Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Wood Species Identification Based on Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) Features on Macroscopic Images Ilham Ramadhan, Muhammad Ghiffaari; Sugiarto, Bambang; Dwi Mulya, Okta; Septian Chairulsyah, Defti; Syahrizal, Adyanto; Gunawan, Gunawan; Haviani Laluma, Riffa; Nuraini Sukmana, Rini; Wiharko, Teguh
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v21i1.41078

Abstract

Wood is an incredibly valuable resource, particularly for everyday living. To fully harness the advantages of wood, it must focus on two key considerations. Firstly, it is imperative to consistently utilize wood sourced from sustainably managed forests. Secondly, we must explore techniques that maximize the utilization of every part of the tree. One technique for meeting these considerations is to create a wood identification system. This system can be used for quickly inspecting wood species. In wood identification, it is essential to consider specific characteristics and physical properties of wood. Manual identification will depend on the examination of wood anatomists eye and will require a significant amount of time. In accordance with these situations, a computer vision-based system can address this condition. Therefore, feature extraction is necessary to extract the features of wood characteristics from the wood image. This research aims to propose a method for wood species identification based on Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) features to extract important information about wood characteristics from macroscopic wood images. For the classifier, the Random Forest algorithm is proposed for the identification of the machine learning model. Five wood species images will be used in this research, with each wood sample being presented as a macroscopic image. The total dataset used was 750 images, with each wood species having 150 images. The result showed that the Model C (90/10) training data ratio demonstrates good performance in classifying wood species from the macroscopic images. The model achieved a peak accuracy of 0.81 and correctly predicted all test images. This study indicates that the Random Forest model can be an effective classifier for wood species identification.
Perancangan Website Informatif dan Pemesanan Tiket Agro Edu Wisata Baruimun Hill Sumedang Perdana, Rangga Satria; Wiharko, Teguh; Garnia, Erna; Nurwathi, Nurwathi; Hadijah, Hady Siti; Manaf, Khaerul
Journal of Informatics and Electronics Engineering Vol 4 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik TEDC Bandung Jl. Pesantren Km 2 Cibabat Cimahi Utara – Cimahi 40513 Jawa Barat – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70428/jiee.v4i2.940

Abstract

Perkembangan teknologi informasi sebagai media pendukung proses bisnis semakin hari semakin cepat, bahkan dapat dikatakan sudah tidak dapat terkendali. Perkembangan teknologi dan sistem informasi membawa perubahan pada dunia usaha. Agro Edu Wisata Baruimun Hill merupakan sebuah tempat wisata yang sedang dikembangkan dan dipersiapkan untuk memberikan pengalaman berwisata dan berbagi ilmu serta pengalaman dalam Bertani. Object oriented adalah metode pengembangan sistem atau aplikasi yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan implementasi pengguna. Hasil identifikasi permsalahan dijabarkan dengan menggunakan Use Case Diagram dan Activity Diagram sebagai Gambaran dalam merancang website tersebut. Aktor yang menjadi pengguna di dalam website ini ada 2 aktor, yaitu admin dan user / pengunjung. Perancangan website informatif yang dirancang dapat digunakan sebagai media pemasaran Agro Edu Wisata Baruimun Hill dengan tujuan memperluas penyebaran informasi tanpa terhalang ruang dan waktu. Perancangan form pemesanan tiket pada website tersebut pun dapat menjadikan proses pencatatan dan pelaporan jumlah pengujung Agro Edu Wisata Baruimun Hill lebih terorganisir.
Alat Deteksi Kebocoran Gas Menggunakan Sensor MQ-2 Berbasis Arduino Uno Purwanto, Heri; Putra, Alifudin Nuryansyah; Shiddieq, Diqy Fakhrun; Wiharko, Teguh
Smart Comp :Jurnalnya Orang Pintar Komputer Vol 13, No 1 (2024): Smart Comp: Jurnalnya Orang Pintar Komputer
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/smartcomp.v13i1.4976

Abstract

Penggunaan LPG tertinggi di Indonesia saat ini digunakan oleh rumah tangga dengan presentase yang terus meningkat setiap tahunnya karena LPG merupakan bahan bakar yang mudah ditemukan dan terjangkau di kalangan rumah tangga khususnya untuk ekonomi menengah kebawah. Namun dibalik tingginya penggunaan LPG, masih banyak masyarakat yang menghiraukan risiko kebocoran gas. Penelitian ini bertujuan merancang prototype untuk mendeteksi adanya kebocoran gas, asap, atau api di dapur dengan memanfaatkan Exhaust Fan untuk membuang gas atau asap yang terdeteksi. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah ADDIE yaitu model pengembangan efektif yang menuntut kesesuaian antara pendekatan yang digunakan dengan produk yang akan dihasilkan. Alat pendeteksi dirancang dan direalisasikan menggunakan sistem kendali Mikrokontroller Arduino Uno dengan sensor MQ-2. Sensor MQ-2 dan sensor Flame Detector mendeteksi adanya kebocoran gas, asap, atau api dan mengirimkan data kepada Arduino Uno agar Buzzer, Layar LCD, dan Exhaust Fan dapat menyala diikuti display status bahaya dan kadar gas disekitaran alat. Hasil uji coba menunjukkan bahwa sensor MQ-2 dapat mendeteksi gas dalam waktu 2.9 detik untuk kadar gas 300 ppm, asap dengan kadar 200 ppm terdeteksi dalam 2.25 detik, dan sensor flame detector dapat mendeteksi api dari jarak maksimal 30cm dalam waktu 0.61 detik.
Aplikasi Booking Barbershop Online Berbasis Web menggunakan Framework CodeIgniter Firmansyah, Devie; Purwanto, Heri; Wiharko, Teguh; Purbayanto, Bayu
INTERNAL (Information System Journal) Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Masoem University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32627/internal.v6i2.849

Abstract

Along with the development of the millennial lifestyle, appearance has become a necessity that is considered very important. Looking clean and attractive to the opposite sex is everyone's dream. But there are also other things that are no less important, especially for men, namely appearance with neat hair styling will add charisma to every man. People today do not want to queue for a long time because there is a long queue. Besides that, the busyness of daily activities makes it difficult for people to set aside time to come directly to the barbershop. Therefore, a web-based online barbershop booking application was created to make it easier for people to trim and style their hair without having to queue at the barbershop. In this application there is a feature to call employees at the barbershop to perform services according to the time and address desired by the customer. The research methodology used is a descriptive approach and the software development uses the prototyping method. The result of this research is an online barbershop booking application that can reduce the number of queues at the barbershop.
Pemanfaatan Token dalam Pengembangan Sistem Informasi Barter Barang Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel Firmansyah, Devie; Purwanto, Heri; Wiharko, Teguh; Gustian, Robby
INTERNAL (Information System Journal) Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Masoem University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32627/internal.v6i2.850

Abstract

Barter is an activity of exchanging goods that do not use money as a medium of exchange. There are several problem that occur in bartering activities, such as the difficulty of finding people who also want to exchange at the same time and the difficulty of determining the value of the goods to be exchanged. The purpose of this research is to develop an information system that can be used as a place for bartering, where the owner can determine the value of the goods to be exchanged. The methodology used in the development of this system is the Agile method, with the modeling language used is UML (Unified Modelling Language). In this study, literature study data collection techniques were also used to collect data regarding the barter system. The result of this research is a web-based goods barter information system that was built using the Laravel Framework by developing a token system from previous research, where the token in this system is used to determine the value of an item as well as a medium of exchange between goods. Based on the test results, the use of tokens as a medium of exchange can help the owner of the goods to determine the value of the goods according to their wishes and make it easier for users to exchange their belongings for other goods.
Penerapan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Deteksi Kerusakan Hardware Komputer Berbasis Android Fadilla, Rizal; Wiharko, Teguh
Digital Transformation Technology Vol. 3 No. 2 (2023): Artikel Periode September 2023
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/digitech.v3i2.2784

Abstract

Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang dengan sangat cepat, kehadiran teknologi ini mewarnai setiap aspek kehidupan di dunia, salah satu contoh penerapannya adalah sistem komputer. Akan tetapi terkadang muncul masalah pada komputer pada saat digunakan. Permasalahan ini terjadi ketika komputer digunakan terlalu rutin, komputer tidak dirawat dan jarang melakukan servis. Hal ini dapat dimaklumi karena banyak pengguna yang tidak mengetahui mengenai masalah komputer. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuatlah sebuah sistem pakar yang menggunakan metode forward chaining berbasis Android sebagai alat bantu untuk mendiagnosis kerusakan hardware komputer. Forward chaining adalah metode pencarian kesimpulan berdasarkan data atau fakta yang ada. Sistem ini menampilkan pertanyaan tentang gejala kerusakan yang terjadi dan dijawab oleh pengguna. Lalu sistem mencocokkan jawaban pengguna dengan aturan yang telah diakuisisi dari seorang ahli (pakar), dan hasil diagnosis ditampilkan setelah semua pertanyaan diisi. Sistem ini juga memuat informasi mengenai gejala kerusakan hardware yang dapat terjadi, pada menu kamus kerusakan. Sistem ini dibuat menggunakan framework Flutter yang dikembangkan oleh Google dengan versi 3.2. Dengan adanya aplikasi ini, para pengguna komputer yang awam dapat mengetahui ciri-ciri dari kerusakan hardware komputer serta mendapatkan solusi untuk menyelesaikan masalah kerusakan pada komputernya.
Pengembangan Sistem Deteksi Offside Berbasis Metode Yolo dalam Video Pertandingan Sepak Bola Mudzopar, Ibnu Malik; Wiharko, Teguh
Digital Transformation Technology Vol. 3 No. 2 (2023): Artikel Periode September 2023
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/digitech.v3i2.2908

Abstract

Deteksi offside dalam sepak bola penting untuk menghindari keputusan wasit yang salah. Beberapa teknik pemrosesan gambar dan pengenalan objek telah dikembangkan untuk mendukung pengenalan halaman otomatis. Salah satu teknologi yang sering digunakan adalah You Only Look Once (YOLO), suatu pendekatan pendeteksian objek berdasarkan deep learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem deteksi offside dalam pertandingan sepak bola menggunakan teknik pengolahan citra. Sistem ini menggunakan model YOLO (You Only Look Once) untuk mendeteksi objek, termasuk pemain dan bola, dalam video pertandingan sepak bola. Pemrosesan citra dilakukan untuk mengidentifikasi warna pakaian tim pemain dan menentukan pemain mana yang termasuk dalam Tim A atau Tim B. Selain itu, sistem juga mengenali posisi pemain terkiri dari Tim A dan Tim B. Garis offside kemudian dihitung dari posisi pemain terkiri Tim A, dan jika terdapat bola di antara pemain terkiri Tim A dan Tim B, sistem akan mendeteksi offside. Jika terdeteksi offside, sistem akan menampilkan pesan "Offside Detected!" pada video dan menggambar garis offside secara vertikal dari pemain terkiri Tim A. Eksperimen dilakukan menggunakan video pertandingan sepak bola sungguhan dan menghasilkan deteksi offside yang akurat dan cepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini mampu mendeteksi pelanggaran offside dalam video pertandingan sepak bola. Sistem ini juga dapat mengidentifikasi pemain bertahan paling belakang dari tim yang bertanding dan mendeteksi pemain penyerang yang berada dalam posisi offside.
Implementasi Metode MOORA Pada Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Destinasi Wisata Pendakian Gunung di Bandung Raya Setiawan, Yogi; Wiharko, Teguh
Digital Transformation Technology Vol. 3 No. 2 (2023): Artikel Periode September 2023
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/digitech.v3i2.2924

Abstract

Wisata pendakian gunung menjadi daya tarik yang ekstrim dan diminati secara luas dalam kegiatan rekreasi. Di Indonesia, terdapat berbagai destinasi pendakian yang populer sebagai pilihan bagi para penggemar petualangan dan tantangan. Pengertian wisata merujuk pada kegiatan perjalanan sementara dengan tujuan rekreasi, yang diartikan dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009. Setiap pendaki memiliki preferensi dan karakteristik yang unik, memengaruhi pemilihan destinasi pendakian berdasarkan kriteria seperti biaya, waktu, jarak, dan ketinggian. Penelitian ini bertujuan membangun sistem pendukung keputusan yang merekomendasikan destinasi wisata pendakian berdasarkan karakteristik wisatawan. Metode MOORA (Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis) digunakan untuk mengoptimalkan pemilihan destinasi dengan mempertimbangkan berbagai kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini dapat memberikan rekomendasi destinasi pendakian di Bandung Raya sesuai dengan preferensi pengguna. Sistem ini menghasilkan rekomendasi destinasi pendakian yang telah diurutkan berdasarkan kualitas. Meskipun demikian, penelitian ini memiliki potensi pengembangan lebih lanjut. Diharapkan sistem dapat beradaptasi dengan perubahan tren wisata dan dilengkapi dengan data lebih komprehensif tentang objek wisata di Bandung Raya. Hasil akhir yang didapat dari penlitian ini yaitu Gunung Putri Lembang mendapati peringkat teringgi yaitu 0.177, dan terpilih menjadi tempat destinasi wisata pendakian terbaik di Wilayah Bandung Raya.