi pemandangan yang kurang sedap. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, melalui pembinaan terhadap tokoh-tokoh penggerak PKK. Manfaat kegiatan ini bagi masyarakat desa adalah merubah perilaku dalam pengelolaan sampah dan terwujudnya lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomis dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Bagi tim dosen dan mahasiswa, kegiatan ini merupakan bagian pembelajaran empiris dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Etika terhadap Lingkungan (bagian dari Bioetik). Metode dalam kegiatan ini dilaksanakan dengan pre tes (sebelum) dan post tes (sesudah) penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan monitoring keberlanjutan program, selama enam bulan. Hasilnya berupa peningkatan pemahaman, perubahan perilaku dan tumbuhnya motivasi para tokoh penggerak PKK dalam pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomis. Direncanakan terwujudnya bank sampah desa. Perubahan perilaku pengelolaan sampah pada masyarakat memerlukan tokoh penggerak, penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan monitoringberkelanjutan.    ABSTRACT Waste management in Jetis village is a problem that needs attention for various reasons. The Daleman River which is adjacent to the Daleman traditional market, is used as an indiscriminate garbage disposal by people who work around the market. Piles of garbage on the banks of the river cause silting of the river. Plastic waste is scattered on several village roads is an unpleasant sight. The purpose of this Community Service is to change people’s behavior in waste management, through coaching the PKK driving figures. The benefit of this activity for the village community is to change behavior in waste management and to create a clean and healthy living environment. Waste management into economically valuable products can improve the community’s economy. For the team of lecturers and students, this activity is part of empirical learning in public health science and ethics towards the environment (part of Bioethics). The method in this activity is carried out by pre-test (before) and post-test (after) counseling, training, mentoring and continuous monitoring of the program for six months. Teh result is an increase in understanding, behavior change and the growth of motivation for PKK leaders in managing waste into products of economic value. It is planned to establish a village waste bank. Changes in waste management behavior in rural communities require driving figures, counseling, training, mentoring and continuous monitoring.
PENINGKATAN KAPABILITAS KADER POSYANDU LANJUT USIA DALAM SKRINING HIPERTENSI DI TINGKAT MASYARAKAT : Capacity Improvement of Elder Posyandu Cadres in Hypertension Screening At The Community Level Romadhon, Yusuf Alam; Sintowati, Retno; Lestari, Nining; Kurniati, Yuni Prastyo; Wahyuni, Sri; Salsabila, Naura; Almansyah, Wanda Emdia; Aryati, Mandarini Dwi Putri; Handayani, Alya Nurkinasih Putri; Arismar, Fiqi Rahardian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 1, Maret 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i1.1050

Abstract

ABSTRAK Selama pembatasan kegiatan sosial masyarakat karena pandemic Covid-19 yang berlangsung dua tahun, kegiatan posyandu lansia di desa Trangsan kecamatan Gatak kabupaten Sukoharjo berhenti aktivitas pelayanannya. Penyakit hipertensi merupakan penyakit terbanyak yang dihadapi kelompok lanjut usia di desa tersebut. Karena itu perlu dilakukan sebuah program pelatihan yang ditujukan kepada kader posyandu lansia di desa tersebut, untuk lebih meningkatkan kapabilitasnya sehingga mampu melakukan skrining dan mengupayakan lebih lanjut derajat kesehatan yang lebih baik bagi kelompok lanjut usia di desa tersebut. Hasil dari pelatihan ini terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap positif dari kader posyandu lansia desa Trangsan dalam upaya mereka untuk mengelola penyakit hipertensi di tingkat masyarakat. ABSTRACT During the restrictions on community social activities due to the Covid-19 pandemic that lasted for two years, the activities of the elderly posyandu in Trangsan village, Gatak district, Sukoharjo district, stopped their service activities. Hypertension is the most common disease faced by the elderly in the village. Therefore, it is necessary to conduct a training program aimed at the elderly posyandu cadres in the village, to further improve their capabilities so that they are able to carry out screening and further seek better health status for the elderly group in the village. The results of this training showed an increase in knowledge and positive attitudes of the elderly posyandu cadres in Trangsan village in their efforts to manage hypertension at the community level.
Analyzing the Determinants of the Willingness to Receive and Pay for COVID-19 Vaccines Prior to the Commencement of Vaccination in Indonesia Using a Mixed-method Study Romadhon, Yusuf Alam; Lestari, Nining; Firdausi, Nida Faradisa; Kurniati, Yuni Prastyo
MAGNA MEDICA Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/magnamed.9.2.2022.155-174

Abstract

Background: The occurrence of various deceptive news on COVID-19 vaccines adversely impact public mindset. Prior to the mass vaccination of Indonesian government, perception of the willingness to be vaccinated and its determinant were not widely explored.Objectives: This study is aimed at evaluating the determinants of willingness to receive and pay for COVID-19 vaccines, prior to the commencement of widespread vaccination in Indonesia.Method: This study applied a cross-sectional design to assess the inhibiting factors of both the willingness to receive and pay for COVID-19 vaccines. Statistical analysis was conducted using bivariate and multivariate methods. Furthermore, a qualitative approach was also adopted to categorize open-ended themes on the determinant of willingness to pay for COVID-19 vaccines.Results: Based on the determinants of willingness to be vaccinated, the following results were obtained, including the occupation of health workers (OR=3.638; p=0.000), civil servants (OR=1.776; p=0.030), perception on COVID-19 as dangerous (OR=2.161; p=0.010), perception on the vaccines as effective (OR= 13,156; p=0.000), perception on vaccine as safe (OR=15,769; p=0.000). In terms of the determinants of willingness to pay, the following results were recorded, including respondents’ age of 40 years (OR=2.048; p=0.000), income of IDR.2,500,000 (OR=1.631;p=0.002), experience from the interaction with COVID-19 patients (OR=1.422; p=0.013), perception on the virus as dangerous (OR=2.211; p=0.000), perception on health protocol discipline (OR=1.834; p=0.014), and perception on the vaccine as effective (OR=1.760; p=0.011). Furthermore, 6 concerns were raised on the willingness/reluctance to pay for the vaccine, such as the perception of the vaccines’ effectiveness and safety, equity, suspicion surrounding the pandemic and vaccine, optional measures in combating the outbreak, personal circumstances and nationalism. Conclusion: The determinants of willingness to receive the COVID-19 vaccine included the occupation of health workers and civil servants, perception of the disease as dangerous, perception of the vaccine as effective and safe. Meanwhile, the factors of willingness to pay included the age range of 40 years, high income, interaction with COVID-19 patients, perception of health protocol discipline and the vaccines’ effectiveness.
Correlation of Parity and Maternal Age with the Incidence of Anemia in Pregnant Women Anggraeny, Anisa; Risanti, Erika Diana; Agustina, Tri; Lestari, Nining
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 23, No 2 (2023): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v23i2.17905

Abstract

Anemia during pregnancy is a public health problem, particularly in developing countries. Women during pregnancy are more likely to have anemia since many women go through their pregnancy without attaining the minimum required intake of iron. The age of the mother and high parity are linked to the psychological and biological elements of pregnant women. This study aims to determine the correlation between parity and maternal age with the incidence of anemia in pregnant women. This study, conducted in Dr Murjani Sampit Hospital, used a cross-sectional design. There were 90 pregnant women involved in this study selected using a purposive sampling method. 58.9% of the participants were primigravid, 56.7% were high-risk age (age 20 years old and age 35 years old), and 54.4 % were anemic. The Chi-square test showed no relationship between parity and anemia in pregnant women (p 0.713); however, there was a significant relationship between age and anemia in pregnant women (p 0.001). The pregnant women with high-risk age had suffered anemia during their pregnancy.
Family Type Relationships and Social Jetlag on The Incident of Hypertension Handayani, Alya Nurkinasih Putri; Romadhon, Yusuf Alam; Lestari, Nining; Candrasari, Anika
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2023: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseth.4224

Abstract

Introduction: Hypertension, a disease that is declared a silent killer, often triggers death in society, both globally, nationally and in regions such as Sukoharjo Regency. Knowledge of risk factors or causes can make it easier to control or treat hypertension in the community. There is still limited research discussing the relationship between family type and social jetlag and the incidence of hypertension. Methods: Analyze the relationship between family type and social jet lag on the incidence of hypertension. Observational analytical research with a cross sectional research design using primary data. The research sample consisted of pre-elderly (45-59 years) and elderly (60-69 years). Cluster random sampling was used as a technique to take samples with a total of 66 subjects Results: The results of the Fisher test showed that there was a relationship between positive social jetlag and the incidence of hypertension with a P value < 0.001 with an OR of 72,000. However, there was no relationship between family type and the incidence of hypertension with p 0.680. Conclusion: In conclusion, there is a positive relationship between social jetlag and the incidence of hypertension, but there is no significant relationship between family type and the incidence of hypertension.
Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Diabetes Melitus Terhadap Kesembuhan Pasien Tuberkulosis Paru Lestari, Nining; Yaasiin, Putri Isa Maharani
CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal Vol. 5 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/comphijournal.v5i2.255

Abstract

Penyakit tuberkulosis paru di Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia setelah India dan Cina dengan angka morbiditas dan mortalitas yang meningkat tiap tahunnya. Pengendalian tuberculosis paru di Indonesia masih mengalami kendala karena deteksi dini yang belum optimal dan cakupan pengobatan tuberculosis yang masih di bawah target pemerintah. Faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesembuhan tuberculosis paru yaitu jenis kelamin, usia, status gizi, kepatuhan minum obat, kebiasaan merokok, kepatuhan berobat, dan faktor komorbid seperti obesitas, dan diabetes Mellitus. Status gizi dan diabetes mellitus menjadi faktor yang penting dalam kesembuhan pasien tuberculosis. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan indeks massa tubuh(IMT) dan diabetes melitus(DM) dengan kesembuhan pasien tuberkulosis paru. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif observasional analitik, dengan pendekatan case-control. Pengambilan sampel menggunakan metode fixed disease sampling dari data rekam medis penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Mojolaban pada kurun waktu 2019-2023. Analisis data mengunakan uji chi square dengan SPSS 25. Besar sampel yang digunakan sebanyak 68 subyek, terdiri dari 17 subyek sebagai kasus (pasien tuberculosis yang tidak sembuh)  dan 51 subyek sebagai kontrol (pasien tuberculosis yang sembuh termasuk pasien gagal, dan meninggal. Hasil chi square IMT dengan kesembuhan tuberculosis didapatkan OR=3,776, (p= 0,04 dengan 95% CI =1,201–11,865) sedangkan DM dengan kesembuhan tuberculosis paru didapatkan OR= 1,442 (p=0,759 dengan CI 95 %= 0,448-4,462). Kesimpulan: IMT secara signifikan berhubungan dengan kesembuhan tuberculosis paru, sedangkan DM tidak berhubungan dengan kesembuhan tuberkulosis paru. Pasien tuberculosis paru dengan IMT tidak normal berpeluang 3,7 kali tidak sembuh dibanding dengan IMT normal.