Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Application of farming methods for Increasing Children's Naturalist Intelligence Yanuarsari, Revita; Octrianty, Evi; Nurmilah, Ulpah
Indonesian Journal of Adult and Community Education Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijace.v2i1.28283

Abstract

This research is motivated by the low application of farmingmethods in improving naturalist intelligence of children aged 4-5years in RA Lu'lu, West Bandung Regency, this is due to severalfactors including children littering, picking plants at will, andabandoned plants that have withered. The purpose of this study wasto determine that the application of agricultural methods canimprove naturalist intelligence. This research is a collaborativeclassroom action research consisting of two cycles. Data collectiontechniques using observation, documentation and non-tests. Whilethe instrument used was the observation sheet. The results showedthat there was an increase in naturalist intelligence after using thefarming method.
BIMBINGAN MELALUI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MELATIH GERAK MOTORIK DAN KECERDASAN NATURALIS PADA ANAK USIA DINI Evi Octrianty
EduChild: Majalah Ilmiah Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): EDUCHILD: MAJALAH ILMIAH PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pembelajaran outing class pada anak usia dini sangat berpengaruh pada perkembangannya, sebab proses pembelajaran pada anak usia dini bersifat learning by doing (belajar sambil bermain). Prinsip bimbingan yang merupakan bagian dari proses pendidikan dan menyatu dalam kegiatan pembelajaran menjadi satu hal yang tak terpisahkan, sehingga kegiatan pembelajaran outing class akan berkaitan erat dalam pelaksanaan bimbingan pada anak usia dini, yaitu bimbingan untuk melatih gerak motorik dan mengasah kecerdasan naturalis anak usia dini.Pembelajaran outing class banyak ragamnya dan sebagian besar sudah dapat diterapkan oleh guru pembimbing pada beberapa sekolah di tingkat PAUD/TK. Manfaat kegiatan outing class sangat berpengaruh besar terhadap peserta didik, guru, maupun proses pendidikan, karena outing class merupakan solusi dari sebuah kegiatan pembelajaran sehingga anak tidak perlu merasa jenuh dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan kegiatan outing class, guru pembimbing dapat mengamati bahkan melihat sejauhmana perubahan yang dialami dan dirasakan anak dalam aspek perkembangannya, yaitu perkembangan motorik dan kecerdasan naturalis. Anak akan memiliki kemampuan motorik manakala melakukan berbagai macam kegiatan outing class, anak pun akan memiliki daya potensi kecerdasan naturalis manakala mereka mengalami secara langsung proses pembelajaran tersebut.
PENDEKATAN INTEGRATED DAY SEBAGAI LAYANAN DASAR BIMBINGAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER BAKU (BAIK DAN KUAT) PADA ANAK USIA DINI DI TK KHAS DAARUT TAUHID, BANDUNG Evi Octrianty
EduChild: Majalah Ilmiah Pendidikan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fase keemasan atau golden age bagi anak usia dini merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan mereka. Karena pada periode tersebut terjadi peluang yang sangat besar, penting dan berharga bagi kehidupan anak dalam membentuk dan mengembangkan pribadinya. Fase ini juga disebut sebagai fase awal pembentukan dalam kehidupan manusia. Dalam fasenya, sel-sel otak anak dalam usia ini berkembang dengan pesat menghasilkan berjuta-juta hingga bertriliun-triliun neuron, sel-sel neuron, dan cabang-cabang sel neuron (dendrit) yang terus- menerus berproses dalam pengaktivasian sel saraf melalui belajar dan berimajinasi. Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada fase keemasan ini, anak usia dini perlu difasilitasi dengan berbagai layanan. Salah satu layanan yang dibutuhkan dalam membantu perkembangan anak usia dini adalah dengan kegiatan bimbingan di jenjang pendidikan anak usia dini, yakni di taman kanak-kanak. Kegiatan bimbingan dapat dilakukan dalam bentuk layanan dasar bimbingan yang dikemas dalam sebuah pendekatan bimbingan. Pendekatan bimbingan dilakukan melalui pendekatan integrated day yang merupakan bagian dari pendekatan perkembangan yang dapat dipandang sebagai pendekatan yang tepat digunakan dalam tatanan pendidikan formal dan nonformal, karena dapat memberikan perhatian terhadap perkembangan anak, juga melatih kemandirian, kepribadian, kebutuhan, minat serta membantu anak mempelajari keterampilan hidup. Seiring dengan kebutuhan tersebut, penulis menganalisis data melalui metode deskriptif kualitatif, dengan teknik berupa instrumen pengumpulan data dari hasil observasi layanan bimbingan di TK Khas Daarut Tauhid yang telah berupaya menerapkan pendekatan integrated day yang diwujudkan untuk membentuk nilai-nilai karakter baik dan kuat (baku).
KEGIATAN BERMAIN PERAN SEBAGAI TERAPI EDUKATIF BAGI ANAK USIA DINI UNTUK MENGATASI PERILAKU ADIKSI GAME ONLINE Evi Octrianty; Riri Novia
EduChild: Majalah Ilmiah Pendidikan Vol 5, No 1 (2021): EDUCHILD MEI 2021
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bermain peran merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain peran (role playing) merupakan  pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak. Tujuan bermain peran adalah  membantu  mengembangkan kepribadian  anak usia dini, yakni dalam aspek intelektual, aspek keterampilan, aspek emosional, dan aspek sosial. Akan tetapi, mengingat dengan maraknya fenomena sosial yang terjadi di era digital ini, bermain peran pada kalangan anak usia dini sudah mulai rentan dilakukan karena anak sudah mulai  terpengaruh oleh permainan yang  dilakukan pada sebuah gawai  yang disebut dengan game online hingga pada akhirnya mereka mengalami adiksi pada game online tersebut. Oleh karena itu, untuk mengurangi kecanduan game online terutama pada anak sejak usia dini hendaknya orang tua dapat berperan sebagai fungsi keteladanan bagi anak-anaknya. Peran tersebut dibuktikan dengan memilih permainan edukatif sebagai bentuk terapi yang bersifat memberi nilai-nilai edukasi pada anak,  salah satunya yaitu kegiatan bermain peran.  Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi sejauh mana dampak perilaku adiksi terhadap game online di kalangan anak usia dini. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar dampak kegiatan bermain peran sebagai terapi edukatif anak usia dini dalam mengatasi perilaku adiksi terhadap game online.
KEGIATAN BERMAIN PERAN SEBAGAI TERAPI EDUKATIF BAGI ANAK USIA DINI UNTUK MENGATASI PERILAKU ADIKSI GAME ONLINE Evi Octrianty; Riri Novia
EduChild: Majalah Ilmiah Pendidikan Vol 5, No 2 (2021): EDUCHILD DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBermain peran merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain peran (role playing) merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak. Tujuan bermain peran adalah membantu mengembangkan kepribadian anak usia dini, yakni dalam aspek intelektual, aspek keterampilan, aspek emosional, dan aspek sosial. Akan tetapi, mengingat dengan maraknya fenomena sosial yang terjadi di era digital ini, bermain peran pada kalangan anak usia dini sudah mulai rentan dilakukan karena anak sudah mulai terpengaruh oleh permainan yang dilakukan pada sebuah gawai yang disebut dengan game online hingga pada akhirnya mereka mengalami adiksi pada game online tersebut.Oleh karena itu, untuk mengurangi kecanduan game online terutama pada anak sejak usia dini hendaknya orang tua dapat berperan sebagai fungsi keteladanan bagi anak-anaknya. Peran tersebut dibuktikan dengan memilih permainan edukatif sebagai bentuk terapi yang bersifat memberi nilai-nilai edukasi pada anak, salah satunya yaitu kegiatan bermain peran. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi sejauh mana dampak perilaku adiksi terhadap game online di kalangan anak usia dini. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar dampak kegiatan bermain peran sebagai terapi edukatif anak usia dini dalam mengatasi perilaku adiksi terhadap game online.Kata Kunci: Bermain Peran,Terapi Edukatif, Anak Usia Dini, Game Online ABSTRACTRole playing is a very useful learning experience for children. Role playing game is the work of childhood and mirrors the growth of children. The purpose of role playing is to help develop early childhood personality, namely the intellectual aspect, the aspect of skill, emotional aspects and social aspects. However, given the rise of social phenomena that occur in this digital era, role playing in the early childhood has begun prone to do because of the influence children have started to become addicted to games on the gadget or the so-called game online.Therefore, to reduce the addictionto online games, particularly in children from an early age there should be the role of parents as a function of a role model for their children. One role is evidenced by choosing educational video games as a form of therapy which gives the values of educating children, one of which events of role playing. The purpose of this study was to identify the extent to which the behavior of the impact of online game addiction among young children. It is also to find out how big the impact of arole playing of early childhood education therapy in overcoming behavioral addiction to online games.Keywords: Role Playing, Therapy Education, Early Childhood, Game Online
Upaya Tokoh Masyarakat melalui Majelis Ta’lim dalam Meningkatkan Minat Orang Tua Menyekolahkan Anak di Kelompok Bermain Az-Zakiyah Kabupaten Bandung Octrianty, Evi; Muttaqien, Kingking; Marwati, Lia
AHKAM Vol 2 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/ahkam.v2i3.1807

Abstract

This research is focused on the efforts that have been made by community figure through the ta'lim assembly in increasing parents interest in sending their children to the Az-Zakiyah Playgroup. The method used in this study is a qualitative descriptive method by collecting interview and observation data. The results of this study are to discuss: (1) the efforts made by community figure for parents to send their children to Az-Zakiyah Playgroup; (2) description of parents interest in Az-Zakiyah Playgroup; (3) parents perspective on Playgroups; (4) the obstacles experienced by community figure and schools in increasing parents interest in Az-Zakiyah Playgroup; and (5) how to overcome the obstacles experienced by community figure and institutions in increasing parents interest in sending them to Az-Zakiyah Playgroup.
PENDEKATAN INTEGRATED DAY SEBAGAI LAYANAN DASAR BIMBINGAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER BAKU (BAIK DAN KUAT) PADA ANAK USIA DINI DI TK KHAS DAARUT TAUHID, BANDUNG Octrianty, Evi
EduChild: Majalah Ilmiah Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fase keemasan atau golden age bagi anak usia dini merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan mereka. Karena pada periode tersebut terjadi peluang yang sangat besar, penting dan berharga bagi kehidupan anak dalam membentuk dan mengembangkan pribadinya. Fase ini juga disebut sebagai fase awal pembentukan dalam kehidupan manusia. Dalam fasenya, sel-sel otak anak dalam usia ini berkembang dengan pesat menghasilkan berjuta-juta hingga bertriliun-triliun neuron, sel-sel neuron, dan cabang-cabang sel neuron (dendrit) yang terus- menerus berproses dalam pengaktivasian sel saraf melalui belajar dan berimajinasi. Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada fase keemasan ini, anak usia dini perlu difasilitasi dengan berbagai layanan. Salah satu layanan yang dibutuhkan dalam membantu perkembangan anak usia dini adalah dengan kegiatan bimbingan di jenjang pendidikan anak usia dini, yakni di taman kanak-kanak. Kegiatan bimbingan dapat dilakukan dalam bentuk layanan dasar bimbingan yang dikemas dalam sebuah pendekatan bimbingan. Pendekatan bimbingan dilakukan melalui pendekatan integrated day yang merupakan bagian dari pendekatan perkembangan yang dapat dipandang sebagai pendekatan yang tepat digunakan dalam tatanan pendidikan formal dan nonformal, karena dapat memberikan perhatian terhadap perkembangan anak, juga melatih kemandirian, kepribadian, kebutuhan, minat serta membantu anak mempelajari keterampilan hidup. Seiring dengan kebutuhan tersebut, penulis menganalisis data melalui metode deskriptif kualitatif, dengan teknik berupa instrumen pengumpulan data dari hasil observasi layanan bimbingan di TK Khas Daarut Tauhid yang telah berupaya menerapkan pendekatan integrated day yang diwujudkan untuk membentuk nilai-nilai karakter baik dan kuat (baku).
Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Media Permainan Edukatif Motor Skills Block Interlocking System (MoBIS) Octrianty, Evi; Kurniasih, Dedeh
Jurnal Pendidikan Siber Nusantara Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Pendidikan Siber Nusantara (Oktober - Desember 2024)
Publisher : Siber Nusantara Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jpsn.v2i4.292

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh oleh rendahnya kemampuan motorik halus anak kelompok A di RA Al–Munawwaroh Sapan, Ciparay, Kabupaten Bandung. Untuk mengembangkan motorik halus pada anak usia dini, pendidik harus memanfaatkan strategi pembelajaran sebagai cara atau langkah untuk membantu mengembangkan motorik halus anak, yaitu dengan memanfaatkan MoBIS sebagai media pembelajaran bagi anak-anak. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan metode kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah 13 peserta didik kelompok A, sedangkan objek penelitian adalah perkembangan motorik halus anak usia dini. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa media MoBIS dapat meningkatkan motorik halus anak di RA Al–Munawwaroh Sapan, Ciparay Bandung dengan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya perkembangan motorik halus peserta didik yang pada pra siklus penelitian dapat diketahui peserta didik yang mencapai berkembang sangat baik berjumlah 0 dari peserta didik yang berjumlah 13 peserta didik. Kemudian pada siklus I peserta didik yang perkembangan motorik halus sangat baik hanya 2 anak atau 15%. Pada siklus II bertambah lagi menjadi 13 peserta didik atau 100% peserta didik yang telah mencapai standar penilaian yang telah ditetapkan.
PENDEKATAN INTEGRATED DAYS SEBAGAI LAYANAN DASAR BIMBINGAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER BAKU (BAIK DAN KUAT) PADA ANAK USIA DINI DI TK KHAS DAARUT TAUHID, BANDUNG Octrianty, Evi
EduChild: Majalah Ilmiah Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fase keemasan atau golden age bagi anak usia dini merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan mereka. Karena pada periode tersebut terjadi peluang yang sangat besar, penting dan berharga bagi kehidupan anak dalam membentuk dan mengembangkan pribadinya. Fase ini juga disebut sebagai fase awal pembentukan dalam kehidupan manusia. Dalam fasenya, sel-sel otak anak dalam usia ini berkembang dengan pesat menghasilkan berjuta-juta hingga bertriliun-triliun neuron, sel-sel neuron, dan cabang-cabang sel neuron (dendrit) yang terus- menerus berproses dalam pengaktivasian sel saraf melalui belajar dan berimajinasi. Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada fase keemasan ini, anak usia dini perlu difasilitasi dengan berbagai layanan. Salah satu layanan yang dibutuhkan dalam membantu perkembangan anak usia dini adalah dengan kegiatan bimbingan di jenjang pendidikan anak usia dini, yakni di taman kanak-kanak. Kegiatan bimbingan dapat dilakukan dalam bentuk layanan dasar bimbingan yang dikemas dalam sebuah pendekatan bimbingan. Pendekatan bimbingan dilakukan melalui pendekatan integrated day yang merupakan bagian dari pendekatan perkembangan yang dapat dipandang sebagai pendekatan yang tepat digunakan dalam tatanan pendidikan formal dan nonformal, karena dapat memberikan perhatian terhadap perkembangan anak, juga melatih kemandirian, kepribadian, kebutuhan, minat serta membantu anak mempelajari keterampilan hidup. Seiring dengan kebutuhan tersebut, penulis menganalisis data melalui metode deskriptif kualitatif, dengan teknik berupa instrumen pengumpulan data dari hasil observasi layanan bimbingan di TK Khas Daarut Tauhid yang telah berupaya menerapkan pendekatan integrated day yang diwujudkan untuk membentuk nilai-nilai karakter baik dan kuat (baku).