Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENYELAM KE PERMUKAAN: DINAMIKA REYOG PONOROGO DALAM BALUTAN POLITIK, EKONOMI DAN SPIRITUAL MAULANA, MUHAMMAD MASROFIQI; SUCAHYO, IQBAL RIZKI; SYAIFUDIN, MUHAMMAD; FATONI, AHMAD FADHLI
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v4i4.3383

Abstract

Reyog is an art originating from Ponorogo and has become an icon of the area. This art is passed down from generation to generation and has become a strong tradition in the Ponorogo community. There are several versions related to the history of Reyog, but apart from that, Reyog itself has experienced various dynamics in its development. Reyog art is not only a performing art, but also has basic values ??that are formed from social, political, economic, and spiritual influences so that they can form the characteristics of Reyog as it is today. This article aims to provide an explanation regarding the development and dynamics faced by Reyog art from time to time which is wrapped in various aspects including Politics, Economics and Spirituality which form the identity of art in the midst of modernization and globalization. The method used in this study is a historical approach and cultural ethnography. ABSTRAKReyog merupakan sebuah kesenian yang berasal dari Ponorogo dan telah menjadi ikon dari daerah tersebut. Kesenian ini diwariskan secara turun-temurun dan telah menjadi tradisi yang kuat di dalammasyarakat Ponorogo.Terdapat beberapa versi terkait sejarah reyog, namun terlepas akan hal itu reyog sendiri telah mengalami berbagai dinamika di dalam perkembangannya.  Kesenian Reyog tidak hanya sebagai seni pertunjukan belaka, melainkan memiliki nilai-nilai dasar yang terbentuk dari pengaruh-pengaruh sosial, politik, ekonomi, dan spiritualitas sehingga dapat membentuk karakteristik Reyog seperti sekarang. Artikel ini bertujuan untuk memberikan penjelasan terkait perkembangan dan dinamika yang dihadapi oleh kesenian Reyog dari masa ke masa yang dibalut dari berbagai aspek meliputi Politik, Ekonomi dan Spiritualyang membentuk identitas kesenian di tengah arus modernisasi dan globalisasi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah serta etnografi budaya.
Penafsiran Sufistik-Kejawen atas Surah Al-Fatihah Studi Analisis atas Manuskrip Kiai Mustojo Maulana, Muhammad Masrofiqi
Manuskripta Vol 10 No 1 (2020): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33656/manuskripta.v10i1.116

Abstract

Some interpreters in Java tend to use the mystical style of tasawwuf-kejawen to interpretate the Quran. One of the interpreters is Kiai Mustojo, Campurejo, Sambit, Ponorogo. This article presents the theory of tasawwuf and sufi interpretation, the manungguling kawula-Gusti concept, Kiai Mustojo manuscript identification, and the analysis of manunggaling kawula-Gusti concept in the Kiai Mustojo’s interpretation on al-Fatiha. This interpretation is once of historical evidence that there is an intense contact between Islamic teaching and Javanese mysticism in the inland of Java and it’s as legitimation of his mystical-Kejawen teachings. His interpretation will always reveal the meaning behind the literal meaning of a word in al-Fatiha. Even though, it has a meaning more than connotative meaning, it doesn’t mean the denotative meaning that exist in the Quran is not so important. It causes the connotative meaning becomes a gateway for the entrance to understand of other meanings. === Beberapa mufassir di Jawa cenderung menggunakan corak tasawuf mistik kejawen dalam menafsiri Alquran. Salah satu penafsir yang menggunakan sufistik- kejawen dalam melakukan pembacaan atas Alquran adalah Kiai Mustojo, Campurejo, Sambit, Ponorogo. Artikel ini menampilkan teori tasawwuf dan penafsiran sufi, konsep manunggaling kawula-Gusti, identifikasi naskah Manuskrip Kiai Mustojo dan analisa konsep manunggaling kawula-Gusti dalam penafsiran Kiai Mustojo atas surah al-Fatihah. Penafsiran Kiai Mustojo ini menjadi salah satu bukti historis bahwa adanya hubungan yang begitu intens antara ajaran Islam dan ajaran mistik Jawa di Pedalaman Jawa serta merupakan legitimasi akan ajaran-ajaran mistik Kejawennya. Penafsirannya akan selalu mengungkap makna di balik makna literal sebuah kata dalam al-Fatihah. Meski memiliki makna yang lebih dari makna konotatif, bukan berarti makna denotatif yang ada dalam Alquran tidak begitu penting. Sebab makna literal dari sebuah kata yang ada dalam Alquran menjadi pintu gerbang bagi masuknya pemahaman terhadap makna lain.