Kecanggihan fitur bar code dapat dimanfaatkan oleh banyak sektor. Tidak hanya dimanfaatkan oleh sektor industri dibidang informatika, teknologi, atau jasa online, bahkan bar code juga dapat dimanfaatkan sebagai dasar pencatatan digital yang dapat menggantikan pencatatan secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan QR Code untuk usaha laundry Kalesco Pontianak dan proses pemanfaatan QR Code ini diaplikasikan sebagai dasar pencatatan penerimaan kas secara digital serta untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari aplikasi berbasis QR Code bagi usaha ini. Luaran penelitian ini memaparkan sebuah prototype atau design sistem dari pemanfaatan QR Code sebagai sistem yang terintegrasi yang dapat diterapkan pada sebuah usaha yang sederhana. Penelitian ini adalah penelitian dengan jenis eksperimen yang berbasis pengamatan dan kemudian di uji pada suatu entitas bisnis. Bentuk penelitian berupa studi kasus pada usaha Laundry Kalesco Pontianak. Uji yang dilakukan adalah uji coba sistem sebagai suatu design sistem yang sudah terintegrasi. Hasil penelitian menunjukan proses pembuatan QR Code untuk usaha laundry Kalesco dilakukan oleh owner, dengan cara memilih QR Code Generator karena dianggap paling mudah membuatnya. Proses pemanfaatan QR Code diaplikasikan dalam sebuah aplikasi laundry yaitu SmartLink dengan biaya aktivasi sebesar satu juta rupiah per outlet, dan seratus rupiah per nota transaksi. Aplikasi SmartLink yang digunakan adalah Smart Kasir dan Smart Owner. Aplikasi Smart Kasir digunakan oleh kasir sementara Smart Owner digunakan oleh pemilik laundry. Fitur data statistik yang terdapat pada aplikasi kasir merupakan data yang paling penting karena melaporkan secara harian penerimaan dan pengeluaran kas kepada owner. Pada aplikasi owner, rekaman transaksi keuangan dapat dengan mudah membentuk pencatatan dalam bentuk jurnal umum, buku besar serta melaporkannya dalam bentuk laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan neraca. Laporan keuangan ini dapat dengan mudah diakses dan dicetak. Kelemahan aplikasi kasir dan aplikasi owner adalah proses cucian yang tidak bisa terdata prosesnya, karena pada Laundry Kalesco, bagian pencucian (Produksi) belum menggunakan aplikasi Smart Produksi. Jejak pakaian yang dicuci tidak dapat ditelusuri oleh kasir, owner maupun pelanggan. Keunggulan dari penggunaan QR Code yang diaplikasikan dalam sebuah aplikasi laundry SmartLink adalah owner lebih mudah melihat perkembangan usaha, informasi penerimaan kas lebih mudah diakses dan kegiatan administrasi lebih teratur, dan tertib, karena dalam aplikasi smart kasir, terdapat juga absen karyawan secara harian. Kelemahan aplikasi ini adalah bahwa data dua tahun sebelumnya tidak dapat diakses oleh karena keterbatasan data based.