Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Etil Asetat Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Yang Ditetapkan Dengan Metode DPPH Nurisyah, Nurisyah Nurisyah; Asyikin, Asyhari; Cartika, Harpolia
Media Farmasi XXX Vol 16, No 2 (2020): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v16i2.1818

Abstract

Lime peel (Citrus aurantifolia) contains flavonoids as antioxidants that prevent free radicals, and antioxidants are used to repair skin cells damaged by free radicals. Therefore, a research was conducted with the aim of formulating antioxidant cream preparations using lime peel extract. The extraction was carried out by maceration using ethanol 96% solvent, which was then fractionated with ethyl acetate as solvent. The ethyl acetate extract obtained was formulated into cream preparations with extract concentrations of 3%, 6%, and 9%. The formula obtained was tested for its physical and stability, and then for its antioxidant activity. The results showed that the physical properties of the cream preparation meet with requirements for the physical stability based on the organoleptic test parameters, homogeneity, pH and viscosity. Similarly, the antioxidant activity test of cream against the DPPH free radicals showed that formula 1 with an extract concentration of 3% gives an average IC50 value of 28.24 mg/ml; formula 2 with an extract concentration of 6% gives an average IC50 value of 22.97 mg/ml; and formula 3 with an extract concentration of 9% gives an average IC50 value of 14.80 mg/ml. Based on the results, it was concluded that the lime peel extract are formulated into a cream preparation with type M/A. Formula 3 with an extract concentration of 9% is the best formula with the greatest antioxidant activity.Keywords :antioxidant, ethyl acetate, extract, lime peel, creamKulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Antioksidan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sel-sel kulit yang rusak akibat radikal bebas dan menangkal radikal bebas.Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk memformulasi sediaan krim antioksidan dengan menggunakan ekstrak kulit jeruk nipis. Ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, yang selanjutnya difraksinasi dengan pelarut etil asetat. Ekstrak etil asetat yang diperoleh diformulasi menjadi sediaan krim dengan konsentrasi ekstrak 3%, 6%, dan 9%. Formula yang diperoleh diuji fisik dan stabilitasnya, selanjutnya dilakukan uji aktivitas antioksidannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik sediaan krim yang dihasilkan memenuhi syarat kestabilan fisik berdasarkan parameter uji organoleptik, homogenitas, pH dan viskositas. Uji aktivitas antioksidan krim terhadap radikal bebas DPPH menunjukkan bahwa formula 1 dengan konsentrasi ekstrak 3% memberikan nilai IC50 rata-rata sebesar 28,24 mg/ml; formula 2 dengan konsentrasi ekstrak 6% memberikan nilai IC50 rata-rata sebesar 22,97 mg/ml; dan formula 3 dengan konsentrasi ekstrak 9% memberikan nilai IC50 rata-rata sebesar 14,80 mg/ml. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit jeruk nipis dapat diformulasikan menjadi sediaan krim dengan tipe M/A, Formula 3 dengan konsentrasi ekstrak sebesar 9% adalah formula terbaik dengan aktivitas antioksidan paling besar. Kata kunci : antioksidan, etil asetat, ekstrak, kulit jeruk nipis, krim
Edukasi Hidup Sehat Untuk Pencegahan Diabetes Dengan Pemanfaatan Serbuk Instan Kayu Secang, Kayu Manis, Jahe Dan Sereh Bagi Warga Kelurahan Sambung Jawa Kota Makassar Nurisyah, Nurisyah Nurisyah; Asyikin, Asyhari; Dewi, Ratnasari
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 5, No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v5i1.3447

Abstract

Healthy living education for diabetes prevention by utilizing instant powder of sappan wood, cinnamon, ginger and lemongrass for residents kelurahan sambung jawa kota makassarBackground Diabetes is a metabolic disease characterized by hyperglycemia due to abnormalities in insulin secretion, insulin action, or both. According to data South Sulawesi Provincial Health Service, (2020) diabetes mellitus is one of the four Major Non-Communicable Diseases causing 60% of deaths. Makassar City was ranked 1st with the incidence of diabetes mellitus as many as 27,004 people. Diabetes mellitus data at the Cendrawasih Health Center as a health service facility that serves the people of the Sambung Jawa Village area, shows that diabetes mellitus ranks 3rd out of the top 10 disease diagnoses. The aim of this activity In this activity, counseling was carried out by providing education about Healthy Living for the prevention of Diabetes, then the distribution of modules and video screenings on how to make instant powder from Secang wood, cinnamon, ginger and lemongrass (SKM-SJ Instant Powder) for the prevention of diabetes mellitus. Methods: The target audience of this activity was 30 women from RT 4, RW 6, Sambung Jawa Village, Mamajang District, Makassar city. To measure the success and effectiveness of the material that has been delivered in this PPDM activity, an evaluation is carried out through pre-test and post-test. Outputs: The results of the pre-test and post-test showed that after educating participants, participants' understanding of healthy living for Diabetes prevention increased from 46.7% to 95.6%. To provide an understanding to participants on how to make SKM-SJ Instant Powder, modules and video tutorials on how to make Instant Powder were given. Conclusion:Based on the results of this activity, it shows that the achievement of the activity output is in the form of increasing public knowledge about the prevention of diabetes mellitus and how to make SKM-SJ instant powder to prevent the spread of diabetes mellitus. With the education and practice of this community, it is hoped that it can reduce the development of diabetes mellitus.Keywords: Education, diabetes, instant powderPendahuluan: Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Menurut data (Dinkes Sulsel, 2020) diabetes melitus merupakan salah satu dari empat Penyakit Tidak Menular Utama penyebab 60% kematian. Kota Makassar menduduki peringkat ke-1 dengan kejadian diabetes melitus sebanyak 27.004 jiwa. Data penyakit diabetes melitus di Puskesmas Cendrawasih sebagai sarana pelayanan kesehatan yang melayani masyarakat wilayah Kelurahan Sambung Jawa, menunjukkan bahwa diabetes melitus menempati urutan ke 3 dari 10 besar diagnosis penyakit. Tujuan Kegiatan: Pada kegiatan ini dilakukan penyuluhan dengan memberikan edukasi tentang Hidup Sehat untuk pencegahan Diabetes, Kemudian dilakukan pembagian modul dan pemutaran video cara pembuatan serbuk instan dari Kayu Secang, Kayu Manis, Jahe dan Sereh (Serbuk Instan SKM-SJ) untuk pencegahan diabetes melitus. Metode Kegiatan: Khalayak sasaran kegiatan ini 30 orang ibu-ibu warga wilayah RT 4 RW 6 Kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang kota Makassar. Untuk mengukur keberhasilan dan efektivitas materi yang telah disampaikan dalam kegiatan PPDM ini maka dilakukan evaluasi melalui pre test dan post test. Luaran kegiatan: Hasil uji pre test dan post test  menunjukkan bahwa setelah edukasi peserta pemahaman peserta tentang hidup sehat untuk pencegahan Diabetes meningkat dari 46,7% menjadi 95,6%.  Untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang cara pembuatan Serbuk Instan SKM-SJ, maka diberikan Modul dan video tutorial cara pembuatan Serbuk Instan tersebut. Kesimpulan: Berdasarkan hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa tercapainya luaran kegiatan berupa peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit diabetes melitus dan cara pembuatan serbuk instan SKM-SJ untuk pencegahan penyebaran penyakit diabetes melitus. Dengan adanya edukasi dan praktik terhadap masyarakat ini diharap dapat mengurangi perkembangan penyakit diabetes melitus.Kata kunci : Edukasi, diabetes, serbuk instan SKMSJ