Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Teorema Titik Tetap di Ruang Metrik Ms Lengkap Rahayu, Pipit Pratiwi; Farahdina, Alya
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya 2019: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.453 KB)

Abstract

Konsep ruang metrik pertama kali dicetuskan pada tahun 1906 oleh matematikawan asal Perancis yaitu Maurice Fréchet. Dengan berjalannya waktu, ternyata penerapan ruang metrik sangat dirasakan manfaatnya sehingga penelitian mengenai ruang metrik selalu berkembang dan menghasilkan ruang metrik-ruang metrik baru sesuai dengan berkembangnya penerapan daripada ruang metrik itu sendiri. Pada tahun 2014 N.Mlaiki mengenalkan ruang metrik Ms yang merupakan hasil pengembangan dari ruang metrik S parsial dan ruang metrik M. Ruang metrik Ms lengkap dan beberapa teorema pendukung untuk pembuktian eksistensi dan ketunggalan titik tetap di Ms lengkap itulah yang akan dibahas pada makalah ini. Diawali dengan menyampaikan kembali definisi mengenai ruang metrik Ms lengkap dan beberapa sifat maupun teorema yang berkaitan dengan ruang metrik Ms lengkap kemudian dengan menggunakan Teorema Contraction principle di ruang metrik Ms lengkap akan dapat dibuktikan bahwa titik tetap di Ms itu ada dan tunggal. Selain itu nantinya juga akan disertai pula dengan beberapa contoh untuk memperjelas kondisi tersebut. Hasil daripada penelitian ini adalah titik tetap di ruang metrik Ms lengkap itu ada dan tunggal.
Alternative Strategies to Eradicate Corruption in Indonesia with Numerical Simulation of 4th Order Runge Kutta Method on Mathematical Models Rahmadi, Deddy; Rahayu, Pipit Pratiwi
Mathematical Journal of Modelling and Forecasting Vol. 2 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/mjmf.v2i2.31

Abstract

Corruption remains a critical issue hindering Indonesia's development across various sectors, necessitating innovative approaches to combat it. This study explores alternative strategies to eradicate corruption by leveraging mathematical modeling and numerical simulations. A dynamic system representing corruption propagation is formulated, considering key variables such as enforcement intensity, public awareness, and policy effectiveness. The 4th-order Runge Kutta method simulates the model and analyzes the impact of various strategic interventions over time. The results show that the difference in initial conditions significantly affects the level of corruption, which increases or decreases in a specific time. These findings provide valuable insights for policymakers and stakeholders in designing effective, data-driven anti-corruption strategies, emphasizing the integration of rigorous mathematical tools with socio-political frameworks. The study highlights the potential of numerical simulations as a complementary approach to traditional qualitative analyses in addressing complex societal challenges like corruption.
Mencari Alternatif Strategi Pemberantasan Korupsi di Indonesia dengan Model Matematika rahayu, pipit pratiwi; Musthofa, Muhammad Wakhid
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 11, No 1 (2025): JSMS Januari 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v11i1.35527

Abstract

Korupsi di Indonesia telah menjadi tantangan besar yang menghambat pembangunan berkelanjutan dan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tingkat korupsi tetap tinggi dan bahkan cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan alternatif strategi pemberantasan korupsi di Indonesia melalui pendekatan model matematika. Model ini mempertimbangkan faktor utama dalam pemberantasan korupsi seperti partisipasi aktif masyarakat, perbaikan regulasi, dan penguatan lembaga penegak hukum. Dalam model tersebut, populasi dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu kelompok rentan, kebal, koruptor, narapidana, dan reformis. Analisis yang dilakukan meliputi penentuan titik ekuilibrium dan bilangan reproduksi dasar untuk memahami dinamika penyebaran korupsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi holistik yang mencakup pengurangan interaksi korupsi, peningkatan kesadaran publik, dan penguatan penegakan hukum dapat efektif dalam menekan laju korupsi. Dengan penerapan strategi ini, diharapkan tercipta lingkungan yang bebas korupsi dan mendukung pembangunan yang adil dan berkelanjutan di Indonesia.