Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN USIA IBU DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN POST DATE DI PUSKESMAS CAMPURDARAT TULUNGAGUNG Sari, Defi Kristina; Sutriyani, Titin
Biomed Science Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan Post Date merupakan kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Salah satu faktor penyebab terjadinya kehamilan Post Date adalah usia ibu dan paritas. Berdasarkan data di Puskesmas Campurdarat  pada 6 bulan terakhir yaitu pada bulan Januari – Juli 2021 terdapat data  ibu hamil sejumlah 100 orang. Ibu hamil yang mengalami kehamilan post date mencapai 35 kasus ( 30 % ). Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya kehamilan post date, antara lain: usia terdapat 18 orang ( 51,4 % ), paritas mencapai 10 orang ( 28,6 % ) dan fatktor lain 7 orang (20%)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dan paritas  dengan kejadian kehamilan post date di Puskesmas Campurdarat. Metode pengambilan sampel menggunakan tehnik sampling purposive. Populasinya adalah seluruh ibu hamil. Sampelnya adalah ibu hamil yang mengalami kehamilan Post Date berjumlah 30 orang. Waktu penelitian yaitu bulan Juli – September  2021. Teknik analisis menggunakan  regresi linear  berganda yang dibantu oleh program SPSS 20.Hasil analisis di dapatkan nilai Thitung Ttabel, dengan nilai Thitung X1 (2,582) Ttabel (2,052) dan X2 Thitung Ttabel yaitu 0,941 2,045. Hasil analisa untuk X1memiliki arti  bahwa variabel usia ibu (X1) ada hubungan yang signifikan dengan kejadian kehamilan Post Date, sedangkan hasil analisa untuk X2 memiliki arti bahwa variavbel paritas tidak ada hubungan yang signifikan antara Paritas dengan kejadian Post Date.Nilai Fhitung (5,488) Ftabel (3,34), yang berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel usia ibu dan paritas terhadap kejadian kehamilan Post Date. R Square (28,9%) yang berarti sebanyak 28,9% variabel usia ibu dan paritas mempengaruhi variabel kehamilan Post Date dan sebesar 71,1% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Hamil dan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Terpadu dengan Kejadian Preeklampsia Sari, Defi Kristina; Ummah, Wiqodatul
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jikmw.v5i1.1099

Abstract

Tingginya angka kejadian preeklampsia pada ibu hamil di Kabupaten Malang tahun 2024 sebanyak 540 ibu hamil, angka ini meningkat dari tahun sebelumnya. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu di Indonesia. Kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan dan mutu pelayanan antenatal care (ANC) yang rendah diduga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko preeklamsia. Upaya pencegahan melalui kontrol berat badan dan optimalisasi pelayanan ANC menjadi kunci dalam menurunkan angka kejadian preeklamsia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kenaikan berat badan ibu selama hamil dan mutu pelayanan ANC terpadu dengan kejadian preeklamsia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel sebanyak 33 ibu hamil trimester II dan III dipilih secara purposive di Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang. Data dikumpulkan melalui observasi rekam medis dan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (uji Chi-square). Hasil penelitian terdapat hubungan signifikan antara kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan dengan kejadian preeklamsia (p = 0,000). Selain itu, mutu pelayanan ANC terpadu juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian preeklamsia (p = 0,002). Ibu yang menerima pelayanan ANC berkualitas rendah dan mengalami kenaikan berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi mengalami preeklamsia. Kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan dan mutu pelayanan ANC yang rendah berhubungan signifikan dengan meningkatnya kejadian preeklamsia. Penguatan pelayanan ANC terpadu dan edukasi pengendalian berat badan selama kehamilan perlu ditingkatkan sebagai strategi pencegahan preeklamsia.