Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Tahu dan Serbuk Tulang Ikan Bandeng Terhadap Kandungan Flavonoid Daun Bayam Merah (Althernantera amoena Voss) Pramushinta, IAK
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i2.143

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan flavonoid pada tanaman bayam merah dengan pemberian POC dari limbah cair tahu dan serbuk tulang ikan bandeng. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan enam ulangan. Perlakuan POC yang digunakan terdiri dari konsentrasi 0%, 10%, 20% dan 40%. Peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman, berat massa basah dan kandungan senyawa flavonoid pada konsentrasi optimum 20% pada bayam merah. Pemberian POC pada konsentrasi 40% mengalami penurunan disebabkan karena tingginya kandungan pupuk organik cair.Kata kunci: Pupuk Organik cair, limbah cair tahu, flavonoid.ABSTRACTThis study aims to identify the flavonoid content of red spinach plants by giving POC from tofu liquid waste and milkfish bone powder. The study design used a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments of six replications. The POC treatment used consisted of concentrations of 0%, 10%, 20% and 40%. Increased growth in plant height, weight of wet mass and content of flavonoids at optimum concentration of 20% in red spinach. Giving POC at a concentration of 40% has decreased due to the high content of liquid organic fertilizer.Keywords: Liquid organic fertilizer, tofu liquid waste, flavonoids.
ANALISIS KADAR PB DAN CD PADA RIMPANG JAHE EMPRIT (ZINGIBER OFFICINALE VAR. AMARUM) Pramushinta, IAK; Purbosari, Ira; Ambarwati, Nadya; Sambada, Rahmaniyah Wulandari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.39423

Abstract

Jahe emprit banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan karena kandungan gizinya yang tinggi. Akibatnya, banyak dibudidayakan secara luas oleh masyarakat. Lingkungan pertumbuhan jahe emprit bervariasi seperti pada lingkungan terbuka dan lingkungan tertutup yang dapat mempengaruhi kualitas dari jahe emprit, sehingga membuatnya rentan terhadap kontaminasi logam berat seperti timbal (Pb) dan kadmium (Cd). Dari permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kadar logam berat pada sampel rimpang jahe emprit untuk memastikan keamanannya. Metode uji yang dilakukan untuk mengetahui kadar logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) yaitu menggunakan instrumen Spektrofotometri UV-Vis dan analisis statistik, khususnya Uji Sampel Independen. Studi tersebut menemukan bahwa kandungan timbal (Pb) dalam jahe emprit yang dibudidayakan di lingkungan terbuka adalah 7,1751 ppm, sedangkan di lingkungan tertutup adalah 5,7570 ppm. Kandungan kadmium (Cd) pada jahe emprit yang dibudidayakan di lingkungan terbuka adalah 5,6411 ppm, sedangkan di lingkungan tertutup adalah 3.4888 ppm. Analisis statistik menggunakan Independent Sample t-Test mengungkapkan perbedaan yang signifikan dalam kadar timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada jahe emprit yang dibudidayakan di lingkungan tertutup dibandingkan dengan yang dibudidayakan di lingkungan terbuka. Hal ini terbukti dari nilai signifikansi yang diperoleh untuk setiap logam berat (p < 0,05). Kesimpulannya, lingkungan budidaya secara signifikan mempengaruhi kadar timbal (Pb) dan kadmium (Cd) dalam sampel jahe emprit. Kata kunci: Emprit Jahe, timbal (Pb), kadmium (Cd), Spektrofotometri UV-Vis.
PERBANDINGAN UJI KARAKTERISTIK EKSTRAK PELARUT ETANOL 70% DAN ETANOL 96% PADA PERENDAMAN EKSTRAK BUNGA PEPAYA (Carica papaya L.) Pramushinta, IAK; Ambarwati, Nadya; Jamlean, Gloria Silvia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49777

Abstract

Tanaman pepaya (Carica papaya L.) yang termasuk dalam famili Caricaceae telah lama dikenal karena khasiat farmakologisnya, terutama pada bagian bunga yang mengandung beragam senyawa bioaktif. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan membandingkan karakteristik ekstrak bunga pepaya yang diperoleh melalui dua jenis pelarut etanol dengan konsentrasi berbeda, yaitu 70% dan 96%. Rancangan penelitian yang digunakan bersifat eksperimental dengan pendekatan kualitatif, yang dilaksanakan melalui serangkaian uji karakterisasi ekstrak. Analisis yang dilakukan meliputi uji organoleptik, penghitungan rendemen, penentuan kadar air, skrining fitokimia, serta penetapan panjang gelombang maksimum menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis pelarut memengaruhi karakteristik ekstrak yang dihasilkan. Pelarut etanol 70% menghasilkan rendemen lebih tinggi, yaitu sebesar 13,6%, dibandingkan dengan etanol 96% yang menghasilkan rendemen sebesar 12,5%. Kadar air pada kedua jenis ekstrak masih berada dalam batas aman (<10%) sesuai standar yang berlaku, dengan nilai rata-rata disertai standar deviasi yang mendukung konsistensi hasil. Uji fitokimia , terdapat metabolit sekunder dalam ekstrak yang disebabkan oleh kedua pelarut. Akan tetapi, senyawa golongan steroid tidak terdeteksi pada ekstrak yang diekstraksi menggunakan etanol 96%. Sementara itu, hasil analisis spektrofotometri UV-Vis menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% memiliki panjang gelombang maksimum pada 229 nm, sedangkan ekstrak etanol 96% menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 233 nm. Kata kunci: Bunga Pepaya, Carica papaya L., Ekstraksi, Etanol 70%, Etanol 96%, Karakterisasi Ekstrak