p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Wiharso, Didin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN TERHADAP STABILITAS AGREGAT DAN BIOMASSA AKAR PADA PERTANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG PERIODE TANAM KE-7 Machfud, Indira; Lumbanraja, Jamalam; Setiawati, Astriana Rahmi; Wiharso, Didin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i3.7674

Abstract

Sorgum merupakan tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi sorgum di lahan kering adalah penerapan teknik olah tanah dan pemupukan yang tepat guna memperbaiki stabilitas agregat tanah dan biomassa akar. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui pengaruh olah tanah dan pupuk pada stabilitas agregat tanah dan biomassa akar, serta korelasi antara stabilitas agregat tanah dengan biomassa akar dan biomassa jagung. Penelitian in dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang menggunakan dua faktor dengan 4 ulangan. Faktor pertama yaitu sistem olah tanah terdiri dari olah tanah minimum (O1) dan olah tanah intensif (O2). Faktor kedua yaitu aplikasi pupuk terdiri dari setengah dosis pupuk anjuran (P1) dan full dosis pupuk anjuran (P2). Data yang diperoleh dinalisis melalui uji homogenitas ragam menggunakan uji Barlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hubungan antara stabilitas agregat tanah, biomassa akar dan produksi tanaman sorgum diuji dengan uji korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perlakuan olah tanah minimum tidak berpengaruh nyata terhadap stabilitas agregat tanah yang lolos saringan berdiameter 4 mm dan 8 mm, biomassa akar, berat isi dan produksi tanaman sorgum (2) aplikasi setengah dosis pupuk (kotoran ayam 500 kg ha-1, Urea 175 kg ha-1, TSP 40 kg ha-1, KCl 75 kg ha-1) dan aplikasi full dosis pupuk (kotoran ayam 1000 kg ha-1, Urea 350 kg ha-1, TSP 80 kg ha-1, KCl 150 kg ha-1) berpengaruh nyata terhadap stabilitas agregat lolos ayakan 8 mm setelah 50 tetes, biomassa akar kedalaman 10-15 cm dan 15-20 cm, produksi tanaman sorgum pada bagian jumlah malai dan brangkasan (3) terdapat interaksi antara olah tanah dan pemupukan terhadap biomassa akar kedalaman 15-20 cm.
APLIKASI BERBAGAI JENIS BIOCHAR DAN PUPUK FOSFOR TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA LAHAN JAGUNG MANIS ( Zea mays Saccharata sturt. )DI TANAH ULTISOL NATAR LAMPUNG SELATAN Pratiwi, Tisya Khoirunnisa; Niswati, Ainin; Wiharso, Didin; Yusnaini, Sri Sukri; Septiana, Liska Mutiara; Arif, M. A Syamsul
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 3 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, AGUSTUS 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i3.9457

Abstract

Tanah Ultisol mempunyai sifat yang relatif kurang baik seperti memiliki pH rendah, kandungan C-organik rendah, kandungan unsur hara N total, K total, P tersedia dan KTK tanah yang sangat rendah serta kandungan Al yang sangat tinggi. Penambahan pembenah tanah biochar diharapkan dapat memperbaiki sifat tanah ultisol. Salah satu organisme tanah yang dapat dijadikan indikator kesuburan tanah yaitu cacing tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperlajari pengaruh aplikasi berbagai jenis biochar dan pupuk P serta interaksinya terhadap populasi dan biomassa cacing tanah. Penelitian ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor yang pertama yaitu aplikasi biochar (B), yaitu tanpa biochar (B0), biochar sekam padi (B1), biochar tongkol jagung (B2), dan biochar batang singkong (B3). Faktor kedua adalah pemupukan fosfat(P), yaitu tanpa pupuk P (P0) dan dengan pupuk P (P1). Hasil pengamatan populasi dan biomassa cacing tanah disajikan dalam bentuk grafik, sedangkan identifikasi cacing tanah disajikan dalam bentuk gambar hasil pengamatan mikroskop. Untuk mengetahui hubungan antara kadar air, suhu tanah, C-organik dan pH tanah dengan populasi dan biomassa cacing tanah dilakukan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi cacing tanah pada setiap pengamatan lebih tinggi pada lahan yang diaplikasikan biochardandiaplikasikanpupuk P, sedangkan biomassa cacing tanah pada pengamatan 27 HST lebih tinggi pada lahan yang diaplikasikan biochardanpengamatan 53 HST lebih tinggi pada lahan yang tidak diaplikasikan pupuk fosfat (P).Tidak terdapat interaksi antara aplikasi berbagai jenis biochar dan pupuk fosfat (P) terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada semua pengamatan pada lahan jagung.
THE APPLICATION EFFECT OF EMPTY PALM OIL BUNCH ORGANIC FERTILIZER RESIDUE AND NPK FERTILIZER IN CORN PLANTING ON SANDY SOIL Salsabilla, Cindy Fidia; Afandi, Afandi; Wiharso, Didin
Jurnal Agrotek Tropika Vol. 13 No. 3 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, AGUSTUS 2025
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i3.11480

Abstract

Conditions on sandy soil aggregate stability are generally classified as weak. This is because the sandy soil itself has a low organic matter content so that only a few plants can grow on the soil. Therefore, efforts must be made to improve the aggregate stability of the soil. The way that can be done is by adding organic fertilizer of empty palm bunches and also NPK fertilizer. This research was conducted from July 2023 to March 2024 in Marga Agung Village, South Lampung Regency. This study itself was carried out by applying a Randomized Block Design consisting of 7 treatments, namely A = Control; B = 1 NPK (350 kg/ha Urea, 100 kg/ha SP-36, 75 kg/ha KCl); C = ¾ NPK; D = ¾ NPK + 2 tons/ha Organic Fertilizer; E = ¾ NPK + 4 tons/ha Organic Fertilizer; F = ¾ NPK + 6 tons/ha Organic Fertilizer; G = 1 NPK + 8 tons/ha Organic Fertilizer. Then for the observation variables themselves, which include aggregate stability, c-organic, soil texture, and soil density. The results itself was analyzed using quantitative and qualitative methods by contrasting the analysis data which are contained determination class criteria. The results indicated that aggregate stability does not have a significant effect the residue of organic fertilizer of oil palm empty fruit bunches (TKKS) and NPK fertilizer. Treatment E = ¾ NPK + ½ Organic Fertilizer has the best aggregate stability compared to other treatments.