Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IMPLEMENTASI MARKET DAY UNTUK MENINGKATKAN NUMERASI DAN KEMANDIRIAN SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI KM6 Septi Sami, Damiana Theresia; Purnomo, Sapto
JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 1 (2024): Edisi April
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jppm.v3i1.3217

Abstract

: Program kampus mengajar yang menjadi salah satu inisiatif terkemuka dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan di negeri ini telah memberikan kontribusi yang luar biasa. Dalam kampus mengajar angkatan 6 ini menawarkan kesempatan untuk menerapkan inovasi pendidikan khususnya melalui implementasi Market Day. Dari sini rumusan masalahnya adalah (1) Bagaimana program Market Day diimplementasikan dalam program kampus mengajar? (2) Bagaimana meningkatkan keterampilan numerasi dan kemandirian siswa melalui Market Day? Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan pelaksanaan Market Day di kelas dalam program kampus mengajar (2) Mendeskripsikan peningkatan kemandirian siswa melalui Market Day. Metode yang digunakan dalam program Market Day ini yaitu pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Market Day sebagai salah satu program di Sekolah  Dasar  dapat  efektif  dalam  menanamkan  karakter  jiwa  dan  mental  wirausaha  pada  siswa. Melalui  kegiatan  jual  beli  dalam  Market  Day,  siswa  dapat  mengembangkan  beberapa  karakteristik wirausaha yang penting. Kegiatan Market Day dapat membangun karakter kewirausahaan kepada peserta didik diantaranya kreatif, inovatif, dan berorientasi pada masa depan, berani mengambil resiko, percaya diri, bertanggung jawab dan peduli, serta pandai mengelola keuangan. Karakter kewirausahaan ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang memotivasi minat peserta didik untuk menjadi seorang wirausahawan.
SOSIALISASI PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA BERBASIS PROJECT MELALUI MKWK DI STKIP PERSADA KHATULISTIWA SINTANG Purnomo, Sapto; Suparno, Suparno; Juri, Juri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2024): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpmk.v7i1.3522

Abstract

ABSTRACTThis service aims to describe student’s to understanding of the Pancasila student at profil STKIP Persada Khatulistiwa. This is because of Pancasila is the basis for the founding of Indonesian state and the students who are the target of activities are young pepole who in current term a “generation Z”. The form of acitivity carried out was socilization and asking one hundred (100) people from various study program to be interviewed. The method of collection uses a sampling system. The duration of activity is two day. The first day is socialization and second day is interview. The result of this service show that the Pancasila education learning proces can be accepted by all students from all axisting study programs. Student a given the freedom to study new issues in the contex of Pancasila. The students can contribute to the community where they live by the taking on role of intellectuals who campaign to for the infortance of implemating Pancasila values.Keyword: Socialization, Pancasila dan Students.ABSTRAKPengabdian ini bertujuan untuk mendeskirpsikan pemahamana mahasiswa di STKIP Persada Khatulistiwa terhadap profil pelajar Pancasila. Hal ini dikarenakan Pancasila sebagai dasar berdirinya negara Indonesia dan mahasiswa yang menjadi sasaran dari kegiatan adalah kaum muda yang dalam istilah saat ini “generasi Z”. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah sosialisasi dan meminta seratus (100) orang dari berbagai program studi untuk diinterview. Cara pengambilannya menggunakan sistem sampling. Lama kegiatannya adalah dua hari. Hari pertama adalah sosialisasi dan hari kedua interview. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dapat diterima oleh semua mahasiswa dari semua program studi yang ada. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk mempelajari isu-isu baru dalam kontek Pancasila. Mahasiswa dapat berkontribuasi dalam lingkungan masyarakat dimana mereka berada dengan mengambil peran sebagai kaum intelektual yang mengampanyekan pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila.Kata Kunci: Sosialisasi, Pancasila, Mahasiswa
NILAI KARAKTER GOTONG ROYONG DALAM TRADISI BEJOPAI PADA MASYARAKAT DESA TANAH MERAH DUSUN BANGAU KECAMATAN KAYAN HULU KABUPATEN SINTANG Fusnika, Fusnika; Purnomo, Sapto; Andela, Rivaldi
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 7, No 2 (2022): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v7i2.2042

Abstract

This research was about how the Bejopai tradition in the Tanah Merah village community, the stages in the Bejopai tradition, and the character values work together in the Bejopai tradition. This study aims to describe the Bejopai tradition, the stages in the Bejopai tradition, and the value of the gotong royong character in the Bejopai tradition. This research uses qualitative methods with descriptive qualitative research. Data collection techniques using direct observation techniques, interviews, and documentation. Data collection tools using observation sheets, interview guides, and document guides. The study results show that: 1) The Bejopai tradition in the Tanah Merah village community has existed since the ancestors' time and is carried out regularly once a year. Usually carried out from the sixth month to the last, namely manyi. Every year it is always carried out in the Bejopai tradition. 2) The stages in the Bejopai tradition are still very thick and often carried out by carrying out stages such as montap, nobas, nobang, nunu, manog, nugal, mabau, manyi, and ngirik padi, so that the Bejopai tradition can be carried out properly without reducing step by step. Step. 3) The character values contained in the bejopai tradition are responsibility, help, justice and unity, togetherness, kinship, volunteering, and the active role of each individual. With mutual cooperation, it will be easier for the community to carry out the Bejopai tradition so that the Bejopai tradition will always be preserved from time to time, generation to generation, and uphold the value of art, culture, or tradition. Carry out cooperation activities, especially in the Bejopai tradition, in the form of the public and individual interests. In addition, the community must interpret the values of cooperation in the Bejopai tradition as a form of togetherness in neighborly life to lighten the workload of each other to make time efficient to achieve more optimal output or results. Keywords: Character Value of Gotong Royong, Bejopai Tradition.
URGENSI PENANGGULANGAN SAMPAH DENGAN ANALISIS SIKAP APATIS MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DI KOTA SINTANG Purnomo, Sapto; Ananda, Agnes Sophia; Anjeli, Krisfina
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2024): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v9i1.3467

Abstract

This research aims to explore the urgency of dealing with waste in Sintang City with a focus on analyzing community apathy towards environmental health. Waste is a serious problem that threatens environmental sustainability, public health and the ecosystem as a whole. Community apathy towards the waste problem can be a major obstacle in mitigation efforts. This research method uses a qualitative and quantitative approach, involving surveys, interviews and data analysis. Respondents were taken from various levels of society in Sintang City. Analysis of people's apathy towards waste was carried out to identify factors that influence ignorance towards environmental health.The research results show that the majority of people in Sintang City have a high level of apathy towards the waste problem. Factors such as a lack of understanding of environmental health impacts, a lack of awareness of personal responsibility, and uncertainty regarding waste management are the main causes of apathy. In this context, education and outreach programs need to be improved to increase public understanding of the urgency of dealing with waste and its impact on environmental health. This research makes an important contribution in making interested parties, including the government and non-governmental organizations, aware of the urgency of handling the waste problem in Sintang City. Joint efforts from various parties are needed to change apathy into awareness and real action in maintaining environmental health. Keyword : apathy, environmental health 
IMPLEMENTASI BUDAYA HANDOP NGOHTOM DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SEBAGAI PENGAMALAN NILAI SILA KETIGA PANCASILA DI DESA BUNTUT PONTE KECAMATAN SERAWAI Purnomo, Sapto; Fusnika, Fusnika; Suryati, Fransiska Erna
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2024): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v9i2.4152

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi budaya handop ngohtom dalam kehidupan masyarakat sebagai pengamalan nilai sila ketiga pancasila di Desa Buntut Ponte Kecamatan Serawai. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif bentuk deskriptif. Pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan: 1) Nilai yang terdapat pada budaya handop ngohtom, yaitu nilai kerjasama, nilai persaudaraan, nilai kekeluargaan, nilai gotong-royong, dan nilai persatuan. 2) Pengamalan nilai sila ketiga pancasila dalam kehidupan masyarakat di lihat dari nilai Persatuan masyarakat yang terdapat pada budaya handop ngohtom, masyarakat selalu bersatu, bekerjasama, saling bergotong-royong. 3) Implementasi budaya handop ngohtom dalam kehidupan masyarakat sebagai pengamalan nilai sila ke tiga pancasila, Masyarakat mengimplementasikan budaya handop ngohtom dengan berladang setiap tahunnya. Dapat di simpulkan budaya handop ngohtom dalam kehidupan masyarakat dapat meningkatkan nilai persatuan dalam masyarakat sehingga masyarakat dapat mengamalkan nilai sila ketiga pancasila dalam kehidupan mereka dalam bentuk kegiatan kebudayaan seperti budaya handop ngohtom.Kata Kunci: Budaya Handop Ngohtom , Kehidupan Masyarakat, Sila Ke 3 Pancasila
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJARPANCASILA (P5) RECYCLE SAMPAH ANORGANIK DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB PADA SISWA SMP Purnomo, Sapto; Suparno, Suparno
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 16, No 1 (2025): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v16i1.5096

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi proyek penguatan profil pelajar pancasila (p5) recycle sampah anorganik dalam membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab pada siswa. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian kualitatif dengan bentuk deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi proyek penguatan profil pelajar pancasila (p5) recycle sampah anorganik dalam membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab pada siswa SMP, sudah dilaksanakan dengan baik dan maksimal oleh guru dan siswa di sekolah. Upaya guru dalam membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab pada siswa yaitu, mengajarkan, memberi teladan, pembiasaan, menegakan tata tertib, bimbingan, punishment dan reward, pengawasan, dan nasehat. Faktor yang mempengaruhi yaitu, faktor kebiasaan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan. Dalam rangka melaksanakan implementasi tersebut guru berperan penuh untuk membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab siswa di sekolah.Kata Kunci: Implementasi P5, recycle sampah anorganik, disiplin, tanggung jawabABSTRACTThis study aims to describe the implementation of the Pancasila student profile strengthening project (p5) recycling inorganic waste in forming a character of discipline and responsibility students. Using a qualitative approach and qualitative research methods with descriptive form. The techniques used in this study are observation, interview, and documentation techniques. The results of this study indicate that the implementation of the Pancasila student profile strengthening project (p5) recycling inorganic waste in forming a character of discipline and responsibility students of SMP, has been carried out well and optimally by teachers and students at school. The teacher's efforts in forming a character of discipline and responsibility in students are, teaching, giving examples, habituation, enforcing rules, guidance, punishment and reward, supervision, and advice. The influencing factors are habit factors, family factors, and environmental factors. In order to carry out the implementation, teachers play a full role in forming the character of discipline and responsibility of students at school.Keywords: Implementation of P5, recycle inorganic garbage, discipline, responsibility
TRADISI BEDURUK KAITAN DENGAN “CIVIC CULTURE” SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN KEBUDAYAAN INDONESIA PADA MASYARAKAT DAYAK DESA DI SENTABAI KECAMATAN SILAT HILIR Purnomo, Sapto; Fusnika, Fusnika; Alvonsius salat, Alvonsius
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v8i1.2362

Abstract

Citizenship culture (civic culture) is closely related to national identity related to culture, local wisdom, and customs that are able to sustain people to live in accordance with the values of their regional traditions and culture. This study aims to clearly describe the beduruk tradition in relation to civic culture as a form of preserving Indonesian culture in the Dayak Desa community in Sentabai, Silat Hilir District. The research method uses a qualitative approach in the form of ethnography. Collecting data through observation techniques, interviews, and documentation studies. The research findings show that the beduruk tradition is essentially a mutual cooperation activity, especially in working on the fields and there are civic cultural values, namely the value of togetherness and family values in the social life of the community. The conclusion of this research is that in carrying out the beduruk tradition there are a series of activities that aim to complete a job by mutually caring and helping one another and a culture of citizenship will be very useful in the midst of society as a guideline for shared social life because true citizen identity originates from civic culture. Efforts to preserve the values of the beduruk tradition are carried out by all levels of the local community as well as the support from the Sentabai Village government. Keywords: Beduruk Tradition, Civic Culture, Preservation Of Village Dayak Culture
PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI PADA SISWA KELAS X DI SMAS KRISTEN EKKLESIA NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI Purnomo, Sapto; Suseka, Septha; Galio, Romulda
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2025): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v10i1.4707

Abstract

Korupsi adalah segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang menyebabkan kerugian bagi negara dan oleh karena itu dianggap sebagai tindakan kriminal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi pada siswa kelas X di SMAS Kristen Ekklesia Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Data Primer dalam penelitian ini ialah Kepala Sekolah, Guru PPKn, Guru BK, dan Siswa Kelas X SMAS Kristen Ekklesia Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Sedangkan data sekundernya yaitu absensi, dokumen poin pelanggaran, buku kasus dan dokumen pendukung lainnya. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi pada siswa kelas X di SMAS Kristen Ekklesia Nanga Pinoh Kabupaten Melawi dikategorikan cukup baik, dengan peran sebagai teladan, pendidik, pengawas, pembimbing, motivator, dan fasilitator. Namun, terdapat kendala, yaitu keterbatasan waktu guru PPKn dalam mengawasi siswa. Selanjutnya karena latar belakang siswa yang berbeda-beda, seperti lingkungan keluarga yang tidak memberikan contoh yang baik. Terakhir karena perilaku siswa itu sendiri seperti, kebiasaan hidup tidak jujur, disiplin, dan tanggung jawab. Adapun upaya guru PPKn dalam mengatasi kendala tersebut meliputi: 1) Menyusun kesepakatan kelas yang mempromosikan kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab; 2) Memberikan nasihat dan menerapkan sanksi untuk menguatkan perilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab; 3) Memberikan apresiasi atau penghargaan kepada siswa yang menunjukkan integritas; dan 4) Menerapkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab melalui kegiatan ekstrakurikuler. Strategi-strategi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya integritas dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung nilai-nilai pendidikan anti korupsi.Kata Kunci: Guru, Siswa, Anti Korupsi.
ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PBL ( PROJECT BASED LEARNING ) PADA SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI I TEMPUNAK Purnomo, Sapto; Suseka, Septha; Erastus, Erastus
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 2 (2025): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v10i2.5768

Abstract

Pendidikan di abad ke-21 membutuhkan pendekatan yang inovatif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi siswa, terutama dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan strategi pembelajaran berbasis Project-Based Learning (PBL) pada kelas VII SMP Negeri 1 Tempunak, Kabupaten Sintang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi kelas, dan analisis dokumen untuk menggali penerapan PBL, faktor pendukung dan penghambat, serta upaya guru dalam menghadapi tantangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi siswa, namun terdapat tantangan terkait keterbatasan infrastruktur dan kesiapan guru. Upaya strategis dari guru, seperti pemanfaatan media pembelajaran dan pembentukan kelompok heterogen, sangat mendukung keberhasilan penerapan PBL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah PBL efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi siswa, meskipun implementasinya memerlukan strategi guru untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur dan kesiapan. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pelatihan guru dan memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran berbasis proyek, serta mengadaptasi PBL sesuai dengan konteks sosial dan budaya lokal.Kata Kunci: Project-Based Learning, Pendidikan Sosial, keterampilan berpikir kritis, kolaborasi.