Arjul, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemerintah Daerah, Lapindo, dan Pengebirian Masyarakat Arjul, Muhammad
Jurnal Transformative Vol 2, No 2 (2016): Kompleksitas Pemerintahan Daerah
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semua mata tertuju kepada masyarakat Porong Sidoarjo beberapa tahun terakhir. Lumpur yang menegelamkan banyak kampung dan membuat masyarakat desa terlantar. Fenomena lumpur lapindo menyisaratkan kemenangan pengusaha atas masyarakat. Pengusaha dalam hal ini Lapindo Brantas mendapat kemenangan karena mendapat dukungan dari pemerintah. Sementara masyarakat yang mengalami musibah dibiarkan terlantar dan tak berdaya. Itulah fakta faktual yang mengindikasikan relasi kuasa penguasa dan pengusaha. Relasi ini menunjukkan kekuatan penguasa dihadapan masyarakat Porong. Dari Lapindo kita bisa mengetahui betapa tidak berdayanya masyarakat ketika berhadapan dengan pengusaha. 
Kebijakan dan Strategi Pengembangan IPTEK dalam Pendidikan Arjul, Muhammad; Madhakomala, R; Rugaiyah
Educational Journal of Bhayangkara Vol. 3 No. 1 (2023): Juli 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/qrvza421

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seperti apa kebijakan IPTEK Indonesia, strategi apa yang dikembangkan, apa saja problem utama IPTEK nasional kita, serta apa solusi yang tepat. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriprif dan menelisik kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) Indonesia, dimulai dari strategi yang dikembangkan, problem utama IPTEK nasional, dan solusinya. Dinamika kebijakan IPTEK dan inovasi Indonesia bertranformasi dalam lima era, pertama adalah era peletak dasar dan perintis sistem IPTEK dan inovasi (1945-1966), kedua adalah era pengembangan proyek industri strategis nasional (1966-1998), ketiga adalah era penataan kembali sistem nasional penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK (1998-2004), keempat adalah era membangkitkan sistem inovasi nasional (2004-2014), hingga era kelima yakniintegrasi sistem nasional riset dan inovasi (2015-2024). Pada era kelima ini, dibentuk Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dengan berbagai kebijakan dan langkah strategis, dengan harapan dapat mengejar ketertinggalan sekaligus menjawab berbagai problema utama yang ada. Adapun hasil temuan adalah pengembangan IPTEK Nasional harus dilihat secara holistik, mulai dari SDM, infrastruktur, tata kelola, anggaran, kebijakan, ekosistem penelitian dan inovasi, dan kesiapan dalam knowledge base economy Beberapa langkah solutif pun ditempuh. Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan bahwa penguatan peran IPTEK membutuhkan komitmen jangka panjang dengan alokasi sumber daya memadai karena tanpa dukungan kelembagaan IPTEK yang baik dan berkualitas, beberapa problem IPTEK yang dihadapi Indonesia akan sulit diselesaikan.