Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi yang dapat mengganggu proses berkemih. Pasien dengan penyakit ini terkadang harus mendapatkan perawatan inap di rumah sakit. Terapi empiris pada penyakit ini dapat diberikan pilihan terapi antibiotik golongan sefalosporin, salah satunya adalah ceftriaxone dan juga antibiotik golongan fluoroquinolon, salah satunya adalah levofloxacin. Terapi yang efektif diharapkan dapat membantu pasien mengurangi jumlah hari rawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil efektivitas obat dan gambaran total biaya medis langsung dari penggunaan antibiotik ceftriaxone dengan levofloxacin pada pasien infeksi saluran kemih yang dirawat inap di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih periode 2018- 2019. Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan data retrospektif yang diperoleh dari rekam medis pasien. Profil terkait penggunaan obat ceftriaxone dan levofloxacin serta biaya medik langsung selama perawatan ditampilkan dengan distribusi frekuensi. Efektivitas obat hanya dinilai dari rerata Length of Stay (LOS). Dari hasil penelitian diketahui rata-rata total biaya medik langsung 45 pasien dengan terapi obat ceftriaxone yaitu sebesar Rp2.650.336,- sedangkan rata-rata total biaya medik langsung 37 pasien dengan terapi obat levofloxacin yaitu sebesar Rp3.773.985,-. Pasien yang diberi antibiotik levofloxacin rata-rata dirawat selama 5 hari, sedangkan pada pasien yang diberi ceftriaxone 4 hari sehingga ini juga mempengaruhi pada besaran total biaya medik langsung lebih besar pada pasien yang diberi antibiotik levofloxacin.