Fajriwati, A
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

METODE DEMONSTRASI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQIH Dewanti, Rahmi; Fajriwati, A
PILAR Vol. 11 No. 1 (2020): JURNAL PILAR, JUNI 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/8784y804

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqih kelas VII di MTS Guppi Sapakeke, upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk peningkatan efektivitas metode demonstrasi dalam mata pelajaran fiqih kelas VII di MTS GuppiSapakeke, faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fiqih kelas VII di MTS GuppiSapakeke. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah Kepala Sekolah, Guru Fiqih dan Peserta Didik. Instrument penelitian yang digunakan yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian dapat dirangkum sebagai berikut: 1) Penggunaan metode demonstrasi yang dilakukan terhadap siswa kelas VII MTS GuppiSapakeke yaitu sangat efektif di karenakan siswa dapat secara langsung setelah di jelaskan maksud dan tujuannya siswa bisa langsung menyaksikan guru fiqih untuk memberikan contoh terhadap siswa sehingga siswa dapat menyaksikan secara langsung lalu peserta didik pun ikut serta mempraktekkan kegiatan tersebut seperti tayamum, wudhu dan sholat. 2) Upaya-upaya yang dilakukan yaitu: langkah awal mejelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan penggunaan metode demonstrasi sesuai dengan materi yang diajarkan.Menyiapkan siswa agar bisa lebih fokus pada materi yang akan diajarkan. Adanya diskusi atau sharing setelah penggunaan metode demonstrasi terhadap siswa. 3) faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat yaitu: fartor pendukungnya adalah dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan kongkrit, dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari dengan tepat dan jelas, dapat menambah pengalaman anak didik, proses pengajaran lebih menarik, dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran bersifat kongkrit, siswa dirangcang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri. Faktor yang kedua yaitu penghambat, faktor-faktor tersebut bisa berasal dari siswa, guru, sarana, prasarana, keterbatasan waktu dan sebagainya.
Tantangan Mengajar E-Learning di Era Pandemik Covid-19 Rusydi, St Rajiah; Fajriwati, A
AL-URWATUL WUTSQA: Kajian Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dialami guru dalam proses pengajaran di masa pandemi Covid-19. Sistem pembelajaran online yang harus dilaksanakan oleh para guru, tidak hanya menjadi permaslahan yang cukup berat bagi guru, karena sistem belajar ini masih baru, masih banyak guru yang belum menguasai metode belajar yang penggunaan aplikasi online. Penelitian ini menggunakan pendekatan dekriptif di mana data dikumpulkan melalui survei online. Sebanyak 64 guru pada tingkat SMP yang telah mengisi angket online yang diberikan, dengan pertanyaan utama mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam melaksanakan pengajaran e-learning, baik dalam penguasaan perangkat elektronik, metode pengajaran dan imbal balik yang diberikan oleh siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.Hasil penelitian menemukan bahwa guru paling banyak yang memanfaatkan aplilkasi whatsapp untuk memberikan materi ajar kepada siswa sekaligus melaksanakan diskusi dan tanya jawab. Kendala yang dihadapi guru selama proses belajar mengajar adalahPermasalahan kuota yang dimiliki oleh siswa, sehingga banyak siswa yang sering tidak mengikuti pembelajaran online. Selain keterbatasan kuota, jaringan internet yang memadai juga menjadi hambatan siswa dalam keaktifan mengikuti proses belajar mengajar. Sementara tanggapan siswa yang ditunjukkan selama proses belajar mengajar berlangsung, menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak dapat bertahan lama mengikuti proses belajar hingga selesai. Selama pembelajaran online berlangsung, siswa sangat mudah dihinggapi kebosanan, sehingga banyak tidak tidak mengikuti pembelajaran sampai jam terakhir. Kata Kunci: Pandemi Covid-19; Pembelajaran online; E-Learning