Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Characterization of Banana Peel Corrosion Inhibitor by Vacuum Microwave Assisted Extraction (VMAE) Method in 2% HCl Environment binti Jamaluddin, Jamarosliza; Paramitha, Tifa; Salsabila, Iva Najwa; Luviana, Angely; Ramadhan, Muhammad Zikri; Putri, Angelina; Nurbaits, Alisya; Sihombing, Rony Pasonang
Jurnal Internasional Penelitian Teknologi Terapan Vol 5 No 1 (2024): February 2024
Publisher : Bandung State Polytechnic (Politeknik Negeri Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/ijatr.v5i1.144

Abstract

Banana peel is a waste that is very abundant in Indonesia. The utilization of banana peel can be used for corrosion inhibitors. The type of environment applied in this study is an acidic environment, which is carried out in 2% HCl solution media. The purpose of this study is utilize banana waste extract obtained from the VMAE method. The extract was obtained by VMAE method at 150 watts, 300 watts and 450 watts for 10 minutes using ethanol solvent. The ratio of feed and solvent used was 1:10 (b/v). The results of the extract were subjected to phytochemical tests using Dragendroff, Wagner and Mayer reagents. After that, the extract was applied to the media for corrosion rate test and GC-MS. The results of the study showed that the lowest corrosion rate was obtained at a concentration of 1500 ppm non-aerated which was 0.7347 mmpy. While based on the GC-MS test results, terpenoid compounds and vitamin E can be detected from banana peel extract, where these two compounds are antioxidant substances that can be utilized as corrosion inhibitors.
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN BAMBU TALI (Gigantochloa apus) SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI PADA KAIN KAPAS Hardianto, Hardianto; Mubarok, Miftah Farid; Nurbaits, Alisya; Salimah, Asiyah Wardah
Texere Vol 21, No 2 (2023): Texere Volume 21 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v21i2.02

Abstract

Kain kapas merupakan kain yang terbuat dari serat alam yang masih masif digunakan karena memiliki beberapa kelebihan. Akan tetapi, kain kapas juga memiliki kekurangan yaitu adanya kemungkinan menjadi tempat berkembangnya bakteri. Hal tersebut dapat diatasi dengan proses penyempurnaan antibakteri sehingga diperoleh kain yang memiliki ketahanan terhadap bakteri. Ekstrak daun bambu tali (Gigantochloa apus) dapat dimanfaatkan sebagai zat antibakteri karena mengandung senyawa fenol, alkaloid, dan flavonoid yang berpotensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Penyempurnaan antibakteri dilakukan menggunakan larutan penyempurnaan yang terdiri dari ekstrak daun bambu tali, zat pengikat silang yang divariasikan yaitu asam sitrat dan binder GSL, dan katalis. Metode penyempurnaan yang digunakan yaitu metode pad-dry-cure dengan WPU sebesar 80% dan suhu pemanas-awetan yang divariasikan pada suhu 160°C dan 170°C. Pengujian yang dilakukan pada kain tersebut ialah pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan pengujian sifat fisika kain meliputi kekuatan tarik dan mulur kain dan kekuatan sobek kain metode Elmendorf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun bambu tali dengan zat pengikat silang asam sitrat yang diaplikasikan pada kain kapas memiliki aktivitas antibakteri yang cukup dengan diameter zona hambat yang terbentuk sebesar 6 mm. Selain itu, penyempurnaan antibakteri ini tidak menyebabkan perubahan sifat fisika kain (kekuatan tarik, mulur kain, dan kekuatan sobek) yang signifikan secara statistika.