Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Membangun Ketahanan UMKM Melalui Growth Stage Model 4.0: Studi Kasus di GBI Helvetia Marbun, Ernida
KETIK : Jurnal Informatika Vol. 2 No. 03 (2025): Januari
Publisher : Faatuatua Media Karya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70404/ketik.v2i03.148

Abstract

Di era digital dan Revolusi Industri 4.0, UMKM menghadapi tantangan dalam mempertahankan daya saing. Penelitian ini membahas penerapan Growth Stage Model (GSM) 4.0 di GBI Helvetia, yang mengintegrasikan teknologi digital dan nilai-nilai Kristiani dalam pengembangan UMKM. Menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi dukungan komunitas gereja, inovasi produk, dan transformasi digital sebagai faktor utama ketahanan UMKM. Namun, banyak pelaku UMKM masih berorientasi pada keuntungan, mengabaikan etika bisnis. GSM 4.0 menawarkan kerangka strategis untuk membantu UMKM beradaptasi dan bertumbuh secara berkelanjutan.
ALGORITMA K-MEANS UNTUK KLASTERISASI JUMLAH JEMAAH HAJI YANG DIBERANGKATKAN KE TANAH SUCI MEKAH MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA Nasution, Muhammad Fachrurrozi; Nababan, Labuan; Marbun, Ernida; Sinambela, Lamtiur; Hts, Dedek Indra Gunawan
Device Vol 15 No 1 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/device.v15i1.9239

Abstract

Setiap tahun, Provinsi Sumatera Utara memberangkatkan ribuan jemaah haji ke Tanah Suci Mekah. Distribusi jumlah jemaah yang berasal dari berbagai kabupaten/kota menunjukkan pola yang beragam dan perlu dianalisis lebih lanjut guna mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan oleh instansi terkait. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan klasterisasi terhadap jumlah jemaah haji berdasarkan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara menggunakan algoritma K-Means, salah satu metode unsupervised learning yang efektif untuk pengelompokan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder jumlah jemaah haji dari setiap kabupaten/kota yang diperoleh dari sumber resmi. Proses klasterisasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu inisialisasi centroid awal, penghitungan jarak Euclidean, pengelompokan data berdasarkan kedekatan terhadap centroid, dan pembaruan posisi centroid hingga proses konvergen. Untuk menentukan jumlah klaster yang optimal, digunakan metode Elbow. Hasil analisis menunjukkan bahwa data dapat dibagi ke dalam tiga klaster utama, yaitu klaster dengan jumlah jemaah tinggi, sedang, dan rendah. Visualisasi klaster membantu memperlihatkan distribusi spasial yang lebih jelas dari masing-masing kelompok wilayah. Implementasi algoritma K-Means dalam penelitian ini membuktikan bahwa metode klasterisasi dapat digunakan secara efektif dalam menganalisis data demografis, khususnya dalam konteks pelayanan ibadah haji. Seluruh proses analisis dilakukan menggunakan Google Colab, yang memfasilitasi komputasi berbasis cloud dan mendukung visualisasi data secara interaktif.
IMPLEMENTASI MODERASI DAN INKLUSIVITAS BERAGAMA BAGI GEN-Z DI SMA BUDDHIS BODHICITTA MEDAN Marbun, Ernida; Simanungkalit, Josua Chariston; Purwasari, Astuti; Irfan, Muhammad; Tondang, Sri Novita
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v8i1.752

Abstract

The purpose of this activity is to strengthen the values of religious moderation and inclusivity among young generations, particularly students of SMA Buddhis Bodhicitta Medan, to become tolerant, open-minded individuals who appreciate diversity in a multicultural society. This activity responds to the need for character education that not only focuses on academic aspects but also develops social attitudes and humanitarian values essential for living together peacefully and harmoniously. The methods used involve an interactive and participatory approach through group discussions, interfaith guest lectures, role-playing simulations, and guided reflection sessions. This approach provides space for students to internalize experiences and values of tolerance and respect for differences in daily life. The results showed a significant increase in students’ awareness and openness toward religious and cultural differences, reflected in their active participation and reflective responses. The program also successfully created a more inclusive school climate, built safe and constructive dialogue spaces, and encouraged collaboration among students that strengthened solidarity and mutual respect. In conclusion, this structured and reflective character education program effectively shapes a young generation that upholds the values of tolerance, inclusivity, and peace. This model has great potential to be replicated in various educational institutions as a strategic effort to strengthen interreligious harmony and maintain national unity in pluralistic Indonesia.
Pemberdayaan Jemaat dalam Pelestarian Lingkungan Berbasis Etika Alkitabiah Marbun, Ernida
Jurnal EFATA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 11, No 2: Juni 2025
Publisher : STT Iman Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47543/efata.v11i2.206

Abstract

The global environmental crisis demands a comprehensive response from various institutions, including religious communities. This study explores the potential for empowering Christian congregations in environmental conservation efforts through a biblical ethical approach. This study analyzes the theological foundations of environmental conservation, an effective model of congregational empowerment, and the practical implementation of biblical ethics in a contemporary ecological context by using a qualitative methodology that includes a hermeneutic-theological approach and a participatory case study. The research findings indicate that the concept of stewardship in the Christian tradition provides a strong ethical foundation for active congregational involvement in environmental conservation. The developed empowerment model integrates spiritual, educational, and practical dimensions through a participatory approach involving all congregation members. Program implementation demonstrated a significant increase in ecological awareness, changes in environmentally friendly behavior, and communal engagement in conservation initiatives. This study contributes to the development of practical ecological theology, providing a framework for mobilizing religious communities to address environmental challenges. Practical implications include the development of faith-based ecological education curricula, ecotheological communication strategies, and partnership models between religious institutions and environmental organizations. Abstrak Krisis lingkungan global menuntut respons komprehensif dari berbagai institusi, termasuk komunitas religius. Penelitian ini mengeksplorasi potensi pemberdayaan jemaat Kristen dalam upaya pelestarian lingkungan melalui pendekatan etika Alkitabiah. Menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan hermeneutik-teologis dan studi kasus partisipatif, penelitian ini menganalisis landasan teologis pelestarian lingkungan, model pemberdayaan jemaat yang efektif, dan implementasi praktis etika Alkitabiah dalam konteks ekologis kontemporer. Temuan penelitian menunjukkan bahwa konsep stewardship (penatalayanan) dalam tradisi Kristen menyediakan fondasi etis yang kuat untuk keterlibatan aktif jemaat dalam pelestarian lingkungan. Model pemberdayaan yang dikembangkan mengintegrasikan dimensi spiritual, edukatif, dan praktis melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan seluruh anggota jemaat. Implementasi program menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran ekologis, perubahan perilaku ramah lingkungan, dan keterlibatan komunal dalam inisiatif pelestarian. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teologi ekologi praktis dan memberikan bingkai kerja untuk mobilisasi komunitas religius dalam menghadapi tantangan lingkungan. Implikasi praktis mencakup pengembangan kurikulum pendidikan lingkungan berbasis iman, strategi komunikasi ekoteologi, dan model kemitraan antara institusi religious dan organisasi lingkungan.