Sulbi, Sulbi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pancasila Sebagai Titik Temu Agama-Agama Dan Kemanusiaan: Diskursus Nurcholish Madjid Dan Yudi Latif Sulbi, Sulbi; Siregar, Salmanul Hakim
Al-Adyan: Journal of Religious Studies Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-adyan.v2i1.1999

Abstract

Recently, exclusive religious attitudes and disharmony of the humanitarian and political order in differences are getting stronger in Indonesia. This paper aims to analyze the position of Pancasila as the melting pot of religions and the future of humanity. Through literature review; encyclopedias, books, journals, magazines, papers, and media, this paper starts from the data collection, data processing, and data analysis stage. The results of the study show that Indonesia as a pluralist country must create an atmosphere of open dialogue in the spirit of humanity. Therefore, the existence of Pancasila is placed as a bridge meeting point. Not the other way around, understanding the nation and Pancasila in exclusive actions to encourage the behavior to reject the truth of other religions and other people's thoughts. This study concludes that accepting differences gracefully, or acknowledging the existence of other religions is creating the same human order.Akhir-akhir ini, sikap keagamaan eksklusif dan ketidakharmonisan tatanan kemanusiaan maupun politik di tengah perbedaan semakin menguat di Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis posisi Pancasila sebagai titik temu agama-agama dan masa depan kemanusiaan. Melalui kajian kepustakaan; ensiklopedi, buku, jurnal, majalah, makalah  dan media-media, tulisan ini dimulai dari pengumpulan data, pengelohan data dan  tahap menganalisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Indonesia sebagai negara yang pluralis harus menciptakan suasana dialog yang terbuka dalam spirit kemanusiaan. Oleh sebab itu keberadaan Pancasila diletakan sebagai jembatan titik temu. Bukan sebaliknya, memahami bangsa dan Pancasila pada tindakan eksklusif sehingga mendorong pada perilaku menolak kebenaran dari agama-agama lain dan pikiran orang lain. Kajian ini sampai pada kesimpulan bahwa menerima perbedaan dengan lapang dada, atau mengakui keberadaan agama-agama lain adalah menciptakan tatanan kemanusiaan yang sama.
Islam Kemodernan dan Keadilan Sosial dalam Pandangan Nurcholish Madjid Sulbi, Sulbi
Palita: Journal of Social Religion Research Vol. 6 No. 1 (2021): Palita: Journal of Social Religion Research
Publisher : LP2M IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pal.v6i1.1200

Abstract

Abstract[English]:This research is a library research It means that this research is carried out through tracing and reviewing scientific works, both those contained in books, journals, magazines, encyclopedias, papers, and media covering various topics of this research. This research was conducted through several stages such as the data collection stage, the data processing stage, and the data analysis stage using certain analytical methods. As a subject that is discussed in Nurcholish Madjid's thinking, to be able to find the role of an inclusive Islam in encouraging the unity of the ummah, including addressing modernism issues and issues, social justice, plurality and even Pancasila. Nurcholish Madjid optimistically sees Islam as a religion that is in line with humanitarian principles, so that it is able to respond to all universal human problems. Islam is not an exclusive and static religion, but a religion that encourages the orientation of human life towards common good values for all human civilization. Islam also does not reject various forms of progress and development of thoughts originating from other civilizations. This is the form of Islamic modernity which according to Nurcholis Madjid is related to Islam which is open (inclusive) and belongs to all mankind on earth.Abstrak[Indonesia]: Penelitian ini merupakan penelitian pustaka melalui penelusuran dan telaah terhadap karya-karya ilmiah, baik yang tertuang dalam buku, jurnal, majalah, ensiklopedi, makalah, maupun media yang mengulas berbagai topik penelitian ini. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan seperti tahap pengumpulan data, tahap pengelolahan data, dan tahap analisis data dengan menggunakan metode analisis tertentu. Pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah menemukan peran agama Islam yang inklusif dalam mendorong persatuan umat, juga dalam menyikapi persoalan komedernan, keadilan sosial, pluralitas, dan pancasila dalam pemikiran Nurcholish Madjid. Nurcholish Madjid secara optimis melihat agama Islam sebagai agama yang sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan, sehingga mampu merespon segala permasalahan kemanusiaan universal. Islam bukan agama yang ekslusif dan statis, melainkan agama yang mendorong orientasi hidup manusia kepada nilai-nilai kebaikan umum bagi seluruh peradaban umat manusia. Islam juga tidak menolak berbagai bentuk kemajuan dan perkembangan pemikiran-pemikiran yang berasal dari peradaban lain. Inilai bentuk kemodernan Islam yang menurut Nurcholis Madjid adalah berkaitan dengan agama Islam yang terbuka (inklusif) dan menjadi milik semua umat manusia di atas bumi