Suseka, Septha
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEMBENTUK KARAKTER PELAJAR BEBAS NARKOBA DI SMPN 2 SINTANG Suseka, Septha; Fingky, Winarto; Anjela, Tersia
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2024): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v9i1.3470

Abstract

The purpose of this article is to provide an overview of the phenomenon of drug abuse among teenagers and the efforts made to prevent it. This study was conducted with a qualitative approach and is descriptive in nature. Meanwhile, there are several steps that need to be taken to deal with the problem of drug abuse among teenagers. This includes prevention and education, anti-drug campaigns, and massive enforcement actions starting from families, schools, and communities. Therefore, parents must act democratically by treating their children or teenagers well and giving them enough attention. To prevent drug abuse among teenagers, schools must provide education and various information about the dangers of drugs. In society, every member of society must act firmly and consistently as social control to prevent drug abuse. The research results show that drugs have spread in Indonesia today, especially among teenagers. There is already a drug emergency in Indonesia, and everyone must pay attention to this. Meanwhile, there are several steps that need to be taken to deal with the problem of drug abuse among teenagers. This includes prevention and education, anti-drug campaigns, and massive enforcement actions starting from families, schools, and communities. Therefore, parents must act democratically by treating their children or teenagers well and giving them enough attention. To prevent drug abuse among teenagers, schools must provide education and various information about the dangers of drugs. In society, every member of society must act firmly and consistently as social control to prevent drug abuse.Keywords: Preventing Drug Abuse, Drug Abuse, Teenager  
PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI PADA SISWA KELAS X DI SMAS KRISTEN EKKLESIA NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI Purnomo, Sapto; Suseka, Septha; Galio, Romulda
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2025): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v10i1.4707

Abstract

Korupsi adalah segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang menyebabkan kerugian bagi negara dan oleh karena itu dianggap sebagai tindakan kriminal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi pada siswa kelas X di SMAS Kristen Ekklesia Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Data Primer dalam penelitian ini ialah Kepala Sekolah, Guru PPKn, Guru BK, dan Siswa Kelas X SMAS Kristen Ekklesia Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Sedangkan data sekundernya yaitu absensi, dokumen poin pelanggaran, buku kasus dan dokumen pendukung lainnya. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi pada siswa kelas X di SMAS Kristen Ekklesia Nanga Pinoh Kabupaten Melawi dikategorikan cukup baik, dengan peran sebagai teladan, pendidik, pengawas, pembimbing, motivator, dan fasilitator. Namun, terdapat kendala, yaitu keterbatasan waktu guru PPKn dalam mengawasi siswa. Selanjutnya karena latar belakang siswa yang berbeda-beda, seperti lingkungan keluarga yang tidak memberikan contoh yang baik. Terakhir karena perilaku siswa itu sendiri seperti, kebiasaan hidup tidak jujur, disiplin, dan tanggung jawab. Adapun upaya guru PPKn dalam mengatasi kendala tersebut meliputi: 1) Menyusun kesepakatan kelas yang mempromosikan kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab; 2) Memberikan nasihat dan menerapkan sanksi untuk menguatkan perilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab; 3) Memberikan apresiasi atau penghargaan kepada siswa yang menunjukkan integritas; dan 4) Menerapkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler. Strategi-strategi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya integritas dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung nilai-nilai pendidikan anti korupsi.Kata Kunci: Guru, Siswa, Anti Korupsi.
ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PBL ( PROJECT BASED LEARNING ) PADA SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI I TEMPUNAK Purnomo, Sapto; Suseka, Septha; Erastus, Erastus
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 2 (2025): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v10i2.5768

Abstract

Pendidikan di abad ke-21 membutuhkan pendekatan yang inovatif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi siswa, terutama dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan strategi pembelajaran berbasis Project-Based Learning (PBL) pada kelas VII SMP Negeri 1 Tempunak, Kabupaten Sintang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi kelas, dan analisis dokumen untuk menggali penerapan PBL, faktor pendukung dan penghambat, serta upaya guru dalam menghadapi tantangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi siswa, namun terdapat tantangan terkait keterbatasan infrastruktur dan kesiapan guru. Upaya strategis dari guru, seperti pemanfaatan media pembelajaran dan pembentukan kelompok heterogen, sangat mendukung keberhasilan penerapan PBL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah PBL efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi siswa, meskipun implementasinya memerlukan strategi guru untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur dan kesiapan. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pelatihan guru dan memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran berbasis proyek, serta mengadaptasi PBL sesuai dengan konteks sosial dan budaya lokal.Kata Kunci: Project-Based Learning, Pendidikan Sosial, keterampilan berpikir kritis, kolaborasi.