Sasirangan merupakan budaya Kalimantan Selatan, berpotensi sebagai produk unggulan bernilai ekonomis tinggi. Dalam rangka melestarikan budaya daerah, industri kerajinan sasirangan juga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Namun, pengembangan produk industri ini masih menghadapi berbagai tantangan, salah satu usaha dengan kendala dalam kegiatan produksinya adalah Usaha Amanah Sasirangan yang pengetahuan dan keterampilannya terbatas dalam pengelolaan keuangan. Selain itu, minimnya pemanfaatan teknologi informasi, khususnya platform e-commerce, menjadi hambatan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing produk. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan financial experience dan digital user experience berupa pengetahuan tentang pentingnya pencatatan kegiatan usaha dan pelatihan penyusunan laporan keuangan, serta memanfaatkan pemasaran digital (e-commerce) shopee. Terdapat tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode yang digunakan meliputi survei, sosialisasi, pelatihan, pendampingan intensif, monitoring, dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan perubahan positif dalam persepsi mitra Amanah Sasirangan berupa peningkatan pemahaman sebesar 80% terkait pentingnya pengelolaan keuangan dan pemasaran digital (e-commerce). Kendati demikian, terdapat sejumlah kendala yang menghambat implementasi tersebut. Sumber daya manusia yang kurang kompeten di bidang akuntansi dan administrasi untuk penyusunan laporan keuangan. Selain itu, keterbatasan akses terhadap perangkat teknologi, dan infrastruktur jaringan yang kurang memadai di lokasi produksi menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran digital (e-commerce).Kata kunci; pelatihan, laporan keuangan, pemasaran digital e-commerce, sasirangan.