Harianja, Bintahan M.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Pendekatan Pastoral Konseling Logo Terapi Dengan Kebermaknaan Hidup (Self Meaning Life) Bagi Lansia Sitopu, Elisamark; Pasaribu, Andar Gunawan; Harianja, Bintahan M.
Jurnal Teologi Cultivation Vol 7, No 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jtc.v7i2.2024

Abstract

Usia Lansia adalah usia periode terakhir dalam masa perkembangan individu. Dalam masa usia Lansia individu mengalami perubahan terutama pada penurunan kekuatan, pertumbuhan dan daya ingat. Pada masa Lansia daya ingat berkurang, sehingga muda tersinggung dan lebih sensitive. Muncul sifat kekanakkanakan dan ingin perhatian yang lebih. Lansia merasa tidak bermakna karena menurunnya fungsi tubuh, dan menurun produktivitas lansia dalam bekerja, karena dibatasi oleh energi atau kondisi energi tidak mungkin lagi bekerja seperti pada usia muda. Kemudian munculnya “sarang burung kosong (kesepian yang berlebihan) karena berkurangnya teman dan anak anak meninggalkan orang (karena pekerjaan dan berkeluarga).  Sebagai Pendapat Santrock menyarankan bahwa proses degenerasi atau regresi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor  pengembangan  harapan positif, maka dia akan merasakan puas. Ini pengantisipasian kelemahan dalam perkembangan sebelumnya dilalui dengan cara negatif, itu akan ditampilkan keragu-raguan, kemurungan, dan putus asa atas semua nilai kehidupan lansia. Pada masa lansia, memasuki masa pensiun dari aktivitas kerja, hal-hal juga merupakan faktor pemicu bagi beberapa lansia untuk mengalami gejala stresor yang sulit, karena Anda harus hidup kebiasaan yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya, sebelumnya sibuk dengan berbagai rutinitas kerja setiap hari, sekarang harus mulai membiasakan diri diri sendiri untuk tidak melakukan aktivitas, maka syaratnya adalah anak-anak yang sudah menikah, terutama yang tinggal jauh, juga membawa kesepian dan kesulitan bagi orang tua, ditinggalkan oleh pasangan, dan teman atau teman seusia, dengan kompleks bahwa perubahan iklim rutinitas lingkungan dialami oleh para lansia, ini adalah salah satu hal yang menimbulkan masalah baru pada orang tua, misalnya orang tua lebih cenderung mudah sensitif, merasa tidak diperhatikan, merasa tidak berdaya dan tidak berguna, rasakan bahwa mereka menjadi beban untuk anak-anaknya, kondisi ini juga merupakan salah satu penyebab lansia sulit untuk tidur nyenyak jadi menyebabkan insomnia. Sebagai akibat Penelitian Firdaus Mading menemukan insomnia yang paling banyak dialami, disebabkan oleh stresor dan depresi ringan di hari tua. Insomnia apakah sulit tidur atau sering terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur lagi, juga susah dalma memuliakan tidur, seperti yang dijelaskan Erliana bahwa Insomnia adalah keluhan tentang kualitas tidur yang buruk disebabkan oleh salah satu dari berikut ini: sulit tidur, sering bangun kemudian mengalami kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi dan tidur terlalu larut. Kompleksitas perubahan yang terjadi di usia tua, tentu saja membutuhkan layanan dari aspek fisik dan psikologis, salah satu layanan faktor psikologis yang dapat membantu lansia dalam menjalani pengembangan kesehatan melalui pendidikan, seperti yang dipikirkan Tasmin, Layanan bantuan dan pemberdayaan kesehatan lansia holistik komprehensif perlu dilakukan dengan berbagai pendekatan. Paling sedikit meliputi fisik, psikis, spiritual dan sosial. Seperti yang dijelaskan ciri-ciri usia tua sebelumnya khas tentunya membutuhkan berbagai pendekatan khusus untuk proses Pastoral  konseling yang berbeda dengan Pastoral Konseling yang dilakukan  untuk anak-anak anak-anak. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa pendekatan yang lebih relevan dengan kondisi lansia yaitu hubungan Pendekatan edukasi Logoterapi (pendekatan agama) dengan penguatan kebermaknaan Lansia.