Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSISTENSI MANUSIA DALAM REPRESI PERADABAN MODERN (Studi Kritis Terhadap Pemikiran Herbert Marcuse) Rosmiati, Ai
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v4i2.9371

Abstract

AbstrakKemajuan teknologi seharusnya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi manusia. Sehingga manusia mempunyai waktu yang banyak untuk mendapatkan kebebasannya. Namun kenyataan itu hanya terlahir dalam mimpi. Ketika teknologi secara terang-terangan mengawinkan kekuasaannya dengan sistem politik, secara sah telah melahirkan penindasan yang tak terkendalikan terhadap kebebasan manusia. Manusia digiring masuk dalam dunia ‘entah berantah’ yang terjauh dari dunia eksistensinya, dan seketika menegaskan dirinya sebagai ‘mayat-mayat’ hidup yang harus berkerumun dalam sebuah sistem penindasan. Pada posisi ini, Herbert Marcuse sebagai seorang pemikir yang mencoba membedah problem eksistensi manusia dalam sebuah analisis yang lebih mendalam, memulai pembongkaran sistem penindasan ini dengan beranjak dari dunia alam bawah sadar manusia yang telah terepresi. Marcuse menempatkan problem represi manusia dalam kacamata yang berbeda. Marcuse melihat bahwa represi pada batasnya, dibutuhkan dalam menyokong terbentuknya sebuah peradaban yang sehat. Namun, ketika represi dipergunakan sebagai sebuah situasi yang melebih-lebihkan represi (surplus respesi) demi suatu kepentingan kelompok, maka akan menimbulkan sebuah penindasan manusia. Kenyataan tersebut, telah melahirkan sebuah ketertarikan yang mendalam terhadap pemikiran Herbert Marcuse dan menggiring penulis untuk melacak kembali problem eksistensi manusia dalam peradaban modern yang telah melahirkan sebuah sistem penindasan. Dalam analisisnya yang membedah persoalan represi manusia dengan beranjak dari alam bawah sadar manusia, Marcuse menyimpulkan bahwa manusia mampu membebaskan dirinya hanya melalui perubahan yang mendalam terhadap sifat represi teknologi dan industri modern, sehingga sifat represifnya tidak lagi memperbudak manusia. Terlepas dari karakter utopis yang terlihat dalam pemikirannya, secara umum pemikirannya telah memberikan analisis yang tajam yang bisa dibaca ulang sebagai dasar kerangka yang lebih kokoh dalam usaha mewujudkan pergerakan peradaban yang lebih baik.
Effectiveness of Problem Based Learning Model Assisted by Youtube on Explanatory Text Writing Skills Rosmiati, Ai; Wikanengsih
JLER (Journal of Language Education Research) Vol. 8 No. 3 (2025): VOLUME 8 NUMBER 3, SEPTEMBER 2025
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jler.v8i3.25709

Abstract

This study aims to test the effectiveness of the problem-based learning model supported by YouTube media in improving the skills of writing explanatory texts in class VIII students of Mts Plus An-nur Sumedang. Through a structured problem-solving process, students actively seek information from various relevant YouTube videos. The results of the study indicate; the application of the PBL learning model assisted by Youtube can improve the ability to write explanatory texts and the learning interest of class VIII students of MTs Plus An-Nuur Sumedang. This is evidenced by the increase in test scores, so the value of the ability to write explanatory texts of students before using the PBL model assisted by Youtube was 65,640 and after using the PBL model assisted by Youtube was 86,200. ability to write explanatory texts. This study concludes that the PBL learning model assisted by Youtube is effective in improving the ability to write explanatory texts and the learning interest of class VIII students of MTs Plus An-Nuur Sumedang.