Hartadi, Putu Ardy
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Association between Type 2 Diabetes Mellitus and The Outcome of COVID-19 Patients at Sanglah Hospital in 2020-2022 Upadhana, Putu Sayakumara; Sastrawan, I Gede Gita; Rahmautami, I Gita Dewi; Merry, Merry; Daradila, Ni Putu Kostarika Melia; Sutanto, Derian Adiguna; Pertiwi Manuaba, Ida Ayu Santhi; Hartadi, Putu Ardy; Ratna Kinasih, Komang Vika Nariswari; Sudarmika, Putu
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 9, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction.People with type 2 diabetes mellitus (T2DM) are at a higher risk of mortality from COVID-19. This study aimed to identify the relationship between T2DM and the outcome of COVID-19 patients in Sanglah Hospital Denpasar, Bali. Methods. An observational analytic study with a cross-sectional approach was conducted among COVID-19 patients. We used secondary data from the records of confirmed COVID-19 patients who were treated at Sanglah Hospital on 1 August 2020 – 28 February 2022. Sample were selected with total sampling technique. Results. There were 1,056 patients involved in this study. Most of the patients were male (n=571; 54.1%), with a median age of 59 years old. Most of the patients were categorized as severe COVID-19 (n=641; 60.7%). A total of 275 patients had T2DM (26.0%). Chi-square analysis showed a significant association of T2DM with mortality (PR=1.422; 95%CI=1.162-1.742; p=0.001), severe COVID-19 (PR=1.726; 95%CI=1.365-2.184; p<0.001), ventilator usage (PR=1.334; 95%CI=1.093-1.791; p=0.045), and longer hospitalization duration (PR=1.340; 95%CI=1.083-1.658; p=0.006) with T2DM. Logistic regression analysis showed significant association of T2DM with mortality (PR=1.536; 95%CI=1.110-2.125; p=0.010), severe COVID-19 (PR=1.704; 95%CI=1.233-2.356; p<0.001), and longer hospitalization duration (PR=1.615; 95%CI=1.191-2.190; p=0.002).
SYSTEMATIC REVIEW : HASIL LUARAN KLINIS TERHADAP TATALAKSANA MENINGITIS TUBERKULOSIS DI ASIA Hartadi, Putu Ardy; Budiarsa, I Gusti Ngurah Ketut; Meidiary, A. A. A.; Wijayanti, Ida Ayu Sri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i02.P14

Abstract

Pendahuluan: Meningitis Tuberkulosis adalah manifestasi infeksi Mycobacterium tuberculosis yang paling berbahaya dan merupakan keadaan kegawatdaruratan medis. Sebagian besar pasien biasanya akan mengalami defisit neurologis sehingga dengan tatalaksana yang tepat dapat meminimalkan morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan Meningitis Tuberkulosis. Adapun tujuan dari systematic review ini adalah untuk mengetahui hasil luaran klinis terhadap tatalaksana Meningitis Tuberkulosis di Asia. Metode: Metode penulisan dalam artikel ini adalah systematic review, dimana literatur yang digunakan adalah studi yang tervalidasi selama bulan Januari 2015 sampai Oktober 2020, pencarian literatur dalam systematic review ini menggunakan tiga database yaitu Pubmed, Science Direct, dan ProQuest. Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci: “Tuberculous Meningitis” and “Treatment” and “Clinical Outcome”. Sebanyak 1.143 artikel yang sesuai selanjutnya dilakukan eksklusi dari judul, abstrak, populasi, intervensi, dan outcome, sehingga diperoleh 12 artikel studi yang memenuhi kriteria. Selanjutnya dilakukan penilaian kualitas metodologi dari setiap artikel menggunakan The Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal. Hasil: Penatalaksanaan dari Meningitis Tuberkulosis harus mencakup pendekatan secara holistik yang menghubungkan pemberian regimen terapi pada fase intensif, fase lanjutan, dan pemberian kortikosteroid. Studi berbasis bukti menunjukkan bahwa pemberian regimen HRZE/S minimal selama 6 bulan dilaporkan efektif sebagai terapi Meningitis Tuberkulosis. Pasien remaja dan dewasa dengan Meningitis Tuberkulosis memiliki prognosis atau hasil luaran klinis yang buruk. Selain itu, hasil pengumpulan data dari beberapa studi menunjukkan bahwa hasil pengobatan berhubungan dengan nilai BMRC dan koinfeksi HIV. Kesimpulan: Berdasarkan dari studi ini bahwa jenis pemberian terapi anti tuberkulosis menunjukkan penurunan angka mortalitas minimal selama 6 bulan. Kata kunci: Meningitis Tuberkulosis, Tatalaksana, Hasil Luaran Klinis.