p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal KUANTUM
Usman, Asyhari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimalisasi Peran AI dan Learning of Thinking (LOT) dalam pembelajaran fisika untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Usman, Asyhari; Faradina, Faradina
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 6 No 1 (2025): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika (Edisis Januari - Juni 2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63976/kuantum.v6i1.829

Abstract

LOT digunakan sebagai tahapan awal pembelajaran guna membangun fondasi pemahaman konseptual, sementara AI dimanfaatkan sebagai fasilitator pembelajaran personal yang adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengujii pengaruh Artificial Intelligence (AI) dan Lower Order Thinking (LOT) terhadap peningkatan kemandirian belajar siswa dalam mata pelajaran fisika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu yang melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dengan menggunakan AI dan LOT, kemudian kelompok kontrol mengikuti pembelajaran konvensional. Subjek penelitian adalah 60 siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Kota Ternate, yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 30 siswa. Instrumen yang digunakan berupa angket kemandirian belajar dan panduan observasi aktivitas siswa. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest, kemudian dianalisis menggunakan uji-t dua sampel independen untuk melihat perbedaan kemandirian belajar antara dua kelompok. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor kemandirian belajar siswa kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol.nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen mencapai 88,73, sedangkan kelompok kontrol mencapai 78,90. Uji independen menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok (p < 0,05). AI berperan dalam menyediakan umpan balik otomatis dan jalur belajar yang dipersonalisasi, sedangkan LOT berkontribusi dalam membangun keterampilan dasar yang diperlukan sebelum siswa dapat beralih ke aktivitas berpikir tingkat tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa kolaborasi AI dan LOT dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya efektif dalam penyampaian materi, tetapi juga memberdayakan siswa untuk belajar secara mandiri. Implikasi dari penelitian ini menegaskan pentingnya inovasi teknologi yang selaras dengan pendekatan pedagogis berbasis kognitif dalam mendesain pembelajaran fisika yang adaptif dan memberdayakan.
Meningkatkan Minat Belajar Fisika Peserta Didik MAS Nurul Jihad Tului Melalui Media Online Berbasis Clasroom Usman, Asyhari
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 3 No 1 (2022): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika (Edisis Januari - Juni 2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.6618540

Abstract

Minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar peseta didik. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah, Namun Sejak pandemi corona COVID-19 melanda dan nyaris melumpuhkan semua aktivitas masyarakat sehingga mendorong pemerintah untuk membatasi aktifitas masyarakat termasuk di dunia Pendidikan. Untuk itu pemerintah memberlakukan kegiatan pembelajaran berbasis online. Hal ini tentu pelaku Pendidikan (guru) harus cepat melakukan inofasi pembelajaran guna tetap menjaga dan selalu mendorong peserta didik dalam memahami pelajaran yang diberikan. Penggunaan media pembelajaran berbasis online diantaranya google classroom sebagai solusi untuk memediasi proses pembelajaran antara guru (pemberi informasi) dengan peserta didik (penerima informasi). Penggunaan google classroom merupakan salah 1 (satu) media online yang tidak terlalu rumit untuk digunakan dan juga tidak membutuhkan proses instalasi permanen dan rumit. Permasalahn dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses pembelajaran yang menggunakan Google Classroom pada pembelajaran fisika peserta didik MAS Nurul Jihad Tidore Kepulauan?, (2) Apakah penggunaan media pembelajaran online berbasis Google Classroom dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kelas XI MAS Nurul Jihat Tidore Kepulauan?. Untuk mewujudkan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengatahui gambaran kegiatan pemlajaran fisika pada peserta kelas XI MAS Nurul Jihat Tidore Kepulauan melalui media online google classroom! (2) Untuk mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik kelas kelas XI MAS Nurul Jihat Tidore Kepulauan melalui media online Google Classroom!. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tindakan kelas. Dengan subjek penelitian seluruh peserta didik kelas XI MAS Nurulu Jihat Tidore Kepulauan. Dalam upaya menjawab permasalahan penelitian, maka instrument yang digunakan adalah lembar pengamatan, angket dan lembar wawancara. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan tri angulasi. Berdasarkan analisis data hasil observasi, angket dan wawancara diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan google classroom sangat diminati peserta didik dan terjadi peningkatan minat belajar peserta didik yang sangat siginifikan pada siklus 1 sebesar 47% menjadi 69%. Pembelajaran menggunakan google classroom perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya ketersediaan jaringan internet dan penyiapan Fasilitas, baik oleh pemerintah melalui sekolah maupun oleh orang tua peserta didik.
Pengaruh Socratic Questioning Terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep Siswa SMA Negeri 2 Halmahera Selatan Usman, Asyhari; Faradina, Faradina
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 5 No 2 (2024): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika (Desember 2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14676033

Abstract

Pembelajaran fisika yang efektif tidak hanya mengandalkan penguasaan rumus dan konsep, tetapi juga keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep yang mendalam. Di SMA Negeri 2 Halmahera Selatan (Halsel), banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep fisika dan cenderung menghafal tanpa benar-benar memahami inti dari materi yang diajarkan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Socratic Questioning terhadap keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa. Socratic Questioning yang berfokus pada tanya jawab yang mendalam, dirancang untuk memacu siswa berpikir lebih kritis, mempertanyakan asumsi mereka, dan menghubungkan pengetahuan yang mereka miliki dengan konsep-konsep baru. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain one group pretest dan posttest. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA SMAN 2 HALSEL yang berjumlah 60 orang yang tersebar dalam 2 kelas, yaitu kelas X1 merupakan kelas eksperimen yang menggunakan metode Socratic Questioning dalam pembelajaran fisika dan kelas X2 kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan signifikan pada siswa yang diajarkan menggunakan metode Socratic Questioning. Rata-rata skor keterampilan berpikir kritis pada kelompok eksperimen meningkat 60% setelah diberi perlakuan, sementara kelompok kontrol hanya mengalami peningkatan sekitar 30%. Hal ini menunjukkan bahwa metode Socratic Questioning berhasil merangsang siswa untuk berpikir lebih mendalam dan kritis mengenai materi fisika yang diajarkan. Selain itu, hasil tes pemahaman fisika menunjukkan bahwa kelompok eksperimen memperoleh rata-rata nilai post-test sebesar 95, sementara kelompok kontrol hanya 63. Peningkatan nilai ini mencerminkan bahwa siswa tidak hanya lebih kritis, tetapi juga lebih memahami konsep fisika secara menyeluruh. Melalui serangkaian pertanyaan yang menggali pemikiran, Socratic Questioning mendorong siswa untuk menemukan jawabannya sendiri, bukan hanya menerima informasi secara pasif. Metode ini membangun kepercayaan diri siswa dalam belajar, memberikan mereka ruang untuk bertanya dan berdiskusi, serta mengasah keterampilan mereka dalam menyusun argumen yang logis.