Generasi Y dikenal memiliki mobilitas kerja tinggi serta orientasi pada pengembangan diri, yang menjadi tantangan bagi manajemen sumber daya manusia (SDM). Namun, dinamika ini berbeda pada kelompok Sandwich Generation yang menghadapi tekanan ganda dari tuntutan keluarga dan pekerjaan. Studi ini bertujuan membandingkan spiritualitas kerja dan keseimbangan kehidupan-kerja antara karyawan generasi Y dalam kelompok Sandwich dan non-Sandwich di Sumatera Barat. Survei dilakukan terhadap 400 pekerja dengan masa kerja minimal tiga tahun. Hasil menunjukkan spiritualitas kerja lebih tinggi pada kelompok non-Sandwich, sementara tidak ada perbedaan signifikan dalam work-life balance. Temuan ini memberikan implikasi manajerial bagi pengembangan kebijakan kesejahteraan dan retensi karyawan.