Kecerdasan buatan (artificial intelligence) telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam berbagai sektor kehidupan manusia modern. Salah satu contohnya adalah ChatGPT (chat generative pretrained transformer) yang dikembangkan oleh OpenAI. ChatGPT mampu memahami dan menghasilkan teks mirip manusia. ChatGPT digunakan untuk menjawab pertanyaan, membuat artikel, generate code, dan jurnal ilmiah. Namun, muncul kekhawatiran bahwa penggunaan ChatGPT dalam pendidikan mungkin tidak secara optimal mendukung perkembangan kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis para siswa. Selain itu, pemanfaatan ChatGPT juga dapat mengurangi peran pekerja dalam pembuatan konten, dari penulis hingga programmer. Oleh karena itu, analisis sentimen masyarakat terhadap ChatGPT menjadi penting. Dalam penelitian ini, analisis sentimen dilakukan terhadap pengguna aplikasi X, sebuah platform media sosial yang sering digunakan untuk mengungkapkan pendapat. Naive Bayes classifier digunakan sebagai algoritme untuk menganalisis sentimen dari 4.861 data yang berhasil dikumpulkan, dengan 2.884 data setelah preprocessing. Hasil analisis menunjukkan sentimen positif (1.543 data), negatif (318 data), dan netral (1.023 data). Algoritme Naive Bayes memberikan akurasi sebesar 87,175043%. Penelitian ini memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang respon masyarakat terhadap penggunaan ChatGPT. Hasil tersebut penting untuk mendukung pengembangan model ini secara bertanggung jawab dengan memastikan validitas informasi dan menghindari ketergantungan berlebihan. Penelitian ini memberikan landasan bagi OpenAI untuk mengembangkan ChatGPT dengan lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.