Budiarsa, I Gusti Ngurah Ketut
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Characteristics and Prevalence of Headaches in Using Devices During Online Learning in Medical Students at Udayana University Dewi, Ni Putu Mira Kardila; Wijayanti, Ida Ayu Sri; Budiarsa, I Gusti Ngurah Ketut; Adnyana, I Made Oka
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i12.P18

Abstract

ABSTRAK Nyeri kepala primer banyak dialami oleh mahasiswa kedokteran, salah satunya disebabkan oleh pembelajaran daring selama pandemi Covid-19, sehingga perlu untuk mencari tahu karakteristiknya. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan prevalensi tipe nyeri kepala primer pada penggunaan gawai selama belajar daring. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi potong lintang, dilakukan pada bulan Januari-Agustus 2021. Total sampel 86 responden mahasiswa kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018, 2019, 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi menggunakan non-probability sampling. Jenis gawai yang paling banyak digunakan adalah komputer atau laptop sebanyak 68 responden (79%). Konten yang paling banyak dibuka selama belajar daring adalah media sosial sebanyak 57 responden (57%). Durasi menggunakan gawai selama belajar daring terbanyak yaitu 5-7 jam sebanyak 42 responden (48.8%). Aktivitas fisik yang dilakukan dalam seminggu terbanyak adalah <2x selama >15 menit sebanyak 34 responden (39.5%). Posisi leher saat menatap layar gawai terbanyak dengan kemiringan 15o yaitu 44 responden (51.2%). Keluhan mata dialami oleh 50 responden (58.1%). Tipe nyeri kepala primer terbanyak adalah TTH sebanyak 52 responden (60.5%). Karakteristik nyeri kepala primer dalam penggunaan gadget berdasarkan prevalensinya diperoleh jenis gawai terbanyak yang digunakan adalah komputer atau laptop. Media sosial merupakan konten terbanyak yang dibuka, dengan durasi penggunakan gawai selama belajar daring 5-7 jam. Aktivitas fisik yang dilakukan dalam seminggu terbanyak <2x selama >15 menit. Posisi leher saat menatap layar gawai dengan kemiringan 15o dan lebih banyak responden mengalami keluhan mata. Tipe nyeri kepala primer terbanyak adalah TTH. Kata kunci : Nyeri Kepala, Gawai, Daring
SYSTEMATIC REVIEW : HASIL LUARAN KLINIS TERHADAP TATALAKSANA MENINGITIS TUBERKULOSIS DI ASIA Hartadi, Putu Ardy; Budiarsa, I Gusti Ngurah Ketut; Meidiary, A. A. A.; Wijayanti, Ida Ayu Sri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i02.P14

Abstract

Pendahuluan: Meningitis Tuberkulosis adalah manifestasi infeksi Mycobacterium tuberculosis yang paling berbahaya dan merupakan keadaan kegawatdaruratan medis. Sebagian besar pasien biasanya akan mengalami defisit neurologis sehingga dengan tatalaksana yang tepat dapat meminimalkan morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan Meningitis Tuberkulosis. Adapun tujuan dari systematic review ini adalah untuk mengetahui hasil luaran klinis terhadap tatalaksana Meningitis Tuberkulosis di Asia. Metode: Metode penulisan dalam artikel ini adalah systematic review, dimana literatur yang digunakan adalah studi yang tervalidasi selama bulan Januari 2015 sampai Oktober 2020, pencarian literatur dalam systematic review ini menggunakan tiga database yaitu Pubmed, Science Direct, dan ProQuest. Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci: “Tuberculous Meningitis” and “Treatment” and “Clinical Outcome”. Sebanyak 1.143 artikel yang sesuai selanjutnya dilakukan eksklusi dari judul, abstrak, populasi, intervensi, dan outcome, sehingga diperoleh 12 artikel studi yang memenuhi kriteria. Selanjutnya dilakukan penilaian kualitas metodologi dari setiap artikel menggunakan The Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal. Hasil: Penatalaksanaan dari Meningitis Tuberkulosis harus mencakup pendekatan secara holistik yang menghubungkan pemberian regimen terapi pada fase intensif, fase lanjutan, dan pemberian kortikosteroid. Studi berbasis bukti menunjukkan bahwa pemberian regimen HRZE/S minimal selama 6 bulan dilaporkan efektif sebagai terapi Meningitis Tuberkulosis. Pasien remaja dan dewasa dengan Meningitis Tuberkulosis memiliki prognosis atau hasil luaran klinis yang buruk. Selain itu, hasil pengumpulan data dari beberapa studi menunjukkan bahwa hasil pengobatan berhubungan dengan nilai BMRC dan koinfeksi HIV. Kesimpulan: Berdasarkan dari studi ini bahwa jenis pemberian terapi anti tuberkulosis menunjukkan penurunan angka mortalitas minimal selama 6 bulan. Kata kunci: Meningitis Tuberkulosis, Tatalaksana, Hasil Luaran Klinis.
IMPACT OF LISTENING TO MUSIC ON THE PAIN INTENSITY OF TENSION TYPE HEADACHE IN PSSKPD STUDENTS FACULTY OF MEDICINE UDAYANA UNIVERSITY YEAR 2019-2020 Ramayanti, Ni Putu Nadia; Budiarsa, I Gusti Ngurah Ketut; Adnyana, I Made Oka; Wijayanti, Ida Ayu Sri; Indrayani, Ida Ayu Sri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i08.P15

Abstract

ABSTRAK Tension Type Headache (TTH) merupakan kejadian yang paling sering terjadi di kalangan mahasiswa kedokteran (64,7%). Terapi musik secara reseptif (mendengarkan musik) dikatakan dapat menurunkan skor nyeri pada pasien dengan nyeri kronis. Sebuah penelitian mendapatkan korelasi yang signifikan antara penerapan terapi musik dengan pengurangan intensitas nyeri dan keparahan pada TTH serta migrain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak mendengarkan musik terhadap intensitas nyeri TTH pada mahasiswa PSSKPD Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2019-2020. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan metode cross sectional yang diikuti oleh 119 mahasiswa PSSKPD angkatan 2019-2020. Pengumpulan data diambil secara online dengan mengisi kuesioner berdasarkan kriteria diagnosis menurut International Headache Society (2018) dan kuesioner berdasarkan kriteria terapi musik yang telah divalidasi. Dari total 119 mahasiswa ditemukan 65 mahasiswa dengan TTH dan mendengarkan musik setelah menerapkan kriteria inklusi. Hasil uji chi-square menunjukan tidak terdapat dampak (p>0,05) mendengarkan musik terhadap intensitas nyeri Tension Type Headache. Hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor lain seperti tipe musik, durasi mendengarkan musik, genre musik, dan faktor lainnya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis mengenai karakteristik musik sebagai manajemen nyeri. Kata Kunci: Intensitas nyeri TTH, Mendengarkan musik, Mahasiswa kedokteran